Bersamamu aku bukannya lupa bahwa aku pernah patah, kau hanya membuat aku mengingat kembali semua luka yang pernah seseorang torehkan di dalam hati ini. Kembali terulang lagi dan lagi. Bahkan kali ini semakin sakit menusukku sedikit demi sedikit. Kau memang pandai membuat aku merasa bersalah pada diriku sendiri, padahal semuanya berawal dari sikap burukmu.
Apa aku harus mengubur kembali harapan masa depan yang sejam lalu kita bicarakan? Ah, perih sekali jika kita harus berpisah dalam keadaan seperti ini. Ketika hatiku sedang menggebu padamu.
 Apa yang salah  sebenarnya dengan kisah kita? Ini hanya masalah sepele, masalah kecil yang kita bakar hingga berkobar makin dan teramat dahsyat. Sudahlah, sekarang pastikan saja, kita bisa lanjut atau urung saja? Aku sedang tidak ingin memikirkan apa-apa selain kebahagiaan diriku sendiri. Karena ketika aku mampu mencintai diriku, aku baru bisa mencintai diri orang lain.
Apa kita harus menjadi dua pasang yang tak berbicara saat ada masalah sepele begini? Â Atau kita sedang membuat bom waktu membunuh setiap cerita dan harapan kita?
Padang, 23 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H