HIDUP MENERAWANGI HIDUP Karya : Pena Ilusi
Salah arah dari seruan pemilik bumi Telaga suci terkontaminasi Jasad-jasad asyik riang menari Tercatut pada kesenangan diri Melupa asal, melupa kemudian hari Hidup mati, mati hidup, --- lagi Setelah mati biasa nian dilupai
Serentet rautan tanya bermuka; pada Ilalang menajam berlabuh di raga berjiwa Melambung asa membangun megah mayapada Itu sia-sia usaha, salah caranya. Mengapa? Tersulut api dosa lawakkan indah dunia
Darah-darah mengalir; pada Cinta dunia bersambut neraka Lakon makhluk banyak teorika Sibuk berkecipung cari senang belaka Hormat sesama, harga sesama sudah tiada Saling umpat; hina-menghina hal biasa ---Ah betapa sia-sia diberikan-Nya nyawa Enyahlah yang semacam itu bila nyata adanya Rajamkanlah yang semacam itu biar merasa sebab ulahnya
Senoktah ucap agung penuh harap Jiwa menginginkan ulah raga nan taat Selaras dalam firman suci pemberi syafaat
O... Gusti penguasa dunia wal akhirat Pada segumpal darah punya hasrat Pada seselir angin penyambung ucap Bawa nyawa ini menyentuh telaga suci Bimbing diri ini tuk menyulam jembatan firdaus Ilahi Tamparlah ia bila segan mengingati hidup menuju mati Sungguh yang diinginkan di dunia penuh selamat Kelak bahagia selamanya di akhirat
==O.o.O== Bukutang.com - Bengkulu, Â 2014
Sumber Ilustrasi : KLIK INI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H