Mohon tunggu...
Lisa Ayunda
Lisa Ayunda Mohon Tunggu... Freelancer - biografi

seorang jurnalis yang tinggal di Sidoarjo, gemar meliput berita yang aktual dan akademik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pemanfaatan Semanggi dalam Teknologi Fermentasi Yoghurt sebagai Upaya Diversifikasi Produk Ikon Surabaya

16 November 2023   12:23 Diperbarui: 16 November 2023   12:34 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian materi oleh dosen Unesa/dokpri

Dosen Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya (Unesa) turut berperan dalam pengembangan potensi tanaman lokal Surabaya yang menjadi ikon kota Surabaya yaitu Semanggi. Diversifikasi produk dari tanaman ini perlu dikembangkan agar tanaman yang menjadi ikon kota Surabaya tersebut menjadi dikenal terutama oleh generasi muda masyarakat kota Surabaya. Yoghurt merupakan salah satu produk fermentasi susu yang memanfaatkan bakteri asam laktat untuk menghasilkan produk yoghurt berkualitas. Akan tetapi yoghurt yang dikenal oleh masyarakat biasanya hanya berbahan dasar susu yang seringkali nilai gizinya kurang lengkap. Yoghurt Semanggi merupakan salah satu cara untuk menambah nilai gizi yang terdapat dalam yoghurt terutama  gizi yang berasal dari sayuran/tanaman semanggi. Yoghurt Semanggi mempunyai kandungan gizi yang baik karena berbahan baku daun semanggi dan susu sapi. Diketahui bahwa tanaman semanggi segar mempunyai kandungan fitokimia berupa gula pereduksi, steroid, karbohidrat, flavonoid, air 82,59%, abu 1,72%, protein 1,91%, lemak 0,36%, karbohidrat 11,46%, dan serat kasar 1,96%. Ekstrak kasar semanggi mengandung 6 komponen bioaktif yaitu komponen alkaloid, steroid, flavonoid, karbohidrat, gula pereduksi, dan asam amino. Sedangkan susu sapi segar mempunyai komposisi air (87,20%), lemak (3,70%), protein (3,50%), laktosa (4,90%), dan mineral (0,07%). Minuman ini berguna bagi kesehatan manusia diantaranya meredakan diare, mengurangi resiko kanker, menghambat bakteri patogen dalam saluran pencernaan, mencegah lactose intolerance, dan senyawa fitoestrogennya  bermanfaat bagi wanita menopause. Yoghurt Semanggi  difermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat (BAL) misalnya  Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus

SMP Labschool Unesa Surabaya merupakan salah satu  sekolah menengah pertama yang potensial untuk diberi sosialisasi tentang pembuatan Yoghurt Semanggi. Selain untuk meningkatkan keterampilan guru dan siswa dalam pembuatan produk  fermentasi yang menunjang mata pelajaran bioteknologi di sekolah tersebut juga untuk lebih mengenalkan manfaat dari tanaman semanggi yang menjadi ikon Surabaya. Dan kenyataannya banyak siswa yang belum mengetahui tanaman ini. Siswa di SMP ini baru mengenal semanggi dari produk kebanggaan Kota Surabaya yaitu Pecel Semanggi.  Civitas sekolah ini juga masih dirasa kurang ketrampilannya dalam pembuatan produk teknologi yang seringkali menjadi tantangan siswa pada waktu melaksankan ujian praktek sekolah. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa tim PKM memilih SMP labschool Unesa menjadi khalayak sasaran untuk PKM ini. Pelatihan pembuatan Yoghurt Semanggi  ini mendapatkan pendanaan dari Dana Kebijakan non APBN Unesa. Empat dosen yang memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan Yoghurt Semanggi adalah Prof. Dr. Mahanani Tri Asri, M.Si., Guntur Trimulyono, M.Sc., Lisa Lisdiana, Ph.D., dan Farah Aisyah Nafidiastri, S.Si., M.Si. Pelatihan dan pendampingan dilakukan di SMP Labschool Unesa Surabaya dan dikuti oleh seluruh guru serta beberapa siswa  terpilih.

Siswa mencoba membuat Yoghurt Semanggi/dokpri
Siswa mencoba membuat Yoghurt Semanggi/dokpri

Pelatihan pembuatan Yoghurt Semanggi diawali dengan proses penyiapan starter yoghurt yang berisi Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang bisa dibeli secara komersial, pembuatan filtrat dari daun Semanggi, pemasakan susu dan filtrat semanggi, inkubasi dan pengolahan pasca panen dan pembuatan produk (minuman Yoghurt Semanggi) yang dikemas dan diberi label yang siap dipasarkan. Selain pelatihan juga dilakukan  pendampingan pasca pelatihan dari Tim Unesa agar produk yoghurt yang dihasilkan bagus dan aman untuk dikonsumsi. Minuman ini juga sudah diuji organoleptik  dan dianalisis kandungan gizinya, agar yoghurt ini tetap terjaga kandungan gizinya dan keamanannya.

Jadi, apakah Anda juga tertarik belajar membuat dan mengonsumsi Yoghurt Semanggi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun