Mohon tunggu...
Lisa Puspa Karmila
Lisa Puspa Karmila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Tidak sering menulis, tapi senang jika bisa menghasilkan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Digital dalam Menyelamatkan Nyawa: Telemedicine sebagai Pioner Promosi Kesehatan di Indonesia

9 Juni 2024   21:10 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:54 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Penulis: Lisa Puspa Karmila

Dalam era digital saat ini, teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan. Di Indonesia, penggunaan inovasi digital dalam perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan membuka peluang baru untuk meningkatkan akses dan efektivitas program kesehatan. Lalu bagaimana inovasi digital dapat diterapkan dalam promosi kesehatan di Indonesia.

Transformasi Digital dalam promosi kesehatan telah membawa banyak perubahan signifikan yang meningkatkan efektivitas dan aksesibilitas informasi kesehatan bagi masyarakat. Program layanan telemedicine memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring tanpa harus mengunjungi fasilitas kesehatan secara langsung. Ini tidak hanya membantu dalam menjaga jarak sosial selama pandemi tetapi juga mempermudah akses ke layanan kesehatan di daerah terpencil.

Telemedicine telah meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, mengurangi beban fasilitas kesehatan, dan memberikan alternatif yang lebih nyaman bagi pasien untuk mendapatkan konsultasi medis. Telemedicine telah meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan, mengurangi beban fasilitas kesehatan, dan memberikan alternatif yang lebih nyaman bagi pasien untuk mendapatkan konsultasi medis.

Dalam buku Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health Program Planning: An Educational and Ecological Approach menyatakan bahwa pendekatan perencaan dan evaluasi pada program kesehatan menggunakan Model PRECEDE-PROCEED, model ini membantu perencanaan program untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dan mengembangkan intervensi yang efektif. Model ini sangat cocok digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pengembangan dan penerapan program layanan telemedicine.

Lalu bagaimana model PRECEDE-PROCEED dapat diaplikasikan pada program layanan telemedicine?

Tahap precede dilakukan dengan tahap pertama melakukan penilaian sosial yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dan masalah kesehatan masyarakat serta konteks sosial yang relevan, tahap kedua penilaian epidemiologis yang bertujuan untuk menentukan masalah kesehatan utama dan faktor risiko yang terkait dengan populasi target, tahap ketiga yaitu penilaian perilaku dan lingkungan yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku dan faktor lingkungan yang mempengaruhi masalah kesehatan yang telah diidentifikasi, yang terakhir yaitu penilaian administratif dan kebijakan yang bertujuan mengidentifikasi kebijakan, sumber daya, dan kapasitas organisasi yang mendukung atau menghambat program.

Tahap proceed dilakukan dengan tahap pertama implementasi yaitu melaksanakan strategi dan kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan program, tahap kedua yaitu evaluasi program dengan memantau penggunaan layanan telemedicine dan mengumpulkan umpan balik dari pengguna serta menilai efisiensi dan efektivitas proses implementasi, tahap ketiga yaitu evaluasi dampak yang bertujuan untuk mengukur perubahan langsung yang dihasilkan oleh program terhadap faktor perilaku dan lingkungan, tahap terakhir berupa evaluasi hasil yang bertujuan untuk mengevaluasi dampak jangka panjang dari program terhadap status kesehatan populasi, hal ini dapat dilakukan dengan menilai penurunan angka morbiditas dan mortalitas serta peningkatan kesejahteraan kesehatan secara umum melalui layanan telemedicine serta menilai keberlanjutan program dan dampak ekonomi dari penerapan telemedicine.

Model PRECEDE-PROCEED, dengan tahap-tahap yang komprehensif dari penilaian sosial hingga evaluasi hasil, menawarkan panduan yang jelas untuk pengembangan dan implementasi program kesehatan yang berbasis teknologi digital. Melalui pendekatan ini, program layanan telemedicine dapat dirancang untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat, mengurangi kesenjangan akses, dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, termasuk masalah infrastruktur, literasi digital, serta kebijakan yang mendukung keberlanjutan program ini. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan bahwa manfaat dari teknologi digital dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan demikian, inovasi digital dalam promosi kesehatan di Indonesia memiliki potensi besar untuk membawa perubahan signifikan. Melalui perencanaan yang matang dan evaluasi yang berkelanjutan, kita dapat membangun sistem kesehatan yang lebih inklusif, efektif, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Transformasi digital ini tidak hanya memberikan harapan baru tetapi juga menegaskan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. 

Dengan komitmen bersama untuk terus berinovasi dan beradaptasi, kita dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan masa depan kesehatan yang lebih baik bagi semua.


Referensi :

Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health Program Planning: An Educational and Ecological Approach. McGraw-Hill Education.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Layanan Kesehatan Jarak Jauh atau Telemedicine. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun