ilustrasi (thejovialejad.blogspot.com)
***
bersorak-sorailah bunyi mereka di ladang hidup sahara membara "aku lapar perhatian !" "aku lapar pujian!" "aku lapar kasih sayang !" lalu mereka palingkan diri, mengumbar raga dan rasa di area publik sesuka bicara, tanpa titik malu di jiwa malah ngotot benarkan diri saja. - tapi mereka ada yang dilupa, tentang Firman-Nya : "Aku-lah Air Kehidupan, datanglah, makan dan minumlah Aku, maka kau tak akan pernah lapar lagi." "darah dan air yang mengalir dari kayu rotan di balantara, merembes dalam bilik hatimu, basahi gersang jiwamu, hilangkan dahagamu, dan lalu redam gemuruh gerutumu". - tak sepatutnya menggerutu membabi buta pada-Nya. karena Dia tidak akan mengubah takdir bila tidak mau mengubahnya. - wahai saudara, percayalah pada keadilan-Nya. bila sudah usaha dan berdoa, biarlah Dia mengganti dukamu hingga kelak menjadi tawa riang dan tari tarian. di tempat indah yang tidak sama dengan dunia fana disana tiada lagi kata sedih, jerit tangis, kelaparan : disanalah bernama Surga Tuhan
___________________________ Bumi Reflesia-Bengkulu, 01 Februari 2014 Yo Soy El Mejor Para Ti Lipul El Pupaka ~ #PenaIlusi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H