ABSTRAK
Karya sastra merupakan ekspresi tekstual dari suatu gagasan imajinatif yang mempunyai nilai etika dan estetika Karya sastra ada tiga macam yakni prosa, drama, dan puisi. Novel termasuk dalam bentuk prosa. Dalam mempelajaran sastra ada yang disebut dengan sastra bandingan. Sastra Bandingan adalah membandingan dua karya sastra yang berbeda dari dua negara yang berbeda dan kebudayaan yang berbeda. Dalam hal ini, peneliti melakukan sastra bandingan antara novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar dengan novel The Fault In Our Stars Karya John Green. Perbandingan sastra yang dilakukan antara kedua novel tersebut berfokus pada alur yang digunakan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Hasil pada penelitian ini yakni perbandingan tahapan alur pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar dengan novel The Fault In Our Stars karya John Green . Tahapan alur ada lima yaitu a) tahap penyituasian, b) tahap pemunculan konflik, c) tahap peningkatan konflik d) tahap klimaks, dan e) tahap penyelesaian.
Kata Kunci : Sastra Bandingan, Surat Kecil Untuk Tuhan, The Fault In Our Stars
ABSTRACT
A literary work is a textual expression of an imaginative idea that has ethical and aesthetic value. There are three types of literary works, namely prose, drama and poetry. Novels are included in prose form. In studying literature there is something called comparative literature. Comparative Literature is comparing two different literary works
from two different countries and different cultures. In this case, the researcher conducted a literary comparison between the novel Surat Kecil Untuk Tuhan by Agnes Davonar and the novel The Fault In Our Stars by John Green. The literary comparison between the two novels focuses on the plot used. The research method used is a qualitative research method as a research procedure that produces descriptive data in the form of written or spoken words from people and observable behavior. The results of this research are a comparison of the plot stages in the novel Surat Kecil Untuklah by Agnes Davonar with the novel The Fault In Our Stars by John Green. There are five plot stages, namely a) situational stage, b) conflict emergence stage, c) conflict escalation stage d) climax stage, and e) resolution stage.
Keywords: Comparative literature, Surat Kecil Untuk Tuhan, The Fault of Our Stars
PENDAHULUAN
Sebuah karya sastra tercipta berdasarkan imajinasi pengarang. Ada satu hal yang tidak dapat disangkal.Artinya, seorang penulis selalu hidup dalam ruang dan waktu tertentu. Dia selalu mendapat masalah.Sebuah karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang terhadap realitas kehidupan social pengarangnya. Karya sastra merupakan kehidupan atau fiksi buatan seorang pengarang. Kehidupan dalam sebuah karya sastra merupakan kehidupan yang dibentuk oleh sikap pengarang, pendidikan, kepercayaan, dan sebagainya.
Menurut Yanti (dalam jurnal Ni Nym. Tresna Dara Laksmi, 2020) Karya sastra merupakan hasil karya manusia dengan mendayungkan imajinasi yang terdapat dalam diri pengarangnya. Kehadiran karya sastra dalam kehidupan manusia mampu memuaskan “kehausan jiwa”. Karena membaca karya sastra tidak hanya dapat memberikan hiburan, namun juga mencerahkan jiwa. Dengan kata lain, karya sastra dapat memberikan hiburan dan manfaat. Karya sastra terdiri dari tiga bentuk yaitu prosa, drama, dan puisi. Contoh prosa ada novel, cerpen, hikayat dan lainya. Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya, menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Dalam sebuah novel ada terdapat dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik novel terdiri dari tema,
tokoh/penokohan, alur, tokoh, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Dalam penenlitian ini, khusus membahas tentang unsur intrinsik novel khusunya alur.
Dalam unsur intrinsik, alur merupakan kerangka dasar yang amat penting. Menurut Marjorie Boulton (dalam jurnal Ni Nym.Tresna Dara Laksmi, 2020) mengibaratkan alur sebagai kerangka di dalam tubuh manusia. Tanpa kerangka, tubuh tidak dapat berdiri. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus bertalian satu sama lain, dan bagaimana suatu peristiwa mempunyai hubungan dengan peristiwa lain. Alur mengacu pada peristiwa-peristiwa yang disajikan dalam sebuah cerita, namun tidak sederhana karena pengarang menyusun peristiwa-peristiwa tersebut berdasarkan sebab dan akibat.
Alasan saya memilih judul “Analisis Perbandingan Alur Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan Novel The Fault In Our Stars Karya John Green” karena saya ingin mengetahui perbandingan dua alur novel ini dan dua novel ini memiliki alur atau jalan cerita yang bisa menarik perhatiaan pembaca. Tema kedua novel ini menjadikan salah satu persamaan yang tepat untuk dijadikan sastra bandingan yaitu perjuangan hidup. Perjuangan hidup yang dimaksud ialah perjuangan tokoh utama melawan kanker yang diderita baik dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan maupun novel The Fault In Our Stars.
Penelitian terdahulu yang saya gunakan ialah “Perbandingan Alur Dan Latar Belakang Pengarang Novel 9 Matahari Karya Adenita Dengan Novel 9 Summers 10 Autumns Karya Iwan Setyawan”(dalam jurnal Ni Nym.Tresna Dara Laksmi, 2020). Dalam penelitian ini menyajikan permasalahan yang sangat menarik, seperti kehidupan seseorang yang penuh perjuangan. Novel ini dibandingkan karena kedua novel ini merupakan best-seller. Selain itu, kedua novel ini bertema pendidikan serta keduanya menceritakan tentang perjuangan seorang mengejar pendidikan meskipun dari keluarga yang berkecukupan. Cerita kedua novel ini memiliki banyak hal positif dan mendidik yang sengaja disisipkan oleh pengarang melalui kisah-kisahnya, seperti keadaan ekonomi keluarga yang berkecukupan tidak mematahkan semangat tokoh Matari Anas dalam novel 9 Matahari karya Adenita dan tokoh Aku dalam novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan untuk mencapai pendidikan sarjana serta kesuksesan. Cerita kedua novel ini juga menyadarkan pembaca bahwa pendidikan itu penting dalam kehidupan, karena
membekali diri dengan ilmu dapat memudahkan kita menjalani kehidupan yang baik dan layak. Selain itu, kedua novel ini menginspirasi orang yang memiliki masalah ekonomi dalam menjalankan pendidikan agar semangat, pantang menyerah, dan kerja keras untuk dapat merubah hidupnya menjadi lebih baik.
Penelitian deskriptif kualitatif dalam jurnal dalam jurnal (Ni Nym.Tresna Dara Laksmi, 2020) digunakan bertujuan untuk (1) membandingkan alur yang terdapat pada novel 9 Matahari karya Adenita dengan novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan dan (2) membandingkan latar belakang pengarang yang terdapat pada novel 9 Matahari karya Adenita dengan novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Subjek penelitian ini adalah novel 9 Matahari karya Adenita dan novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan. Objek dalam penelitian ini adalah alur dan latar pengarang novel dalam kajian sastra bandingan. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Penelitian dalam jurnal dalam jurnal Ni Nym.Tresna Dara Laksmi, 2020 menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan subjek dan objek penelitian, (2) langkah kerja penelitian (pengumpulan data, pengolahan data, instrumen penelitian, penyajian hasil data), dan (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) alur dalam novel 9 Matahari karya Adenita dan novel 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setyawan memiliki tiga persamaan, yaitu tahap pemunculan konflik (generating circumstances), tahap klimaks (climax), dan tahap penyelesaian (denouement) sedangkan perbedaan terletak pada tahap penyituasian (situation) dan tahap peningkatan konflik (rising action).
KERANGKA TEORI
Alur merupakan unsur cerita yang berperan penting dalam mendorong jalannya cerita.Alur adalah rangkaian peristiwa yang terpilih yang menggiring pembaca untuk melihat peristiwa yang terjadi berikutnya. S. Tasrif dalam artikel (Arti H,S) membagi alur menjadi lima tahap. Berikut penjelasannya:
(1) Fase penyituasian, yaitu fase memperkenalkan latar belakang cerita dan tokoh-tokohnya. Tahap ini disebut tahap awal cerita dan mencakup komunikasi awal informasi.
(2) Tahap pembangkitan situasi, yaitu peristiwa yang memicu konflik mulai terlihat. Oleh karena itu, tahap ini merupakan awal munculnya konflik.
(3) Tahap peningkatan konflik (ascending behavior), yaitu. konflik yang muncul pada tahap sebelumnya terus berkembang dan intensitasnya terus meningkat. Peristiwa dramatis yang menjadi pusat cerita menjadi semakin seru.
(4) Klimaks: Konflik atau pertentangan antar tokoh dalam suatu cerita mencapai klimaks. Pada tahap ini, konflik dan ketegangan mencapai klimaks.
(5) Fase penutup (resolusi), klimaks atau puncak konflik diselesaikan dan ketegangan dikurangi. Semua konflik dan sub-konflik terselesaikan dan cerita pun berakhir.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu melakukan penelitian untuk memperoleh data deskripsi dari suatu kasus, keadaan, sikap, hubungan, atau suatu masalah yang menjadi objek penelitian. Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Bogdan dan Taylor (dalam Ni Nym. Tresna Dara Laksmi, 2020 ) mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang Nampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1995:63 dalam dalam Ni Nym. Tresna Dara Laksmi, 2020).
Menurut (Wendra 2014 dalam Ni Nym. Tresna Dara Laksmi, 2020), Subjek penelitian adalah benda, hal atau orang, tempat variabel melekat, dan yang dipermasalahkan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah novel Sementara itu, objek penelitian merupakan pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. Objek dalam penelitian ini adalah alur novel dalam kajian sastra bandingan. Penelitian ini menggunakan langkah-langkah kerja yaitu pengumpulan data, pengolahan data, instrumen penelitian, penyajian hasil analisis data, dan penarikan kesimpulan. Metode pengumpulan data penulis lakukan dengan menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang bersumber pada tulisan, seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2003 dalam Ni Nym. Tresna Dara Laksmi, 2020).
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yakni data primer dan sekunder. Data primer adalah novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan Novel The Fault In Our Stars, sedangkan data sekunder berupa jurnal, maupun artikel yang mendukung dalam menganalisis novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan novel The Fault In Our Stars.
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka pembahasan dalam penelitian ini yaitu perbandingan alur yang terdapat pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan novel The Fault In Our Stars. Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menceritakan tentang perjuangan gadis remaja bernama Gita Sesa Wanda Cantika alias Keke melawan kanker ganas. Sedangkan novel "The Fault in Our Stars" karya John Green adalah sebuah novel yang mengisahkan tentang dua remaja, Hazel Grace Lancaster dan Augustus Waters, yang saling jatuh cinta saat mereka berjuang melawan kanker. Alur merupakan rentetan atau urutan peristiwa yang memudahkan pembaca memahami cerita dalam fiksi. Alur berkaitan dengan masalah bagaimana peristiwa, tokoh, dan segala sesuatu yang digerakkan, dikisahkan sehingga menjadi sebuah rangkaian cerita yang padu dan menarik. Selain itu, alur juga mengatur berbagai peristiwa dan tokoh itu tampil dalam urutan yang enak, menarik, tetapi juga terjaga kelogisan dan kelancaran ceritanya. Proses terjadinya alur pada dasarnya direncanakan oleh pencerita. Alur dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan novel The Fault In Our Stars yaitu a) tahap penyituasian, b) tahap pemuncula konflik, c) tahap peningkatan konflik d) tahap klimaks, dan e) tahap penyelesaian.
1)
Tahap penyituasian (Situation) yakni tahap pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini disebut tahap pembukaan cerita yang berisi penyampaian informasi awal. Tahap pengenalan pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar dimulai tokoh utama yang memperkenalkan dirinya seperti pada kutipan “ Namaku Gita Sesa Wanda Cantika atau disebut Keke. Aku anak dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki panggil saja Chika dan Kiki”. Kedua orang tua Gita telah bercerai, namun mereka masih menjalin hubungan yang baik. Tahap pengenalan pada novel The Fault In Our Stars langsung mengarah pada tokoh utama
yang
berusia tujuh belas tahun yang tinggal di Amerika dinyatakan depresi akibat kena kanker tiloid di paru-paru. Dan karena depresi, ibu tokoh utama mengajak tokoh utama untuk masuk ke kelompok pendukung yang di mana dikelompok tersebut terdapat orang-orang yang memiliki penyakit tumor. Dikelompok pendukung inilah, para tokoh diperkenalkan seperti pada kutipan “Aku Hazel, usiaku enam belas tahun. Mulanya terkena kanker tiroid”. Pengarang menyampaikan bahwa Hazel hanya isa bernafas menggunakan tabung oksigen dengan selang dihidung. Di tahap ini juga tokoh lain dikenalkan seperti Agustus waters berusian tujuh belas tahun yang menderita kanker osteosarcoma. Dan satu lagi tokoh yang berperan pernting dalam novel ini yaitu bernama Issac yang menderita kanker mata dan matanya juga sudah buta. Hazel, Agustur Water dan Issac menjadi teman dekat saat berjumpa di kelompok pendukung dan mereka selalu bersama-sama setiap hari dan saling menyemangati. Agustus dan Hazel semakin dekat dan akrab ketika Agustus memberikan buku Ganjaran Fajar kepada Hazel Grace. Hazel Grace memberikan buku Kemalangan Luar Biasa (KLB) kepada Augustus Waters. Bagi Hazel Grace, KLB adalah cerita luar biasa. Tokohnya seperti cerminan dirinya.
2)
Tahap pemunculan konflik adalah tahap terjadinya peristiwa-peristiwa yang menyulut konflik mulai dimunculkan.. Dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan, tahap ini dimulai saat tokoh utama Gita mengalami perih dan aneh di matanya, seperti pada kutipan “Sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari. Aku merasa mataku perih. Aku segera melihat ke cermin di belakang lemari. Astaga!!! Mataku memerah”. Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Gita mulai merasa aneh di matanya, dan kemudian mereka memeriksa kedokter dan Gita hanya nyatakan megalami sinus. Sedangkan pada novel The Fault In our Stars, tahap pemunculan konflik dimulai saat Hazel penasaran pada buku favoritnya yakni Kemalangan Luar Biasa (KLB) karya Van Hounten, ketika ceritanya sudah selesai dan endingnya menggantung. Ia juga tidak menyangka jika ternyata Augustus juga tertarik dengan cerita itu dan turut penasaran. Hazel telah mencoba mengirim email kepada Peter Van Houten tetapi tak pernah dibalas. Ketika Gus mencoba mengirim email kepada asisten Van Houten untuk menanyakan kelanjutan ceritanya, tak disangka email Gus dibalas. Dari surat menyurat elektronik tersebut, Hazel dan Gus mendapat undangan dari Peter Van
Houten untuk ke rumahnya jika mereka pergi ke Amsterdam.
Augustus berusaha keras untuk bisa menemui Van Hounten dengan Hazel. Namun setelah mendapat persetujuan dari Amsterdam, Hazel masih harus berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari dokter yang menangani penyakitnya. Setelah mendapatkan izin dari dokter, kanker Hazel kambuh dan harus di bawa kerumah sakit dan terpaksa jadwal mereka harus ditunda ke Amsterdam.
3)
Tahap peningatan konflik, yakni konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang dan dikembangkan kladar intesitasnya.. Tahap ini pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan dimulai pada saat Gita sedang bermain volley bersama teman-temannya di sekolah . Tiba-tiba kepala Gita merasa pusing dan hidungnya keluar darah. Gita pun dilarikan ke rumah sakit dan Gita dinyatakan terinfeksi penyakit Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Namun di tahap ini ayah Gita belum memberitahukan pada anakya tentang penyakit yang diderita Gita. Tahap peningatan konflik dalam novel The Fault In Our Stars dimulai saat Hazel, ibunya Hazel, dan Augustus pergi ke Amsterdam untuk menemui Van Hounten. Konflik terjadi saat Hazel dan Augustus pergi ke rumah Van Hounten, mereka seperti dianggap tidak tamu, sampai Van Hounten mengeluarkan kata yang menyakiti perasaan Hazel. Namun pada akhirnya Augustus meninggal.
4)
Tahap Klimaks, yakni konflik atau pertentangan- pertentangan yang terjadi yang terjadi pada para tokoh cerita mencapai intensitas puncak. Pada tahap inilah puncak pertikaian dan ketegangan berlangsung. Tahap ini pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan ditunjukkan mulai dari Gita yang mengalami benjolan lunak dibawah matanya, tapi dia masih belum mengetahui bahwa penyakit tersebut kanker jaringan lunak. Karena semakin hari penyakit Gita semakin parah, ayahnya membawa Gita ke seorang Pak Haji. Disinilah Gita mengetahui bahwa dia terkena kanker karena langsung diberitahukan oleh Pak Haji. Ayah Gita langsung mencari pengobatan untuk Gita. Dan Gita harus melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali. Namun setelah melakukan 6 kali kemoterapi dan 25 kali kemoterapi akhirnya penyakit Gita dinyatakan hilang. Dan Gita pun sangat bersyukur bisa sembuh. Namun nyatanya penyakit tersebut kembali setelah enam bulan. Gita mengalami kembali mata perih, gatal, dan berair. Mereka pun melakukan pemeriksaan dan ternyata Gita kembali didiagnosa penyakit kanker
jaringan lunak.
Berbagai cara dilakukan ada lima kali kemoterapi dan 15 kali proses laser. Namun pengobatan tersebut tidak berhasil dan dokter yang menangani sudah menyerah untuk melakukan pengobatan pada Gita. Tahap klimaks pada novel The Fault In Our Stars yakni dimulai saat setelah Hazel, ibunya, dan Augustus pulang ke Amerika, kanker Augustus kambuh dan segala cara pun sudah dilakukan. Sebelum meninggal, Augustus mengadakan pra-pemakaman untuk dirinya sendiri dan ditemani oleh Hazel Dan Issac. Di sinilah Hazel merasa putus asa melihat pacarnya akan meninggalkannya lebih dulu.
5)
Tahap Penyelesaian (Denouement), konflik yang telah mencapai puncak atau klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan. Tahap penyelesaian pada novel Surat Kecil Untuk Tuhan, yakni dimulai saat Gita dan ayahnya pergi ke Rumah Sakit Elisabeth di Singapura untuk melakukan operasi, namun rencana tersebut gagal karena ayah Gita tidak setuju karena operasi tersebut akan membuat Gita kehilangan sebagian wajahnya. Dan mereka pun pulang ke Indonesia. Gita pun menjalani hari-harinya dengan kanker yang dideritanya. Suatu hari Gita mengikuti ujian, namun saat proses ujian Gita mengalami kelumpuhan dan harus dilarikan ke rumah sakit, dan dokter yang menanganinya sudah berusaha melakukan segala cara, namun pada akhirnya Gita meninggal pada tanggal 25 Desember 2006 tepat pada jam 11 malam. Tahap penyelesaian pada novel The Fault In Our Stars dimulai saat Augustus meninggal dunia, dan ada sebuah surat yang dititipkan Augustus kepada Van Hounten. Surat tersebut berisikan curahan hati Augustus selama mengenal Hazel.
SIMPULAN
Simpulan dari hasil pembahasan di atas, yakni ada lima tahap alur yang digunkan dalam perbandingan antara novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan novel The Fault In Our Stars yaitu a) tahap penyituasian, b) tahap pemunculan konflik, c) tahap peningkatan konflik, d) tahap klimaks, dan e) tahap penyelesaian. Dalam membandingkan karya sastra, selalu ada hal yang menjadi persamaan antara dua karya sastra tersebut. Persamaan antara novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan novel The Fault In Our Stars salah satunya yaitu terdapat pada tema. Tema pada dua novel ini sama-sama tentang perjuangan hidup. Perjuangan hidup yang
dimaksud adalah perjuangan hidup melawan kanker yang diderita oleh tokoh baik dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar Dan novel The Fault In Our Stars Karya John Green.
DAFTAR PUSTAKA
Laksmi, N. N. T. D. (2020). Perbandingan Alur dan Latar Belakang Pengarang Novel 9 Matahari Karya Adenita dengan Novel 9 Summers 10 Autumns Karya Iwan Setyawan. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(1), 90-98.
Istiqomah, N., Doyin, M., & Sumartini, S. (2014). Sikap hidup orang jawa dalam novel orang-orang proyek karya Ahmad Tohari. Jurnal Sastra Indonesia, 3(1).
Arti, H. S. Nilai-nilai Nasionalisme dalam Novel dari Hari ke Hari Karya Mahbub Djunaidi serta Implikasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA/MA (Bachelor's thesis, FITK UIN syarif Hidayatullah Jakarta).
Firwan, M. (2017). Nilai Moral Dalam Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasrey Basral. Jurnal Bahasa dan Sastra, 2(2), 49-60.
Davonar, Agnes. (2008). Surat Kecil Untuk Tuhan. Jakarta: Inandra Published.
Green, John. (2012). The Fault In Our Stars. (Ingrid Dwijani Nimpoeno, Terjemahan). Bandung: Quanita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H