Mohon tunggu...
Lisa Tabuni
Lisa Tabuni Mohon Tunggu... -

Walau aku tak hitam...\r\nWalau aku tak keriting....\r\nTapi itulah aku...\r\nPutri Papua....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teroris Ukraina Membantu OPM ?

7 Desember 2012   18:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 1 Desember adalah hari yang sakral bagi Organisasi Papua Merdeka (OPM) tak terkecuali tanggal 1 Desember 2012, karena pada tanggal tersebut, organisasi yang oleh pemerintah dianggap sebagai kelompok separatis pemberontak itu merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) - nya yang ke-51. Meskipun tak semeriah tahun-tahun sebelumnya, perayaan HUT OPM kali ini, tampaknya bernilai plus, karena dihadiri oleh seorang warga negara Ukraina bernama Artem Shapirenko (36 tahun).

Tidak tanggung-tanggung, Sabtu (1/12) kemarin, Polres Manokwari langsung menangkap Artem Shapirenko saat mengikuti peringatan Ultah OPM di kantor Dewan Adat Papua (DAP), Kota Manokwari, provinsi Papua Barat. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Artem diketahui tidak pernah melaporkan keberadaannya kepada pihak berwajib. Selain itu, pria pemegang paspor bernomor EA 766085 itu, masa berlaku visa yang dimilikinya sudah habis sejak lama. Lalu apa latar belakang keberadaan Artem di Manokwari ? Sebagai turis atau mata-mata asing ?

Selang beberapa hari pasca penangkapan Artem, atau tepatnya Rabu (5/12) kemarin, Pengadilan Brisbane, Australia mendakwa seorang pria warga negara Australia telah mengikuti pelatihan di Ukraina sebagai persiapan untuk membantu kelompok bersenjata Papua Barat. Gerard Michael Little, demikian nama pria berumur 45 tahun itu dikenakan dakwaan merencanakan memasuki negara asing (Ukraina) dan berlatih untuk menyusup ke negara asing (Indonesia). Berdasarkan undang-undang Australia, warga negara Australia dilarang terlibat dalam tindakan bermusuhan terhadap negara lain. Bahkan Polisi Federal Australia menuduh Gerard ingin meninggalkan Australia untuk bekerja sebagai tentara bayaran di Papua Barat dan telah mengikuti latihan sebagai persiapan.

Ada apa dengan Ukraina ?

Jika dicermati, Artem Shapirenko maupun Gerard Michael Little sama-sama pernah tinggal di Ukraina dan sama-sama terlibat dalam gerakan separatisme Papua Barat. Mengapa demikian, Artem Shapirenko ditangkap saat menghadiri perayaan HUT OPM di kantor DAP Manokwari, sedangkan Gerard Michael Little didakwa oleh Pengadilan Brisbane, Australia, telah mengikuti latihan di Ukraina guna membantu pemberontakan bersenjata OPM di Papua.

Benarkah Artem Shapirenko dan Gerard Michael Little membantu separatis OPM ? Untuk menjawab pertanyaan ini, tidak ada salahnya jika kita menengok kasus ledakan bom pada tanggal 27 April 2012 di kota Dnipropetrovsk, Ukraina yang terjadi sebanyak 4 kali secara beruntun dalam rentang waktu berdekatan. Padahal Ukraina saat itu akan menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola Piala Eropa 2012 antara Perancis dan Inggris. Tidak tanggung-tanggung, 30 orang menjadi korban ledakan bom-bom tersebut dan 12 diantaranya meninggal dunia. Lalu pantaskah jika Artem dan Gerard disebut membantu gerakan separatis ? Mungkin lebih pantas jika kedua orang itu disebut sebagai teroris Ukraina yang membantu OPM.

Referensi :

1. Presiden Ukraina: Jangan Terjadi Kembali Ledakan Bom.

2. Masih Diperiksa Polisi, WN Ukraina Segera Dideportasi.

3.  Warga Australia Didakwa Bantu Kelompok Bersenjata Papua.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun