BUKA TOPENG MANUSIA BERTOPENG
Karya : Pena Ilusi
Tiga kali lebih aku mengatakan
Tiada berguna aku menghiraukan
Tiada bermanfaat aku bermarahan
Tunggu saja di hari-hari ke depan
Tepat di sana kau ‘kan di terpa penyesalan
Tapi aku,
Tertawa dalam sesukaku
Terkuak sudah segala busukmu
Tumbanglah kau. Mati digerogoti anjing-anjingmu
Jadi satu; tiga dibagi tiga
Jangan ada sesal yang kau cerita
Jika sesal itu sempat kau kata
Jari tengahku untuk kau bermuka
Jari tengahku untuk kau yang muna'
Jangan kau lupa pula
Jejak yang telah di buat tak akan lagi jadi cerita
Jejak-jejak itu akan terkikis oleh masa
Jiwa jumawamu,
Jadi luka bagi dirimu itu
Jati diriku
Jati diri yang patut berbahagia selalu
Hahaha
Apa?
Apa?
Dan apa?
Astaghfirullah,
Mughaladzah itulah yang pantas kukata
Ya... tubuhmu tak pantas untuk di terima
Lebih tepatnya kau pergi saja ke neraka
Memainkan api-api untuk kau cecah ke muka
Lakukan sendiri dengan suka rela:
Tanpa paksa oleh siapa-siapa
Woy... sudahlah,
Sudah kupahami semuanya
Kau itu hanya berhijab tak sempurna
Menutupi noktah munafik raut muka
Melihat tingkahmu lagi aku tak ada rencana
Memalukan sangat melihatmu berasa dewa
Woy... bolehkan aku tertawa?
Tertawa terbahak dalam suka-ria
Melihat kau terombang-ambing di sana
Hahaha
Kau tak boleh marah
Ini hanya puisi yang perlu aku baca
Bila tak suka abaikan saja
Tidaklah perlu berpusing kepala
Mohon maaflah ya,
Mohon maaf bila puisiku ada salah-salah kata
==O.o.O==
Bengkulu, April 2014
Ilustrasi : bukutang.blogspot.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H