[caption id="" align="aligncenter" width="571" caption="Happy Resurrection He is Risen, Selamat Hari Kebangkitan Yesus (panoramio.com)"][/caption] Perayaan Easter selama ini diartikan sebagai perayaan Hari Kebangkitan Yesus Kristus (8 April 2012) sesudah disalibkan pada hari Jumat yang dirayakan oleh umat Kristen sebagai Jumat Agung (6 April 2012). Kemudian ada penggambaran kelinci dan telur yang suka disebut Easter Bunny dan Easter Egg, apa hubungannya dengan Kebangkitan Yesus? Sejarah dari perayaan Easter ini berasal dari perayaan dewi Eastre kadang disebut Eostre yang merupakan dewi musim semi dan kesuburan yang disembah oleh suku Teutonic pada jaman pra Kristen di Jerman. Menurut legenda pada jaman itu, dimana suku Teutonic yang sudah memeluk agama Kristen, para missionaris mengambil dan menukar perayaan Eastre sebagai perayaan Kebangkitan Yesus, yang kebetulan juga jatuh pada awal musim semi. Awalnya sekedar meneruskan tradisi perayaan musim semi suku Teutonic, tapi arti dan tujuannya sudah berubah. Melalui pengalihan dan perkembangan kata, pada jaman itu Eastre menjadi Esostarum (bahasa Jerman Kuno) dan menjadi Easter dalam bahasa Inggris (Anglo-Saxon). Dalam bahasa Spanyol dikenal Pascua, dalam bahasa Perancis Pacques, kedua kata ini berasal dari bahasa Yunani dan Latin Pascha atau Pasch yang berarti Passover (Hebrew: Pesach) yaitu memperingati keluarnya orang-orang Israel dari Mesir pada jaman dulu, yang dikenal dengan sebutan Paskah Yahudi. [caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Easter Egg Decoration (claireburdett.com)"]
Easter Egg Decoration (claireburdett.com)
[/caption] Perayaan Easter ini tidak komplit kalau tidak ada Easter Bunny (kelinci) dan Easter Egg (telur). Kedua simbol ini merupakan simbol dari suku Teutonic dimana Eastre sebagai dewi kesuburan (fertility) disimbolkan dengan kelinci dimana binatang ini mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan musim semi yang menggambarkan kebangkitan (rebirth) dan pembaruan (renewal) disimbolkan dengan telur. Legenda Easter Bunny pertama kali didokumentasikan sekitar tahun 1500an. Sekitar tahun 1680 terbitlah cerita tentang Easter Bunny menaruh telur-telurnya dan menyembunyikan di kebun. Cerita ini dibawa oleh imigran Jerman ke Amerika sekitar tahun 1700an yang berdomisili di Pensylvania. [caption id="" align="aligncenter" width="558" caption="Easter Bunny"]
[/caption] Pada jaman pertengahan menghias telur untuk perayaan sudah menjadi tradisi pada keluarga menengah, mereka menghias telur sesuai dengan dekorasi yang menjadi ciri khas keluarga mereka bahkan bisa ditambahkan dengan batu-batu mulia direkatkan dengan renda atau pita dari sutra. Awal tahun 1800an mulai muncul coklat dalam bentuk telur
paskah (easter egg) di Jerman dan Perancis. akhirnya baru pertengahan abab 20 coklat easter egg diproduksi secara massal pada saat menjelang Easter Time. Perayaan Paskah di beberapa negara dan juga di Indonesia biasanya sehabis menghadiri Misa Paskah, diadakan lomba menghias telur bagi anak - anak dan kadang juga diadakan lomba berburu telur yang disembunyikan di beberapa tempat di halaman Gereja dan tak ketinggalan penjualan keranjang yang berisi telur hias, coklat dan lain-lain hasil karya anak-anak sekolah dan hasil penjualannya disumbangkan ke Gereja atau Panti Asuhan. Pada jaman modern seperti sekarang ini semua perayaan yang dilakukan oleh mahluk di bumi mempunyai nilai ekonomis atau komersial. Pada perayaan Kebangkitan Yesus dimana sebagian orang lebih suka menyebut dengan ucapan "Happy Easter" tidak luput dari komersialisme yaitu penjualan coklat Easter Egg dan Easter Bunny, walau tidak seheboh perayaan Natal, mungkin penggunaan simbol dari telur dan kelinci tidak sesuai dengan agama lain. Happy Resurrection, He is Risen!
Sumber: history.com, curiosity.comFollow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Sosbud Selengkapnya