[caption id="attachment_336918" align="aligncenter" width="567" caption="Banyak dive spot di Tulamben yang indah dan menakjubkan. (Foto: Dokpri)"][/caption]
Kesempatan yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga. Menikmati sensasi menyelam di Tulamben, Bali. Bagi kalangan penyelam, nama Tulamben, cukup menjanjikan keindahan dan pengalaman tersendiri. Tak melulu wisatawan penyelam domestik, bahkan mereka yang berasal dari mancanegara pun mengenal Tulamben sebagai lokasi penyelaman yang kaya akan biota laut. Termasuk, suasana penyelaman yang cukup merinding dan memompa adrenalin, karena di lokasi ini terdapat bangkai kapal milik tentara Angkatan Laut Amerika Serikat yang bernama Kapal USS Liberty. Hebatnya, lokasi bangkai kapal perang ini begitu mudah dicapai, dan menjadi tempat hunian berbagai ragam ikan, serta biota laut lainnya.
Keberangkatan dari Jakarta menuju ke Tulamben, Bali, dimulai pada Kamis (13 November 2014) siang. Berbagai perlengkapan penyelaman milik pribadi, saya bawa sendiri, mulai dari mask, snorkel, fins, regulator, exposure wetsuit, alternate air-source (octopus), Buoyancy Control Device (BCD)---sejenis rompi pelampung atau Compensator BC adalah jaket yang dipakai penyelam scuba---, dive booties, BCD Low Pressure Inflator (LPI), Submersible Pressure Gauge (SPG), minus tabung udara (air tank). Cukup berat memang, tapi karena sudah terbiasa dengan jadwal latihan menyelam sebelum-sebelumnya---terutama di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara---, maka semua itu dapat teratasi.
[caption id="attachment_336919" align="aligncenter" width="567" caption="Mengenakan wetsuit, bersiap melakukan penyelaman di Tulamben. Aku, duduk paling kiri. (Foto: Dokpri)"]
[caption id="attachment_336920" align="aligncenter" width="567" caption="Mengejar ikan di dasar laut untuk memotret dari jarak dekat. (Foto: Dokpri)"]
[caption id="attachment_336921" align="aligncenter" width="567" caption="Keindahan batu karang dan biota laut ketika berada di dive spot di Tulamben, sangat menarik. (Foto: Dokpri)"]
Setiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, hari sudah sore menjelang malam. Rombongan kami seluruhnya, total berjumlah 16 orang. Tapi, terbagi dalam tiga kloterkedatangan di Ngurah Rai, pagi , sore dan malam hari. Setelah semua anggota rombongan berkumpul di salah satu kedai kopi di area bandara, kami pun berangkat menuju Tulamben, dengan meniti jalur melalui wilayah Karangasem. Perjalanan Denpasar menuju Tulamben, sejatinya berkisar antara 2 hingga 3 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan mini bus. Tapi, sesampainya di Karangasem, kami terlebih dahulu mampir di kediaman salah seorang rekan kerja, untuk dijamu makan malam. Perut yang lapar langsung saja menyantap nasi putih hangat, lengkap dengan sayur daun belimbingyang diurap, Sate Lilit, dan tak ketinggalan menu Ayam Suwir khas Bali. Minumannya menyegarkan, karena kami disuguhkan cincau hijau . Alhamdulillah, sungguh nikmat yang tak terkira.
Usai bersantap malam di Karangasem, kami bergegas menuju ke resort Matahari Tulamben, dive and spa, tempat kami menginap, sekaligus melayani seluruh aktivitas menyelam. Lokasinya, langsung berada di bibir Pantai Tulamben. Malam semakin larut di Tulamben, kami segera berangkat tidur sedari awal untuk persiapan melakukan penyelaman perdana keesokan pagi. Debur ombak, semilir angin pantai, dan suasana temaram di resort, dive and spa, segera saja melenakan tidur saya.
[caption id="attachment_336923" align="aligncenter" width="567" caption="Mengeksplorasi dive spot Wreck Kapal USS Liberty yang karam pada 1942 akibat ditorpedo oleh kapal selam milik Jepang. (Foto: Dokpri)"]
[caption id="attachment_336925" align="aligncenter" width="567" caption="Suasana di bangkai Kapal USS Liberty yang tenggelam di perairan Bali, dan kini menjadi salah satu dive spot andalan yang menjadi favorit para penyelam domestic dan mancanegara. (Foto: Dokpri)"]
[caption id="attachment_336926" align="aligncenter" width="567" caption="Di dasar laut Tulamben yang mempesona. (Foto: Dokpri)"]
Esok paginya, setelah shalat Subuh, rombongan sudah harus melakukan persiapan untuk menyelam. Jam 05.00 pagi sudah harus siap, dan 05.30 langsung menuju ke lokasi penyelaman. Lokasi penyelaman perdana di Tulamben, mengambil lokasi agak ke kiri, sekitar 50 meter dari lokasi resort, dive and spa. Di pinggir pantai itu, seluruh peralatan penyelaman sudah disiapkandan setelah memastikan penggunaannya sesuai prosedur, maka rombongan langsung melakukan penyelaman. Penyelaman perdana ini dimulai jam 06.00 pagi, dan selesai pada 07.00. Saat penyelaman dimulai, sudah dapat disaksikan karang-karang yang indah, berikut ikan-ikan berbagai jenis dan warna yang wara-wiri, hilir-mudik, dekat sekali jaraknya, target lokasi penyelaman yang dituju adalah dasar laut yang menjadi tempat bangkai Kapal USS Liberty bersemayam. , mulailah kami melakukan penyelaman menuju ke bangkai kapal angkut milik tentara Amerika Serikat, USS Liberty.
Menurut paparan Wikipedia, kapal ini sebenarnya bernama USAT Liberty yang merupakan kapal kargo milik tentara Amerika Serikat yang di-torpedo oleh kapal selam tentara Jepang yakni I-166, pada 11 Januari 1942. USAT Liberty atau USS Liberty---yang dioperasikan pertama kali pada 19 Juni 1918 ini---pun akhirnya tenggelam di Pulau Bali. Pada tahun 1963, terjadi erupsi gunung merapi yang kemudian justru menggeser posisi rongsokan (wreck) kapal ke arah pantai. Kini, di Tulamben, kalau kita menyebut penyelaman menuju ‘Wreck’, maka sudah dapat dipastikan bahwa tujuan penyelaman adalah lokasi karamnya Kapal USS Liberty.
[caption id="attachment_336927" align="aligncenter" width="393" caption="Di dive spot Wreck Kapal USS Liberty yang karam di dasar laut Tulamben. (Foto: Dokpri)"]
[caption id="attachment_336928" align="aligncenter" width="567" caption="Menjelajah bangkai Kapal USS Liberty di dasar laut bersama ikan yang cantik. (Foto: Dokpri)"]
[caption id="attachment_336929" align="aligncenter" width="567" caption="Aku ketika mengeksplorasi dive spot tempat dimana bangkai Kapal USS Liberty di Tulamben yang awalnya cukup menyeramkan tapi kemudian menjadi sangat mempesona. (Foto: Dokpri) "]
Lokasi ‘Wreck’ mudah diakses oleh para penyelam. Lokasi bangkai kapal itu hanya berjarak 30 meter dari Pantai Tulamben, dengan kedalaman maksimum adalah sekitar 30 meter. Ketika saya dan rombongan mengeksplorasi lokasi bangkai kapal, suasana memang cukup mendebarkan. Bayangan bahwa ini adalah kapal perang yang tenggelam akibat dihantam torpedo kapal selam milik Jepang, membayangi dengan penuh imajinasi. Secara perlahan namun pasti dan tetap mengikuti prosedur penyelaman, saya juga mulai mencicipi kedalaman dasar laut hingga 20 meter, tempat lokasi rongsokan Kapal USS Liberty berada.
Meski terkesan angker, tapi lama kelamaan, suasana penyelaman di sekitar rongsokan Kapal USS Liberty ini menjadi semakin menarik dan menyenangkan. Pasalnya, banyak sekali ditemukan beragam ikan dan biota laut lainnya. Ada surgeonfish yang memang cukup jinak, bumphead parrotfish, bahkan ikan berbentuk panjang yang merupakan predator bagi ikan kecil lainnya yaitu great barracuda yang memiliki gigi-gigi tajam. Ditemui juga siput laut yang warnanya cerah dan menarik. Sementara bangkai kapal itu sendiri, meski masih menampakkan rongsokan besi-besi bajanya, tetapi sudah terselimuti oleh tetumbuhan laut. Sewaktu masih berjaya, kapal milik tentara Amerika Serikat ini berukuran panjang sekitar 125 meter, dengan lebar 17 meter. Bisa dibayangkan, kalau kapal sebesar ini, akhirnya kini teronggok dan beralih fungsi menjadi rumah yang nyaman bagi ikan-ikan beraneka jenis, dan hewan-hewan beserta pernak-pernik keindahan kehidupan di dasar laut Tulamben. Penyelaman di lokasi Wreck Kapal USS Liberty berhasil kami tuntaskan dengan lancar dan penuh perasaan takjub.So Amazing!
[caption id="attachment_336930" align="aligncenter" width="567" caption="Pengelola resort, dive and spa juga membuat rumpon-rumpon khusus untuk menjaga kelestarian dan keindahan alam di dasar laut Tulamben. (Foto: Dokpri)"]