Mohon tunggu...
Lipa efiyanikomala
Lipa efiyanikomala Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Seorang pemula yang berikhtiar untuk menjadi expertis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mau Gaji Anda Menjadi Gaji Abadi?

18 Oktober 2024   09:04 Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah terpikirkan bahwa gaji yang Anda terima setiap bulan bisa menjadi "gaji abadi"? Ini bukan sekadar istilah, melainkan sebuah cara untuk mengubah sebagian dari penghasilan Anda menjadi amal yang terus memberikan manfaat, bahkan setelah Anda tiada.

Dengan menyisihkan sedikit dari gaji untuk berbagai kegiatan sosial, pendidikan, atau dukungan bagi yang membutuhkan, Anda sebenarnya sedang membangun sebuah warisan kebaikan. Hasil dari kebaikan ini tidak hanya dirasakan oleh penerima manfaat secara langsung, tapi juga akan menjadi ladang pahala yang terus mengalir untuk Anda.

Menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk kebaikan adalah cara sederhana namun berdampak besar. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

"Ketika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang saleh" (HR. Muslim).

Sedekah jariyah adalah salah satu amalan yang terus mengalir pahalanya, bahkan setelah kita tiada. Dengan menyisihkan sebagian gaji untuk membantu sesama atau mendukung kegiatan yang bermanfaat, kita dapat menciptakan pahala yang tak terputus. Mari memanfaatkan rezeki yang kita dapatkan dengan lebih bermakna, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi juga sebagai ladang amal yang abadi.

Konsep ini mengajak kita untuk berpikir lebih luas, bahwa gaji bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan sehari-hari, tapi juga bisa menjadi bagian dari kontribusi positif bagi masyarakat. Bukankah indah jika penghasilan yang kita terima dapat memberikan dampak jangka panjang?, dengan mengolahnya dari sekarang maka akan lebih besar pula pahala yang nantinya kita dapatkan.

Dalam konsep ekonomi Islam, terdapat ajaran tentang pentingnya membagi harta untuk kepentingan pribadi dan sosial. Salah satu teori yang mendasari hal ini adalah teori distribusi harta dalam Islam, yang mengedepankan keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat. Teori ini menekankan bahwa kekayaan seseorang bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga memiliki dimensi sosial yang harus dipenuhi.

Pertimbangkan untuk mulai menyisihkan sebagian dari pendapatan Anda hari ini dan rasakan bagaimana sedikit kebaikan bisa bertransformasi menjadi amal yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun