Pendidikan Daerah (ASPD).
Bantul (MTsN 4 Bantul) --- MTsN 4 Bantul gelar acara wisuda pada hari Kamis (10/6) berlokasi di hall madrasah. Acara wisuda ini turut dihadiri perwakilan petinggi Kementerian Agama Kantor Wilayah DI Yogyakarta, Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Bamtibnas, jajaran komite, pengawas, dan orang tua/wali siswa. Pada acara wisuda selain meresmikan kelulusan sejumlah 290 siswa kelas 9, juga memberikan apresiasi kepada siswa peraih nilai tertinggi pada Asesmen Standarisasi10 siswa peraih nilai tertinggi ASPD di MTsN 4 Bantul antara lain: Royyan, Naura, Sheela, Dhyda, Alfian Dzaky, Nida, Voleta, Nita, Muh.Elang, dan Aisyah Putri. Di antara 10 anak tersebut, Alfian Dzaky mendapatkan nilai sempurna atau 100 pada Matematika Numerik. Sedangkan peraih nilai ASPD tertinggi didapatkan oleh Royyan Azlif Mafazan berjumlah 363,50.
Royyan mendapatkan nilai nyaris sempurna pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (90,0), Literasi Numerik/Matematika (95.0), dan Literasi Sains/IPA (92.50). Siswa yang suka mengeksplorasi hal-hal baru dan tidak mengandalkan satu hobi ini mengaku bahagia dan tidak percaya bisa mendapatkan peringkat 1 ASPD di MTsN 4 Bantul. Royyan yang punya sifat rendah hati dan tidak mau terlihat menonjol ini bersyukur mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya kedua orang tuanya, guru pembimbing, dan teman-temannya.
"Terima kasih kepada orang tua, guru pembimbing yang terlibat dalam program les ASPD, ibu Yufi Nurhayati yang sebagai wali kelas saya, guru-guru yang mengajar saya dari kelas tujuh, teman-teman saya yang membuat saya bersemangat menuju madrasah," ucap Royyan. Laki-laki putra pertama di keluarganya itu beropini bahwa teman sekolah menjadi bagian penting dari belajar sebab bisa berbagi canda tawa, kebersamaan, saling berbagi ilmu, dan menjadi teman yang baik saat suka maupun duka.
Tim kontributor menanyakan tips belajar ala Royyan, namun siswa yang menyeriusi ASPD sejak kelas 7 mengatakan bahwa belajar itu tentang kebiasaan. "Intinya belajar yang paling utama itu di kelas. Tambahannya, kita bisa maksimalkan ulang melalui bimbingan atau les, belajar saat ada waktu luang, dan latihan soal. Oh iya, cari teman belajar agar tidak males. Terus, tidak ada salahnya lho belajar non-akademik untuk membuat nuansa semangat belajar akademik. Kalau lagi capek belajar bisa cari hiburan dengan main gim. Tidak harus belajar melulu yang spaneng!" (liz)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H