Sebuah survei menyatakan, rata-rata orang Indonesia itu gemar menyantap mie instan. Survei dilakukan oleh Kantar Worldpanel Indonesia (KWP) pada pertengahan tahun lalu, dan intinya menyimpulkan bahwa mie instan merupakan produk yang hampir selalu dibeli konsumen, bahkan hingga dua kali dalam seminggu. Hal ini dikarenakan, faktor kemudahan dalam mengonsumsi dan juga distribusi yang begitu luas jangkauannya.
Saya termasuk penggemar mie instan. Apalagi ketika suasana mendukung, misalnya, ketika sarapan di pagi hari yang biasanya selalu diburu waktu. Atau, pada jam makan siang yang tak bisa meninggalkan meja kantor lantaran begitu banyak deadline pekerjaan yang harus terselesaikan. Juga pada malam hari, ketika tiba rasa malas untuk memasak di dapur, atau, enggan memesan makanan sekalipun via aplikasi online. Pada saat pagi, siang dan malam hari yang se-riweuh seperti itu, biasanya pilihan saya adalah masak mie instan.
Persoalannya, kadang muncul juga perasaan bosan dengan tampilan dan rasa mie-mie instan yang biasa saya beli. Meskipun banyak pilihan rasa, tetapi apalah hendak dikata, semua rasa sudah pernah saya coba. Memang sih bisa menjawab persoalan kebosanan tadi, tapi jujur saja, saya ingin sesuatu yang baru. Mie instan yang lebih ‘nonjok’, tidak hanya rasa atau bahan kandungan (ingredient) saja, tapi juga aroma dan tampilannya.
Nah, semua yang saya dambakan terhadap mie instan, belum lama ini sudah benar-benar saya temukan. Jawabannya ada pada Bakmi Mewah. Ini bukan sembarang bakmi loch. Tapi, sesuai namanya, semua yang dihadirkan bakmi ini memang begitu mewah!
Perkenalan saya dengan Bakmi Mewah rasanya belum terlalu lama. Mulai dari melihatnya di iklan televisi (TV Commercial/TVC), iklan media cetak, dan ketika Bakmi Mewah membuka booth khusus di acara ‘Kompasianival 2016’ yang digelar Kompasiana pada Oktober kemarin di Gedung Smesco, Jakarta. Waktu itu, cukup lama saya mematut-matut diri di booth Bakmi Mewah, demi meraup informasi ringkas tentang bakmi yang berhasil membuat hati saya terpincut.
Sejak tergoda keberadaan Bakmi Mewah itu, lidah saya mulai coba-coba menjajalnya. Ternyata bukan saja enak, tapi bakmi yang diproduksi PT Dellifood Sentosa Corpindo di Tangerang ini benar-benar membuat saya kelenger ketagihan. Pendek kata, saya yang pada dasarnya memang gemar melahap mie instan, lantas ‘berjodoh’ dengan Bakmi Mewah yang merupakan satu dari sekian banyak produk dengan slogan iklan terkenal: ‘Satu lagi dari Mayora’.
Disinilah kehadiran Bakmi Mewah seolah menjadi asisten terpercaya saya dalam urusan makan. Ini juga yang menjadi alasan pertama, mengapa saya kepincut Bakmi Mewah dan bertekad “tidak ingin pindah ke lain hati”, yaitu karena: Praktis. Sudah saya singgung di atas, betapa saya berkeinginan untuk tetap dapat menikmati sarapan pagi, santap siang di jam sibuk, dan makan malam ketika tubuh sudah lelah dan tak hendak memasak masakan konvensional.
Kepraktisan Bakmi Mewah benar-benar memanjakan saya, karena sesuai panduan cara memasaknya, hanya butuh empat langkah saja untuk dapat menikmatinya. Mulai dari mendidihkan air dalam panci ukuran sedang, lalu masukkan atau seduh Bakmi Mewah dengan durasi dua menit saja; kemudian masukkan serta aduk semua bumbu, minyak sayur, daun bawang kering, daging ayam aslinya; dan terakhir masukkan saus sambal sesuai selera.
Bayangkan! Cukup dua menit loch masaknya. Ayo coba, kepraktisan mana lagi dari Bakmi Mewah ini yang hendak kita dustakan? Mikir!