Mohon tunggu...
Lipstick
Lipstick Mohon Tunggu... -

don't KEEP CALM it's time to move on!!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Becak di Malioboro, Ngeselin!

12 November 2012   06:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:35 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_215974" align="aligncenter" width="590" caption="becak di depan Bank Indonesia, Yogyakarta (dok. pribadi)"][/caption] Ini pengalaman yang paling ngeselin dengan tukang becak di Malioboro yang katanya membantu pariwisata Jogja.

Bagi yang pernah ke Malioboro, pasti ditawari naik becakatau andong, seperti biasanya tukang becak menawarkan jasa ke toko batik dan pabrik bakpia dengan harga Rp.5. 000 – Rp 10.000 pulang pergi.Apakah harganya benar-benar segitu?

Saya coba naik becak ke toko batik (di luar kawasan Malioboro) yang katanya Rp.10.000 untuk satu becak , dan sehabis dari toko batik minta diantar ke bakmi Pele, terus diantar ke hotel di jalan Dagen. Ketika dikasih Rp.20.000 mereka (karena pakai 2 becak) langsung bilang terima kasih, padahal saya dan teman-teman akan kasih Rp 20.000 lagi, kata terimakasih diucapkan berkali-kali sambil membungkuk-bungkuk.

Pengalaman hari Sabtu 10 November membuat saya tercengang-cengang. Ketika tukang becak menawarkan ke toko batik dan pabrik bakpia (di luar kawasan Malioboro) dengan harga lima sampai sepuluh ribu pulang pergi (dari depan Malioboro Mall), saya menawar ke toko Mirota yang di sebrang pasar Beringharjo lanjut ke jalan Diponegoro diminta Rp. 40.000 dengan alasan jauh. Padahal Malioboro ke toko batik dan pabrik bakpia lebih jauh lagi bisa cuma Rp. 10.000. Kata orang-orang tukang becak itu dapat komisi dari toko batik dan pabrik bakpia.Saya pernah tanya dengan toko batik yang diantar oleh tukang becak, penjaga toko tidak mengakui hanya bilang kalau lebaran dapat baju batik atau sarung.

Setelah menolak becak pertama, saya dan teman saya jalan lagi menuju ke Mirota saya nawar becak kedua diminta Rp.10.000, padahal jaraknya sudah tinggal setengah dari Malioboro Mall – Mirota, ditawar Rp. 5.000 tidak mau. Sesudah sampai di tujuan dan akan balik ke hotel di jln Diponegoro saya memutuskan naik taxi, supir taxi minta Rp. 60.000, ketika menawar becak ternyata tukang becaknya tidak tahu jln Diponegoro.

Teman saya agak bingung juga, tukang becak tidak tahu jalan? Saya bilang tukang becak Malioboro hanya tahu jalan ke toko batik dan pabrik bakpia, selain itu tidak tahu jalan dan kasih harga suka-sukanya saja. Akhirnya si tukang becak mungkin tanya-tanya sama temannya dan ongkosnya Rp. 20.000, langsung kita naik.

Kejadian lain yang juga ngeselin adalah nawar becak dari perempatan Pasar Kembang dengan Jln Malioboro (dekat rel kereta api)menuju Malioboro Mall, 4 orang dewasamasing-masing bawa koper. Dikasih harga Rp.40.000 untuk satu becak, ketika diminta 4 becak Rp.40.000 ditolak, akhirnya jalan kaki sambil tarik koper, untung semua koper ada rodanya.

Peringatan untuk pengurus Becak di Malioboro agar menertibkan tukang becak agar tidak merugikan pariwisata Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun