Mohon tunggu...
Lipa efiyanikomala
Lipa efiyanikomala Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Seorang pemula yang berikhtiar untuk menjadi expertis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Penyakit Kelainan Tulang Pada Anak

21 Oktober 2024   08:55 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelainan tulang pada anak merupakan kondisi medis yang memengaruhi perkembangan tulang, baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Beberapa penyakit kelainan tulang pada anak dapat bersifat bawaan (genetik), sementara yang lain mungkin disebabkan oleh faktor eksternal seperti kekurangan nutrisi atau cedera. Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan keterbatasan mobilitas.

Jenis-Jenis Kelainan Tulang pada Anak diantaranya:
1. Rakhitis (Rickets)  
 Rakhitis merupakan kondisi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor, yang penting untuk perkembangan tulang. Anak-anak yang menderita rakhitis cenderung memiliki tulang yang lunak dan rentan terhadap deformitas, seperti kaki bengkok atau dada cekung.

2. Skoliosis
 
Skoliosis adalah kelainan di mana tulang belakang anak melengkung ke samping, membentuk huruf "S" atau "C". Penyebab skoliosis belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik diduga berperan. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan postur tubuh dan nyeri punggung.

3. Osteogenesis Imperfecta  

Juga dikenal sebagai penyakit tulang rapuh, osteogenesis imperfecta adalah kelainan genetik yang membuat tulang mudah patah. Anak-anak dengan kondisi ini sering mengalami patah tulang berulang, bahkan dari aktivitas ringan.

4. Perthes Disease  
Penyakit ini mempengaruhi sendi panggul, di mana suplai darah ke kepala tulang paha terganggu, menyebabkan tulang tersebut mati dan perlahan hancur. Akibatnya, anak-anak dengan penyakit Perthes sering mengalami nyeri pinggul dan kesulitan berjalan.

Penyebab Kelainan Tulang pada Anak

Kelainan tulang pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Faktor Genetik: Beberapa penyakit tulang, seperti osteogenesis imperfecta, diwariskan dari orang tua.
- Kekurangan Nutrisi: Kekurangan vitamin D, kalsium, atau fosfor dapat mengganggu pembentukan tulang yang kuat.
- Cedera atau Infeksi: Cedera serius atau infeksi pada tulang dapat memicu perkembangan kelainan.

Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala kelainan tulang pada anak bervariasi tergantung pada jenis penyakitnya. Namun, beberapa tanda umum yang harus diwaspadai oleh orang tua meliputi:
- Deformitas tulang, seperti tulang kaki atau tangan yang terlihat tidak simetris
- Keterlambatan pertumbuhan
- Nyeri pada tulang atau sendi
- Kesulitan berjalan atau bergerak
- Patah tulang berulang

Penanganan dan Pengobatan
Penanganan kelainan tulang pada anak tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan meliputi:
- Suplemen Nutrisi: Untuk kondisi seperti rakhitis, suplemen vitamin D dan kalsium sering kali diresepkan untuk memperbaiki kekurangan nutrisi.
- Penggunaan Alat Bantu: Pada kasus skoliosis, penggunaan brace atau korset dapat membantu menstabilkan tulang belakang.
- Fisioterapi: Terapi fisik sering kali diperlukan untuk memperbaiki postur dan meningkatkan mobilitas anak.
- Operasi: Pada kasus yang lebih serius, seperti skoliosis berat atau penyakit Perthes yang parah, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki deformitas atau memperbaiki fungsi tulang.

Pencegahan
Pencegahan kelainan tulang pada anak dapat dilakukan dengan menjaga asupan nutrisi yang cukup, terutama kalsium dan vitamin D. Selain itu, orang tua harus memperhatikan postur tubuh anak sejak dini dan melakukan pemeriksaan rutin jika ada tanda-tanda kelainan tulang.

Dengan penanganan yang tepat dan dini, banyak kelainan tulang pada anak dapat diatasi atau dikelola dengan baik, sehingga anak dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik tanpa gangguan yang signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun