Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rantai Kebaikan yang Tetap Bertumbuh di Tengah Pandemi

31 Desember 2020   21:47 Diperbarui: 31 Desember 2020   21:51 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Bahasa Jawa, lethek berarti kotor. Nama ini merujuk pada warna mie yang terlihat kecoklatan jika dibandingkan dengan mie berbahan terigu. Tapi jangan khawatir dulu, penamaan lethek yang satu ini tidak ada kaitannya dengan kebersihan di sepanjang proses pembuatannya.

Warna coklat muda pada mie lethek dipengaruhi oleh perpaduan bahan dasar mie yang berupa gaplek (potongan singkong yang telah dikeringkan) dan tepung tapioka. Selain perihal bahan dan citarasa kenyal yang ditimbulkan, proses pembuatan mie lethek acap kali mencuri perhatian para wisatawan. Pasalnya pembuatan mie singkong yang satu ini masih dilakukan secara tradisional dengan melibatkan tenaga sapi.

Meski demikian, perihal higienitas tidak perlu diragukan. Buktinya usaha rumahan dari Srandakan ini masih kuat bertahan meski digempur ketatnya persaingan berbagai jenis mie khas nusantara lainnya.

Biasanya mie unik yang satu ini menjadi menu andalan di sepanjang warung mie lethek di kawasan Srandakan, Kabupaten Bantul. Sayangnya saat pandemi mulai menjangkiti, perlahan warung-warung tersebut jadi sepi pembeli.

Kiriman Paket untuk Adik (Dokpri)
Kiriman Paket untuk Adik (Dokpri)
Tidak disangka, kuliner lawas itu kini menjadi obat rindu seorang anak rantau. Berkat ekspedisi langganan, tak perlu waktu lama untuk mengantarkan perantara bahagia itu sampai ke ibu kota. Sehari kemudian, paket berisi aneka lauk, tape hingga cobek mini milik ibu sudah mendarat di kos adik.

Sejak saat itu, saya kerap mengirimkan paket-paket kebahagian meski hanya berisikan makanan dan ucapan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Tidak disangka, hal-hal kecil semacam ini ternyata berpengaruh besar pada kehidupan inner circle saya.

Ada teman yang tetiba tergerak mencari pertolongan untuk meringankan beban dirinya dengan bercerita terkait beban hidup yang dialami semenjak pandemi. Ada yang tetiba merasa bahagia usai membuka bolen pisang buatan teman sehingga ia merasa tidak sendiri dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi.

Ada pula kawan yang berakhir sebagai rekan kerja dengan segudang rencana kerjasama. Semua tidak luput dari peran serta JNE yang setia melayani  di tengah situasi pandemi.

***

Kue Kacang Bikinan Teman (Dokpri)
Kue Kacang Bikinan Teman (Dokpri)
Selain berusaha baik pada sesama, saya tidak segan untuk memberi reward pada diri sendiri. Satu diantaranya saya lakukan dengan mencoba nglarisi dagangan teman. Maklum saja, ada banyak kawan yang harus beralih profesi karena terkena dampak pandemi.

Kabar baiknya, situasi genting semacam ini ternyata banyak terbantu dengan layanan ekspedisi yang mumpuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun