[caption id="attachment_312555" align="alignnone" width="620" caption="ilustrasi (blogu.lu)"][/caption] ***
Aku tak melihat Karena aku buta Aku tak mendengar Karena aku tuli Aku tak menyapa Karena aku bisu Aku tak melangkah Karena aku mengharamkan
"cukup kudiam mempelajari"
Aku buta Tuli Bisu Haram : Bersentuhan pada lantunan setan
Berdengung ucap tak bertuan Menusuk tajam dalam pandangan Di halaman rumah Tuhan Kuredamkan jiwa dalam kemarahan
Bersinggungan jiwa bak dewa Pada kata yang menjelma Menyirat berbagai macam makna Dalam hidup nyata dan maya Ah. Percuma! Itu tak dipahami kami yang jelata Ucapmu terlalu banyak teorika Tanpa ada bukti dan fakta
Hei kau, berkata tinggi Ini hidup pastilah mati Belajarlah bersifat padi Bukan pada ilalang jadi Lakumu bak priayi Namun tak banyak disukai
Padamu yang membuli Teruntukmu yang mencibiri : ____ Berhentilah, segera intropeksi diri karena banyak yang benci !
=====*^*===== "teruntuk tetangga yang sering mencibiri/mengkritisi disekitarnya (termasuk aku) tanpa bukti" Rumah Ilusi Kebebasan, Bengkulu, 18 Februari 2014 Lipul El Pupaka - #PenaIlusi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI