Mohon tunggu...
Lipul El Pupaka
Lipul El Pupaka Mohon Tunggu... Wiraswasta - lagi malas malasnya

ini bio belum diisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cengkrama Debu

16 November 2018   10:34 Diperbarui: 16 November 2018   10:57 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebesar apa tanda titik yang menghentikan tanda tanya. Sekokoh apa tanda seru yang menegaskan atas pilihan. Dan sejelas apa ukiran pena agar ia tak memudarkan harapan.

Dinihari, detak jarum jam dan gemericik kidung sungai saling sapa. Seakan mengajak berandai-andai dalam berkehidupan. Aku, bersama hembusan nafas bercampur asap setia bercengkrama dengan sanubari yang penuh gelora tanya. Sambil sesekali kuselami alam pikiran dan mengajak mengeja langkah yang mulai sengal.

Dinihari,
Sinar redup bulan terpancar kemerahan di atas tubuh sungai. Ia dengan indah menuntun mata untuk tetap terjaga. Sembari sesekali mengajak menatapi dua wajah kuat yang mulai ringkih. Menghitung krida baiknya meski hal itu tak pernah dapat di hitung. Serta mengingat budi baik dan perjuangannya yang tak akan pernah terbayar dengan apa yang sudah aku berikan.

Dinihari bersama bulan bercengkrama dengan sanubari.
Aku adalah debu bila tanpa mereka. Aku debu.
Aku adalah debu.

Ah. Tangan tanpa sadar mengusap muka, menyeka airmata.
"aku tak kuat bila menatapi dua wajah yang terpejam itu lama-lama, aku tak kuasa... ", duhai Sinar Bulan.

Dinihari. Bulan, tolong jaga lelap tidur mereka setiap malam. Dan esoknya, selalu sampaikan pada mentari, agar ia tak lupa membuat kedua wajah hebat itu tersenyum bangga.

Dinihari, bulan;
Aku adalah debu bila tanpa mereka

Aku debu.
...
Pulau Kidak, Sumatra Selatan, 10/07/18

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun