SENYUM DARI KASTA YANG (KADANG) TERLUPAKAN Karya : Pena Ilusi _______________
Dalam senyumnya tersirat makna Pada jejak kaki mungilnya tersimpan irama Mereka berlari, menari, terbahak tawa canda Merekalah si bocah-bocah generasi muda bangsa
Mereka mungkin belum mengerti apa itu hidup Namun dari rona matanya tiada pernah senyum itu redup Tak jarang tanpa beban mereka berkata kami senang, kami bahagia, kami tidak mengeluh apalagi menyerah walau terkadang dunia ini sedikit terasa tidak ramah
Hei... tuan puan di sana Nih, tengoklah mereka yang selalu berseri-seri Mereka masih setia pada negeri yang berasa tak berperi Mereka masih bersenandung-ria menyambut hangat mentari pagi Meskipun entah makan apa mereka esok, lusa, dan kemudian hari Meskipun entah apa yang terjadi di negeri ini Mereka tidak mau tahu, mereka tidak mau peduli
Aduhai... tuan puan petinggi Dengarkanlah kidung welingan kami : syukurilah hidup kalian yang berlimpah materi : dan kami cukup bersyukur masih di beri hati nurani : kala kau bersedih ataupun marah karena hasratmu tak terberi : maka sempatkan dirimu untuk berpikir sedikit tentang kami : karena di sini kami bertarung hidup dan mati : demi satu cita-cita kecil yakni untuk dapat sesuap nasi
Bengkulu, 30 Maret 2014 Masehi Atas nama kami kasta yang (kadang) terlupakan oleh negeri.
==O.o.O== #PenaIlusi IDFAM2015M
Sumber Ilustrasi : Berbagipuisi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H