Mohon tunggu...
Lira Maya Sopa
Lira Maya Sopa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penikmat Kuliner

Anak bungsu dari tiga bersaudara, saat ini bekerja sebagai part time di sebuah cafe di daerah Tangerang. Saat ini juga sedang melanjutkan pendidikan di Universitas Pamulang jurusan Manajemen. Senang berkenalan dengan para pembaca setia Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Terutama Pangan Menjelang Nataru

12 Desember 2021   21:31 Diperbarui: 12 Desember 2021   21:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Momen menjelang akhir tahun adalah adalah hal yang dinantikan oleh sebagian orang, termasuk saya. Akhir tahun begitu spesial, terutama bagi umat Kristiani, dimana kami merayakan Natal. Sebelum itu, biasanya banyak persiapan yang dilakukan seperti membeli pernak-pernik Natal, membeli bahan baku untuk membut berbagai jenis kue supaya dapat dinikmati oleh keluarga, saudara dan teman-teman, tidak lupa juga kesibukan untuk membeli baju baru.

Tetapi tahun ini terasa lebih berat bagi saya secara personal, dimana saya harus meminimalisir pengeluaran untuk mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok, terutama pangan. Sebagai wanita, alangkah bijaksana bila saya dapat membedakan mana keinginan dan kebutuhan untuk menjaga keuangan tidak boncos begitu saja. Kenaikan harga kebutuhan pokok sudah menjadi hal yang umum terjadi, apalagi menjelang hari raya atau hari besar lainnya di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia. Banyak keluh dan kesah yang saya dengar akan hal tersebut, ditambah situasi ekonomi yang belum pulih seutuhnya akibat pandemi covid-19 yang melanda dunia. Seakan kegelisahan itu semakin besar dan nyata, jangankan membeli baju, untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari saja sangatlah berat bagi sebagian orang di luar sana.

Berbicara tentang kebutuhan pokok (primer), kebutuhan pokok adalah hal yang sangat esensial bagi pemenuhan kebutuhan seseorang yang sifatnya wajib, apabila salah satu tidak tercukupi maka seseorang tersebut akan mengalami kesulitan mempertahankan hidupnya secara layak. Tidak heran jika pemenuhan kebutuhan pokok seperti pangan menjadi topik hangat di media-media Nasional setiap tahunnya menjelang hari raya atau hari besar lainnya.

Apa sebenarnya yang menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok terjadi setiap tahunnya? Kenaikan harga biasanya terjadi, salah satunya adalah karena permintaan akan suatu komoditas dipasar lebih tinggi dibandingkan persediaan yang ada. Hal tersebut menyebabkan kelangkaan, sehingga pasar rela membayar lebih untuk memperoleh komoditas tersebut. Kelangkaan tersebut terkadang dimanfaatkan oleh sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menimbun stok dari komoditas tersebut, lalu mengeluarkannya ketika harga sudah melambung tinggi. Disinilah peran dari pemerintah dan instansi terkait sangat diperlukan, untuk memastikan ketersediaan dari komoditas yang dimaksud tetap memadai, terutama pada komoditas yang dikategorikan pokok pemerintah dan instansi terkait harus memberikan perhatian lebih dalam memenuhi atau mengimbangi kebutuhan pasar sehingga tetap tercipta kestabilan harga.

Dilansir dari sumber terpercaya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan "walaupun harga sejumlah kebutuhan barang pokok menjelang Nataru naik, pihaknya akan terus memastikan agar stok tetap tersedia dan harga dapat terjangkau oleh masyarakat." Adapun kebutuhan pokok yang mengalami tren kenaikan harga yang signifkan dan ramai diperbincangkan antara lain, minyak goreng yang disebabkan oleh CPO (Crude Palm Oil) yang baru saja menyentuh level tertingginya, kemudian ada cabai yang disebabkan oleh masuknya musim penghujan, dan telur ayam ras yang disebabkan oleh naiknya biaya produksi walaupun saat ini sudah mengalami tren penurunan harga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun