__ sabak memang menghampiri bagai helai-helai tirai tua mengandung tanya kemurungan di setiap lipatannya tetapi geriap cahaya tak terbendung sinarnya meskipun cakrawala lindap bagai pelupuk perempuan tua
mengembung oleh sisa kantuk persetubuhan malam rebahkan tubuh yang lelah pada empuknya kasur hitam kelam ini sebentar dan tak mungkin abadi tak lama lagi kabut kan selesai dan akan dijumpai senyum meringai
meski pelangi yang dikenal beserta seri bunga-bunga tidak basah gemerlap oleh basuhan hujan tapi lihatlah mereka yang telah bersiapan tetap semangat untuk sebuah pesta
__: Hei, kawan... tentu, segalanya akan berputar lagi yang pahit dan lalu yang manis, pastilah berlalu. pun selalu begitu.
==O.o.O== Bengkulu, Maret 2014 [LEP] - #PenaIlusi IDFAM2015M
ILUSTRASI DISINI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H