Setelah Dulmatin tewas oleh Densus 88, semua stasiun TV menyiarkan berita tersebut berulang-ulang. Dari talk show yang mendatangkan nara sumber, entah itu pengamat teroris, mantan teroris, sahabat/mantan (alm) teroris.... tapi yang pasti bukan "masih teroris", berlomba-lomba mengeluarkan analisa, pendapat, pandangan kenapa dan bagaimana sosok si Dulmatin.
Dari beberapa acara dengar pendapat/talk show, ada pendapat : bahwa aksi Densus 88 adalah pengalihan kejadian yang akan menjadi berita hebat di masyarakat Indonesia, sehingga kasus Bank Century bisa terlupakan. Tentunya dalam hal ini Polri yang menjadi "tertuduh" dalam mengatur aksi ini.
Penulis sempat berbincang dengan teman, apa iya peristiwa penembakan tersangka teroris di Pamulang adalah pengalihan berita dari kasus Bank Century? Atau yang lebih parah lagi, hadiah buat Obama yang mau datang ke Indonesia.....? Tentunya semua ini hanya "orang-orang di belakang layar" yang bisa meng-iya-kan atau men-tidak-an berita tersebut.
Sepertinya sudah menjadi kebiasaan orang-orang tertentu untuk selalu ngomong bahwa peristiwa "ini" adalah pengalihan dari "kasus besar" yang sedang dihadapi Petinggi Negara Indonesia.
Kalau memang benar, tentunya sudah kebayang percakapan rahasia apa yang terjadi.....
orang 1 : "Pak, saya dapat info ada kegiatan teroris di daerah X, tampaknya orang yang kita cari terlibat aktif di sana".
orang 2 : "Pantau saja terus, jangan bertindak apa-apa. Saya akan beritahu langkah selanjutnya".
beberapa hari kemudian.....
orang 1 : "Pak, perkembangan mereka sudah mengarah ke arah yang berbahaya, rasanya kita harus bertindak cepat, sebelum mereka membuat kekacauan".
orang 2 : "Pokoknya kamu pantau saja, buat bagaimana agar mereka tidak cepat-cepat menjalankan aksi mereka, hmmm...... kita belum waktunya berindak".
orang 1: "Memangnya kita menunggu apa sih Pak? Ini kan kegiatan teroris, kita harus cepat ambil tindakan pengamanan sebelum semuanya terlambat....!!!"
