Lokasi
TK MARDISUNU TANJUNGSARI
Lingkup Pendidikan
PAUD TK
Tujuan yang ingin dicapai
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MEMAHAMI SUKU KATA AWAL PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
Penulis
LIRIS LARASATI, S. Pd
Tanggal
26 Januari 2024
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu:
- Kurangnya motivasi anak dalam belajar.
- Anak belum memahami penjelasan guru tentang menggabungkan suku kata.
- Kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru belum inovatif.
- Masih kurangnya pemahaman anak dalam menggabungkan suku kata.
- Anak masih ragu-ragu menyebutkan suku kata
- Media pembelajaran yang digunakan guru belum tepat.
- Guru masih terpacu di buku paket dan kurang mencari sumber pembelajaran yang lain.
Dari poin di atas dapat diambil kesimpulan bahwa selama ini anak belum sepenuhnya memahami materi pembelajaran khususnya dalam menggabungkan suku kata pada suatu gambar.
Sebagai seorang guru saya merasa hal ini menjadi sebuah masalah dan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam memahami suku kata saya merasa praktik ini perlu dilakukan karena hal ini menjadi tanggung jawab saya sebagai seorang guru taman kanak -- kanak. Agar tercapai tujuan tersebut tentunya saya berusaha untuk mencari solusi yang relevan dengan alternatif solusi yaitu Meningkatkan kemampuan anak dalam memahami suku kata pada gambar melalui penggunaan media Pop Up Book
Dari latar belakang tersebut mendorong saya untuk bisa membuat sebuah variasi kegiatan main yang menarik dan membuat suasana kelas dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Tantangan :Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Setelah melakukan identifikasi masalah saya melakukan eksplorasi penyebab masalah dengan cara mencari kajian literatur, dan melakukan wawancara dengan kepala sekolah, guru atau teman sejawat. Maka didapatlah beberapa tantangan yang terjadi diantaranya:
- Kurangnya minat anak dalam memahami suku kata dikarenakan penggunaan media yang kurang menarik.
- Sarana dan prasarana yang kurang memadai
- Kurangnya pemanfaatan media, model dan metode yang digunakan oleh guru.
- Motivasi belajar pada anak masih rendah.
Dari penyebab di atas tantangan yang dihadapi guru adalah:
- Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi anak.
- Pemilihan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga anak merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
- Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak.
- Guru harus bisa menumbuhkan rasa percaya diri pada anak melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.
- Guru harus mampu meningkatkan motivasi anak untuk aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Dari tantangan yang dihadapi oleh guru dapat disimpulkan bahwa tantangan melibatkan langsung dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional. Dari sisi anak adalah pengendalian diri, kepercayaan diri dan motivasi belajar
Orang -- orang yang terlibat yaitu anak, guru, kepala sekolah, dan orang tua/wali.
 Aksi :Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Strategi apa yang digunakan:
Pemilihan media pembelajaran
- Guru memilih media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik anak.
- Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, mengenai strategi apa yang dilakukan yaitu menggunakan media Pop Up Book
- Proses pembuatan media Pop Up Book dimulai dari mempelajari materi yang akan disampaikan lalu dirancang dengan model yang menarik sehingga minat belajar anak meningkat.
- Proses pembelajaran yang bermuatan TPACK dengan menayangkan video dan power point juga menjadi salah satu media yang menarik untuk anak.
Pemilihan metode pembelajaran inovatif
- Pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus sesuai dengan karakteristik anak dan tingkat perkembangan anak, dengan cara guru menggunakan metode belajar kelompok.
- Proses pemilihan pembelajaran ini yaitu dengan pembelajari apa saja metode pembelajaran yang digunakan di satuan pendidikan saya, dan selanjutnya melihat bagaimana karakteristik anak sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
- Sumber daya yang digunakan adalah kemampuan guru untuk memahami langkah-langkah dari metode yang terpilih, dengan terlebih dahulu mempelajari kelebihan dan kekurangan metode tersebut
Pemilihan model pembelajaran
- Guru menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan mengedepankan jadinya suatu produk pembelajaran yang dihasilkan oleh anak
- Pemahaman guru tentang apa yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran kepada anak terkait materi yang akan diajarkan.
- Sumber daya dari model pembelajaran ini adalah beberapa contoh video dan referensi yang harus dipelajari dan dipahami oleh guru.
Meningkatkan motivasi anak
- Guru mengembangkan perangkat pembelajaran atau modul ajar yang dapat menstimulasi anak aktif di kelas
- Guru menghindari kegiatan yang hanya berpusat pada guru
- Mengadakan beberapa ice breaking dan pertanyaan pemantik untuk anak merespon materi yang akan diajarkan
- Sumber daya yang digunakan guru adalah pemahaman guru akan modul ajar dan juga kegiatan yang kreatif untuk meningkatkan motivasi anak.
Bagaimana prosesnya:
Proses pelaksanaannya meliputi:
- Perencanaan
- Merumuskan tujuan pembelajaran, materi, media dan metode pembelajaran
- Menyiapkan material yang dibutuhkan seperti peralatan dan bahan pembelajaran
- Setting lingkungan
- Pelaksanaan kegiatan disesuaikan sintak-sintak yang sudah direncanakan dalam pembelajaran yaitu:
- Kegiatan pembiasaan: baris dan gerak lagu
- Kegiatan awal: Salam, berdoa, menanyakan kabar, hari dan presensi kehadiran.
- Menyampaikan cerita yang sesuai dengan topik yang berjudul "Kamarku Diserang Semut". Menjelaskan topik pembelajaran dengan mengamati media pop up book  yang berisi rumah 3 Dimensi dan melihat tayangan video tentang bagian-bagian rumah serta memberikan pertanyaan mendasar tentang topik pembelajaran.
- Menjelaskan konsep awal terkait dengan pembuatan perencanaan produk yang akan dimainkan serta menyusun jadwal pembuatan
 Â
- Anak membuat bahan belajar Pop Up Book untuk memahami suku kata pada gambar
 Â
- Anak menyusun keping geometri membentuk rumah
 Â
- Anak membuat bangunan rumah dari balok kayu dan ragam loose part secara berkelompok
 Â
- Cuci tangan
- Recalling setelah main : menanyakan kepada anak pengalaman dan perasaan setelah main
- Penutup : berdoa selesai belajar, pesan moral menyampaikan kegiatan esok hari dan salam
 Â
- Evaluasi Pengalaman Belajar
- Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek dan menguji hasil, guru melaksanakan penilaian seiring dengan kegiatan pembelajaran sesuai capaian perkembangan yang akan dicapai.
- Refleksi
- guru melakukan refleksi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai dan memahami apa saja kelemahan dan kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Yang terlibat dalam menghadapi tantangan ini adalah:
- Ibu Retno Yuly Ningtyas, S.Pd. (teman sejawat) sebagai kameramen yang mengambil video dan foto melalui HP.
- Ibu Erlina Sri Idawati, S.Pd yang telah mengawasi laptop untuk sit in pada saat vicon
- Ibu Dr. Meiske Esther Tumbel, M.Si (dosen pembimbing)
- Ibu Deivi Linda Suot. S.Pd (guru pamong) pengamat Pelaksanaan Aksi saat Sit In
- Anak-anak kelompok A yang akan dievaluasi.
- Orang tua yang telah mengkondisikan anak-anak untuk berangkat lebih awal.
Refleksi Hasil dan dampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan hasilnya sangat efektif, setelah dilakukan refleksi yaitu:
- penerapan media yang digunakan berbasis TPACK yang diimplementasikan terlihat anak lebih bersemangat, antusias dan seru dalam kegiatan belajar dan membuat anak menjadi suka dan senang dengan kegiatan yang dibuat, karena media pembelajaran yang saya gunakan sangat tepat, anak sangat semangat dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik dan anak lebih tertarik dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
- Penggunaan metode pembelajaran PJBL membuat anak lebih bersemangat, hal ini dibuktikan dengan jumlah anak di kelas yang aktif meningkat walaupun masih ada 1 anak yang masih pasif karena pemalu.
Â
Respon anak terhadap kegiatan pembelajaran adalah senang. Bisa dilihat saat kegiatan refleksi di akhir pembelajaran anak memberikan refleksi bahwa pembelajaran tidak membosankan. Media pembelajaran juga mudah dipahami.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan yaitu:Â
- Penyusunan Modul Ajar yang matang dan terencana dengan baik
- Media pembelajaran Pop Up Book yang digunakan sangat menarik bagi anak sehingga memunculkan minat dan semangat dalam melakukan kegiatan.
- Menggunakan proyektor dalam menampilkan video sehingga tampilan layar menjadi besar dan anak-anak fokus dalam mengamati video yang disampaikan.
Yang menjadi Faktor keberhasilan:
- Ruang kelas yang memadai
- Tersedianya alat permainan edukatif dan bahan kegiatan yang cukup baik
- Penataan area main yang menarik
- Metode pembelajaran yang menyenangkan
- Kerjasama yang baik dengan kepala sekolah,teman sejawat, orang tua dan anak.
Yang didapat dari implementasi aksi:
- Mampu menemukan akar masalah dan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut
- Mampu mengimplementasikan pembelajaran yang bermuatan HOTS, TPACK dan inovatif
- Bertambahnya wawasan, ilmu dan pengalaman serta pengetahuan dalam memberikan kegiatan pembelajaran kepada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H