[caption id="attachment_132308" align="alignleft" width="300" caption="(tribunnews.com)"][/caption] Beberapa bulan yang lalu pemilik Handphone rata-rata pernah mendapat sms dari bapak atau ibu palsu yang minta dibelikan pulsa dengan alasan pulsa habis dan memakai handphone orang lain. Lucunya kalau minta pulsa ke anaknya harusnya ya kirim ke nomer handphone sendiri (nomer lama) bukan ke nomer baru, herannya juga kok si anak begitu saja bisa tertipu untuk mengirim pulsa ke nomer baru tersebut. Saya pernah sampai beberapa kali menerima sms penipuan minta pulsa bahkan sms dalam bahasa jawa juga pernah, hal ini membuat saya jadi tertawa geli, karena saya kurang paham, tapi intinya tidak jauh-jauh dari minta pulsa juga. Kadang kalau lagi iseng saya balas dengan sms "pulsa sudah dikirim" atau dengan balasan yang lebih nyeleneh "masa sih udah mati masih pake hape untuk komunikasi?" Dulu ketika saya mau jual rumah, saya pasang iklan baris di media cetak, otomatis saya menyertakan nomer hape yang bisa dihubungi. Mulailah saya menerima sms siluman yang cukup meyakinkan bagi pemilik rumah yang tidak tinggal di rumah yang mau dijual, misalnya "Saya ibu/bapak XYZ sudah lihat rumah yang mau dijual, saya tertarik mengenai harga bisa hubungi suami/istri saya di nomor 081xxxxxxxxx (disebutkan nomer hapenya) karena saya sedang di perjalanan keluar kota atau akan meeting dan sejuta alasan lain." Kebetulan saya memang tidak tinggal di rumah yang mau dijual dan rumah tersebut saya titipkan pada saudara saya yang tinggal tidak jauh dari rumah yang akan dijual, jadi rumah tersebut rumah kosong, yang ada hanya penjaga kompleks yang saya titipkan kunci rumah kalau ada calon pembeli yang mau lihat. Mendapat sms seperti ini, otomatis saya menelpon saudara atau penjaga kompleks untuk menanyakan apakah ada ibu/bapak XYZ yang datang melihat rumah, ternyata tidak ada. Saya segera tahu kalau sms ini adalah penipuan, saya tidak pernah merespon sms tersebut karena saya agak ngeri juga kalau bisa terbujuk untuk mengirim sejumlah uang ke rekening si penipu. Pengalaman teman saya adalah merespon nomer hape dan dijawab berniat untuk membeli bahkan berjanji akan menyetor uang muka, untungnya teman saya tahu kalau itu adalah penipuan. Teman saya memberikan nomor rekeningnya, kebetulan saldonya adalah saldo minimum sekitar Rp. 50.000, dan mengatakan kalau sudah ditransfer uang muka, surat tanah akan diberikan. Ternyata dia minta ketemu dan mau lihat surat tanahnya dulu, baru akan transfer. Akhirnya teman saya memutuskan untuk tidak melayani permintaan tersebut karena sejak awal sudah tahu kalau itu adalah penipuan. Ada juga penipuan menawarkan kita sebagai agen pulsa lewat sms, saya berharap tidak ada yang tertipu untuk tergiur menjadi agen pulsa dari sms tidak jelas. Penipuan lain yang belum lama ini saya terima adalah permintaan untuk mentransfer uang, anehnya tidak menyebut berapa jumlah uangnya dan untuk apa, tapi disertakan nama dan nomer rekening dari suatu bank, ditambah untuk mengabarkan lewat sms atau telpon kalau sudah ditransfer. Sudah dua kali saya menerima sms seperti itu, dan masih saya simpan, "Krm ke bni aja a/n rusdi no rek 0200227435, klo uda dkrm sms ke no ini aja ya 08999999224" terima sms dari nomor hape 087875356092. Satu lagi yang saya terima adalah "Uangnya dikirim saja ke rek BCA. A/N. Adnan Hidayat no. 8810289571. Tlp/sms kalau sudah dikirim" terima sms dari nomer hape 08991758400. Sms yang kedua saya balas beberapa hari kemudian "dah dikirim" tentu saja tanpa mengirim uang. Juru Bicara BI, Difi Johansyah mengungkapkan perbuatan tersebut semata-mata dilakukan untuk menipu masyarakat sebagai nasabah bank yang dengan seketika merasa terhipnotis untuk mengirimkan uangnya. "Menindaklanjuti banyaknya SMS yang meminta untuk mentransfer ke rekening tertentu, BI dan Working Group mediasi perbankan telah melakukan pengecekan terhadap beberapa rekening," ungkapnya. "Ternyata rekening dimaksud adalah rekening yang dibuka dengan identitas tidak benar ataupun dibuka dikota tertentu namun hasil trasfer ditarik dikota lain," imbuhnya. Namun modus ini tergolong baru dan BI belum mengumpulkan data berapa nasabah yang tertipu akibat pesan singkat seperti ini.(Detik Finance) Saran saya kalau ada teman-teman menerima sms aneh-aneh yang tidak jelas sebaiknya berhati-hati, apalagi kalau di sms tak dikenal tersebut jelas-jelas minta dikirim uang atau pulsa. Sedangkan untuk sms penipuan yang tertarik untuk membeli property yang akan dijual, jangan menyerahkan surat tanah dan dokumen lain kalau tidak di hadapan notaris yang kita kenal baik serta perjanjian pembayaran property, jangan lupa pakai meterai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H