Mohon tunggu...
Lisa Amani
Lisa Amani Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa / Pekerja

Saya seorang mahasiswa dari jurusan Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Ideologi Pancasila dan Liberalisme dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi

29 November 2024   07:00 Diperbarui: 29 November 2024   07:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ideologi didefinisikan sebagai "eidos", yang berasal dari bahasa Yunani, dan "logos", yang secara sederhana berarti suatu konsep yang berdasarkan pemikiran yang mendalam dan merupakan pemikiran filsafat. Secara umum, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan konsep, ide, keyakinan, dan kepercayaan yang sistematis yang mengarahkan tindakan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:

1. Bidang politik, termasuk hukum, pertahanan, dan keamanan;

2. Bidang sosial;

3. Bidang kebudayaan; dan

4. Bidang keagamaan.

Antoine Destutt Tracy (1757-1836), seorang ahli filsafat prancis, adalah orang pertama yang menggunakan istilah "ideologi". Dia percaya bahwa ideologi merupakan bagian dari filsafat yang dikenal sebagai "sains tentang ide". Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai disiplin yang menyelidiki pikiran manusia dan memiliki kemampuan untuk menunjukkan jalan ke depan. Jadi, pada awalnya, ideologi berarti ilmu tentang ide, gagasan, dan hasil pemikiran yang muncul.

Di seluruh dunia, ada berbagai macam ideologi yang telah ada dan berkembang selama bertahun-tahun. Sebagian dari ideologi-ideologi ini masih dipegang oleh beberapa kelompok atau negara, dan sebagian lainnya masih berkembang hingga saat ini. Beberapa contoh ideologi di dunia termasuk demokrasi, nasionalisme, liberalisme, komunisme, sosialisme, kapitalisme, dan sebagainya.

Perkembangan yang dikenal sebagai globalisasi mempengaruhi munculnya berbagai transformasi dalam struktur dunia. Globalisasi menciptakan gagasan "Dunia Tanpa Batas" dan memengaruhi perkembangan budaya. Di sini, istilah "globalisasi" mengacu pada semua aktivitas yang terjadi di seluruh dunia, di mana peningkatan hubungan sosial di seluruh dunia dihubungkan dengan daerah terpencil.

Lantas, apakah Pancasila masih memiliki peran penting dalam era globalisasi ini? 

Pancasila bukanlah sekadar bendera yang dikibarkan di setiap institusi negara; sebaliknya, itu adalah sebuah garis besar yang tetap relevan yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan zaman. Pancasila berbeda dari ideologi lain karena berasal dari nilai-nilai agama, budaya, dan adat istiadat yang sudah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila juga dapat digunakan untuk membangun hubungan internasional yang baik. Kerjasama antarbangsa menjadi sangat penting di era globalisasi saat ini. Dengan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan hubungan yang menguntungkan,

Pancasila tidak hanya berfungsi sebagai landasan untuk menghadapi globalisasi, tetapi juga dapat menjadi titik temu untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia, mengingatkan pada cita-cita bersama untuk mencapai kesejahteraan dan persatuan. Pancasila adalah ideologi terbuka, dengan prinsip dan proses pembentukannya berasal dari budaya dan adat istiadat bangsa sendiri, bukan dari sumber luar. Pancasila, sebagai ideologi terbuka, akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, karena itu akan berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang ditetapkan dan akan tetap menjadi ideologi bangsa Indonesia selamanya, didukung oleh sifatnya yang terus berubah, terbuka, dan kekal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun