Mohon tunggu...
Lisdiana Sari
Lisdiana Sari Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer

Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sensasi Menyelam di Raja Ampat

20 Oktober 2015   20:06 Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:54 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raja Ampat Doberai Eco Resort berlokasi di Pulau Urai, Waigeo Selatan, Raja Ampat, Papua Barat. Kalau di peta, letaknya di seberang dari ‘kepala burung’ Pulau Papua. Atau, dua jam perjalanan menyeberang ke Utara dari Sorong, dengan menggunakan kapal ferry.

Perjalanan saya ke Doberai Eco Resort adalah untuk melakukan penyelaman (diving). Terdiri dari 15 orang, kami berangkat dari Jakarta pada Jumat malam, 9 Oktober 2015 pada pukul 23.45 wib, dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia. Perjalanan tidak langsung ke Papua, melainkan transit dulu selama dua jam di Makasar 03.15 wita.

Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makasar, kami sempat menunaikan shalat Subuh, untuk kemudian kembali melakukan penerbangan menuju ke Sorong, Papua Barat pada pukul 05.30 wita.

Di Pagoda Sapta Ratna, Sorong, Papua Barat. (Foto: Dok. KDC)

Ketika mendarat di Sorong, Papua Barat, waktu menunjukkan jam 08.40 wit. Dari Bandara Dominique Edward Osok, Sorong, kami menyewa empat taksi (Rp 200.000 per taksi untuk perjalanan pergi-pulang), untuk menuju ke salah satu obyek wisata yang cukup terkenal. Apalagi, kalau bukan Pagoda Sapta Ratna. Bangunan semacam kuil dengan atap bertumpuk-tumpuk hingga tujuh tingkat ini terletak di bukit kota Sorong.

Selesai mengunjungi Pagoda, atas rekomendasi Ibu Rika selaku pemilik Doberai Eco Resort, kami disarankan untuk makan siang di Rumah Makan Sari Rasa di Jalan Sam Ratulangi 88 (Kampung Baru), Sorong.

Menu makan yang ditawarkan mak nyus buanget, seperti ikan bakar dan udang bakar. Persis di sebelah rumah makan ini ada Toko Batik khas Papua. Jadilah, sembari menunggu makanan siap disajikan sejumlah anggota rombongan memilih untuk melihat-lihat kain dan busana Batik khas Papua yang sangat menarik dengan desain motif tradisional.

Dengan latarbelakang kapal ferry dengan rute Pelabuhan Sorong – Pelabuhan Waisai, Raja Ampat pp. (Foto: Dok. KDC)

Setelah makan siang, rombongan langsung menuju ke pelabuhan yang ada di Kota Sorong, untuk menyeberang lautan menuju Pelabuhan Waisai di Raja Ampat. Penyeberangan ini dilakukan dengan menumpang kapal ferry ‘Bahari Express’. Perjalanan memakan waktu dua jam, dan sepanjang perjalanan kami melewatinya dengan banyak istirahat. Maklum, perut kenyang, badan lelah, dan ruangan di kapal ferry yang nyaman karena full AC. Tepat jam 16.00 wit, kapal ferry berlabuh di Pelabuhan Waisai, Raja Ampat.

Transportasi kapal ferry dari Sorong ke Pelabuhan Waisai, Raja Ampat hanya ada satu kali perjalanan saja pada hari Sabtu. Sedangkan pada hari lain, ada dua kali trip. Untuk penumpang yang memilih kelas Ekonomi, ongkosnya adalah Rp 130.000. Sedangkan untuk kelas VIP, selain ada fasilitas karaoke. Baik kabin Ekonomi maupun VIP, sama-sama nyaman karena memiliki fasilitas full AC.

Oh ya, ketika di Pelabuhan Kota Sorong, ketika hendak naik kapal ferry menuju ke Pelabuhan Waisai, Raja Ampat, setiap pelancong termasuk kami para penyelam, harus membayar semacam biaya pemeliharaan lingkungan hidup sebesar Rp 500.000 per orang (untuk periode satu tahun). Setelah membayar, kita akan diberikan pin berwarna putih dan kuning, yang harus diikatkan di tas masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun