Mohon tunggu...
Lisa
Lisa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya dosen yang suka membaca dan menulis artikel-artikel ilmiah terbaru untuk memajukan pendidikan di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi dan Kolaborasi di Era Digital: Peran Kecerdasan Interpesonal Untuk Mahasiswa Masa KIni

23 Oktober 2023   12:39 Diperbarui: 23 Oktober 2023   13:35 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital saat ini, Inovasi dan kolaborasi adalah kunci keberhasilan di era digital karena teknologi dan perubahan digital mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Teknologi dan perubahan digital terus berkembang dengan cepat, inovasi dan kolaborasi diperlukan untuk mengikuti perkembangan ini. Adanya inovasi dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bisnis dan pendidikan. Misalnya, penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran dapat membantu mahasiswa mengakses informasi dengan lebih mudah dan efisien, dengan inovasi dapat membantu dosen dan mahasiswa beradaptasi dengan perubahan dalam metode pengajaran dan pembelajaran Inovasi dapat membantu meningkatkan kualitas produk dan layanan. Selain itu inovasi dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran dan menciptakan metode pembelajaran yang baru dan lebih efektif, inovasi juga dapat menciptakan peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya, dapat membantu menciptakan produk atau layanan baru yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan.

Tentu dengan adanya teknologi dan perubahan digital akan berdampak pada bidang pendidikan, adanya teknologi digital dapat membantu meningkatkan akses pendidikan bagi orang-orang yang sebelumnya sulit untuk mengaksesnya, seperti orang-orang di daerah terpencil atau orang-orang dengan keterbatasan fisik, penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam proses pembelajaran, misalnya dengan memungkinkan siswa mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, teknologi digital juga dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran dengan menyediakan akses ke sumber daya pendidikan yang lebih bervariasi, serta dengan memungkinkan interaksi yang lebih baik antara dosen dan mahasiswa. Adanya teknologi digital dapat membantu menciptakan peluang baru dalam pendidikan, misalnya dengan memungkinkan adanya pembelajaran jarak jauh atau dengan memungkinkan adanya kolaborasi antara mahasiswa dan dosen dari berbagai daerah atau negara.

Kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman ini dikenal sebagai kecerdasan intrapersonal. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangannya sendiri, serta keterbasan, kecerdasan terhadap emosi atau suasana hati, keinginan, motivasi, tujuan, dan keinginan. Kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri didefinisikan sebagai kecerdasan intrapersonal, menurut Gardner (Baharuddin, 2012). Kecerdasan intrapersonal mencakup kemampuan seseorang untuk memahami suasana hatinya, emosi yang muncul dalam dirinya, dan menyadari perubahan yang terjadi dalam dirinya.

Komponen utama dari kecerdasan interpersonal (Safaria, 2005): (1) Empati: Kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain, (2) Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun non-verbal, (3) Keterampilan manajemen konflik: Kemampuan untuk mengelola konflik dengan baik, (4) Keterampilan sosial: Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan yang baik, (5) Kepekaan sosial: Kemampuan untuk memahami dan merespons situasi sosial dengan baik. Komponen di atas dapat digunakan sebagai kecerdasan interpesonal mahasiswa  untuk meningkatkan pembelajaran, berinteraksi dengan dosen dan sesama mahasiswa, serta memanfaatkan sumber daya pendidikan digital, hal ini yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dengan dosen dan sesama mahasiswa dengan cara memperhatikan bahasa tubuh, intonasi, dan cara berbicara yang baik dan sopan, mahasiswa juga dapat memanfaatkan teknologi digital seperti email, pesan instan, atau video conference untuk berkomunikasi dengan dosen dan sesama mahasiswa, dan forum diskusi atau grup diskusi online untuk membahas perbedaan pendapat dan menyelesaikan konflik. Selain itu dapat meningkatkan kemampuan sosial mahasiswa dengan cara bergaul dengan sesama mahasiswa dan dosen, serta mengikuti kegiatan sosial yang diadakan oleh kampus. Hal lainnya meningkatkan kemampuan empati mahasiswa dengan cara memahami perasaan dan kebutuhan orang lain, serta menempatkan diri pada posisi orang lain. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan teknologi digital seperti video atau podcast untuk memahami sudut pandang orang lain. Memanfaatkan sumber daya pendidikan digital: Mahasiswa dapat memanfaatkan sumber daya pendidikan digital seperti e-book, video tutorial, atau platform pembelajaran online untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan teknologi digital seperti aplikasi pembelajaran atau media sosial untuk berbagi informasi dan pengalaman dengan sesama mahasiswa

Mahasiswa dapat menggunakan berbagai alat dan teknologi digital yang memungkinkan kolaborasi efektif, seperti (1) Platform kolaborasi online: Platform ini memungkinkan mahasiswa untuk bekerja sama dalam proyek-proyek kelompok, berbagi file, dan berkomunikasi secara real-time. Beberapa contoh platform kolaborasi online yang populer adalah Google Drive, Microsoft Teams, dan Trello, (2) Aplikasi produktivitas: Aplikasi ini membantu mahasiswa dalam mengatur jadwal, mengelola tugas, dan berbagi informasi dengan rekan-rekan mereka. Beberapa contoh aplikasi produktivitas yang berguna untuk kolaborasi antara mahasiswa adalah Google Calendar, Evernote, dan Slack. (3) Perangkat lunak manajemen proyek: Perangkat lunak ini membantu mahasiswa dalam mengorganisir dan melacak progres proyek kolaboratif. Beberapa contoh perangkat lunak manajemen proyek yang populer adalah Asana, Jira, dan Trello. (4) Konferensi video: Teknologi konferensi video memungkinkan mahasiswa untuk berkomunikasi secara langsung dengan rekan-rekan mereka, baik dalam konteks pembelajaran maupun proyek kolaboratif. Beberapa platform konferensi video yang umum digunakan adalah Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams, dan (5) Alat kolaborasi fisik: Selain alat dan teknologi digital, mahasiswa juga dapat memanfaatkan alat kolaborasi fisik seperti kertas, flipchart, post-it, atau papan tulis dalam sesi kolaboratif. Alat-alat ini dapat digunakan untuk mencatat ide, membuat diagram, atau mengorganisir informasi secara visual.

Kesimpulannya, kecerdasan interpersonal merupakan keterampilan penting untuk sukses di era digital. Meskipun teknologi digital mempunyai dampak positif dan negatif terhadap kecerdasan interpersonal, dosen dapat mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan keterampilan ini pada mahasiswa. Dengan memasukkan pengembangan keterampilan antarpribadi ke dalam kurikulum, mendorong kerja tim dan kolaborasi, serta memberikan peluang interaksi yang beragam, dosen dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk berhasil di era digital.

Referensi

Baharuddin, N. E. (2012). Teori Belajar dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Ar-Ruzz Medi.

Hakim, L. (2022). Manfaat Tekhnologi Digital Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik. Retrieved from https://ppg.kemdikbud.go.id/news/manfaat-tekhnologi-digital-terhadap-motivasi-belajar-peserta-didik

Safaria, T. (2005). Interpersonal Intelegence. Yogyakarta: Amara Books.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun