Mohon tunggu...
Niha Alatas
Niha Alatas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

jadilah orang yang bisa bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ribuan Bunga di Taman Lokajaya Tengguli

1 Juni 2021   15:02 Diperbarui: 3 Juni 2021   16:25 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yuk, kenali dan kunjungi yang lagi viral di Jepara yaitu taman Lokajaya yang berada di desa tengguli kecamatan Bangsri Jepara. Taman ini mempunyai view yang lengkap dengan pemandangan persawahan, pemandangan sungai, gunung hingga pemandangan laut bisa terlihat dari taman lokajaya ini. Selasa (25/5/2021)

Taman lokajaya di bangun tahun 2020 lalu oleh pemerintah desa Tengguli yang di kelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa Tengguli kecamatan Bangsri. Meski pembangunannya baru 25 persen namun taman ini sudah ramai di kunjungi oleh wisatawan dari lokal Jepara. Karena pemandangannya yang sangat apik dan udara yang sejuk.

Untuk saat ini fasilitas yang ada di taman terdapat kamar mandi, gazebo dan gardu pandang. Yang selalu diincar pengunjung adalah di gardu pandangnya karena dibuat spot foto yang instagramable dengan terlihatnya pemandangan dan latar belakang gunung dan area persawahan. Rencananya taman wisata Lokajaya ini akan terus dikembangkan dan di bangun dengan penambahan kolam renang, area outbond, agrobisnis, dan beberapa cafe untuk melengkapi tempat wisatanya.

Khoiruddin Farid, selaku ketua Pokdarwis desa Tengguli mengatakan untuk menarik daya minat pengunjung saat ini memang view nya mulai dari gardu Pandang, sawah dan gunung, untuk taman sendiri hanya sebagai pelengkap saja bahkan sampai 45ribu orang mencari taman lokajaya sehingga viral di kabupaten jepara.

"Desa Tengguli memang mulai membangun desanya sebagai salah satu desa wisata di kabupaten Jepara yaitu dengan adanya taman wisata Lokajaya" ujar Farid. Dia menambahkan di desa ini juga mempunyai produk unggulan yaitu kerupuk singkong Samier, nasi pincuk dan nasi uduk Samier.

Selain keberadaan Taman Loka Jaya, di desa Tengguli juga terdapat Situs Ukur Sunan Kalijaga. Ini merupakan sebuah alat ukur yang konon digunakan Sunan Kalijaga saat mencari kayu untuk pembuatan saka atau tiang penyangga Masjid Agung Demak.

Menurut cerita, pada tahun 1479 M selepas Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati dan Sunan Bonang selesai membuat saka atau tiang Masjid Demak, Sunan Kalijaga masih mencari kayu untuk membuat tiang terakhir.

Dalam misi mencari kayu untuk tiang ke-empat ini, sampai lah ke daerah timur hingga daerah yang sekarang bernama Desa Tengguli. Namun saat beliau mencari kayu, yang ditemui yakni kondisi kayu yang tengahnya berlubang dan tidak utuh. Kemudian dikarenakan kondisi kayu yang ditemukan berlubang, beliau meninggalkan "ukur" di daerah tersebut.

Konon menurut cerita masyarakat dulu, setiap ada burung yang terbang melintasi daerah tempat "ukur" Sunan Kalijaga ini pasti langsung rontok (red : gundul, brindili). Oleh sebab itu daerah tersebut dinamai Gundil seperti sekarang, yang diambil dari peristiwa burung yang gundul/brindili saat melintas di wilayah ukur tersebut.

Untuk sekarang ini belum adanya tiket masuk karena masih terbilang tempat wisata baru dan belum sempurna serta belum diresmikan oleh Pemkab Jepara, untuk lokasinya berada pegunungan yang jalannya berbelok-belok dan semua pengunjung diharapkan tetap patuhi protokol kesehatan. Untuk lokasinya berada di desa Tengguli kecamatan Bangsri Jepara, atau kalau bingung bisa buka di google map taman Lokajaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun