Emak zaman now memang berbeda dengan emak zaman old. Beda zaman beda teknologi.
Ibu saya (almarhum) bisa dikategorikan sebagai emak zaman old yang tidak melek teknologi. Bagi ibu saya bisa menyekolahkan anaknya untuk bisa lebih baik darinya (mungkin bisa melek teknologi salah satunya) adalah kebanggan tersendiri.
Berbicara tentang socmed tentu saja tak lepas dari ponsel pintar dan internet yang mendukungnya. Dan ibu saya meninggal pada tahun 2000, 17 tahun yang lalu, kalau sekarang masih hidup (bukan mempertanyakan takdir) usia sekitar 55 tahun.
Teknologi yang canggih saat itu adalah "pager" dimana kita bisa mengirim pesan kepada pemilik lain yang terlebih dahulu menyampaikan kepada operator.
Saat itu ponsel yang menjadi idola adalah ponsel dengan game ular yang permainannya akan berakhir saat si ular menabrak dirinya sendiri. Itupun masih sangat jarang yang memiliki ponsel, karena harga sim cardnya saja lumayan mahal. Tidak seperti zaman now yang gonta-ganti hingga akhirnya Keminfo menerbitkan aturan wajib mendaftarkan, bahkan harus menyertakan NIK di KK dan no KTP. Saat itu kepemilikan telepon rumah sudah yang paling umum untuk komunikasi.
Emak zaman old yang seusia seperti ibu saya mungkin tidak memiliki socmed atau kalaupun punya mungkin karena tingkat pendidikan yang tinggi atau tingkat kemampuan memahami teknologi yang baik.
Tapi tidak dengan emak zaman now, emak yang dipaksa harus memiliki kemampuan mengendalikan teknologi. Punya socmed adalah sebuah kebutuhan. Emak muda dengan anak yang masih kecil, socmed bukan hanya sekedar gaya hidup, istilahnya "gak punya socmed gak gaul". Emak zaman now harus bisa lebih pintar dari anak-anaknya, karena anak zaman now pun memanfaatkan socmed. Emak punya socmed untuk menjadi yang terdepan lebih tahu informasi yang sedang viral, memfilter informasi bahkan menjadi yang terdepan apakah informasi itu layak dikonsumsi oleh anak-anaknya.
Kepemilikan ponsel pintar dengan socmednya oleh mayoritas masyarakat menjadikan setiap orang dengan bebas menyebarkan informasi, bahkan terkadang tanpa memfilter apakah informasi tersebut benar atau hoax. Yang terpenting adalah menjadi orang "penting" yang menyebarkan informasi penting.
Moment yang pas di hari ibu ini. Mari emak cerdas manfaatkan dengan baik teknologi. Bijak dalam menyampaikan informasi. Bijak dalam memanfaatkan socmed sebagai bagian yang tak bisa dilepaskan dari zaman now, walau tak harus juga memilikinya. Dan yang terpenting pandailah memilih kata, mengutarakan komen serta menjadi contoh baik dalam bersocmed bagi anak-anaknya.
Selamat hari ibu, bunda, mami, mama, emak. Yang punya socmed maupun tidak. Semoga Allah senantiasa memberkahi usianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H