Mohon tunggu...
Lipa efiyanikomala
Lipa efiyanikomala Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Seorang pemula yang berikhtiar untuk menjadi expertis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kolaborasi Amal dan Trend Sosial di Kalangan "Gen Z"

14 Oktober 2024   14:59 Diperbarui: 14 Oktober 2024   15:41 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Generasi Z, yang lahir di era digital, tak hanya dikenal sebagai generasi yang melek teknologi, tetapi juga sebagai generasi yang peduli pada isu-isu sosial. Mereka memanfaatkan teknologi untuk berbagi kepedulian, salah satunya melalui amal. Yang menarik, Gen Z menggabungkan tren sosial dengan aksi kebaikan. Inilah mengapa kolaborasi amal dan tren sosial semakin menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

1. Tren Media Sosial yang Mempermudah Berbagi

Bagi Gen Z, media sosial bukan hanya tempat untuk bersosialisasi, tetapi juga untuk memobilisasi aksi sosial. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter tidak hanya digunakan untuk berbagi kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi alat yang efektif untuk kampanye amal. Salah satu tren yang belakangan populer adalah penggunaan "challenges" atau tantangan yang mengajak pengikut untuk berpartisipasi dalam aksi sosial.

Sebagai contoh, #DonateWithDance di TikTok, di mana pengguna mengunggah video tarian mereka dan menyisipkan ajakan berdonasi di caption atau deskripsi video. Tantangan ini berhasil menarik perhatian karena sifatnya yang interaktif, menyenangkan, dan mudah diikuti oleh siapa saja. Melalui cara ini, donasi yang biasanya dianggap formal dan serius, bisa dikemas dengan lebih santai dan menarik bagi Gen Z.

2. Fenomena "Live Streaming for a Cause"

Live streaming juga menjadi fenomena yang tren di kalangan Gen Z untuk menggalang dana. Mereka sering mengadakan acara live di platform seperti TikTok atau Instagram untuk mengumpulkan donasi. Dalam beberapa kasus, influencer dan kreator konten bekerja sama dengan organisasi amal, di mana hasil dari live streaming atau hadiah yang diterima dari penonton digunakan untuk mendukung program sosial tertentu.

Contohnya, banyak kreator konten yang memanfaatkan tren "Live Shopping" untuk menggalang dana. Selama sesi live, mereka menawarkan barang-barang atau merchandise, dan hasil penjualannya disumbangkan untuk kegiatan amal. Ini membuat aksi sosial lebih menyenangkan dan interaktif bagi penonton.

3. Kolaborasi dengan Brand untuk Amal

Gen Z juga mendorong brand untuk ikut berpartisipasi dalam aksi sosial. Tren "brand collaboration for charity" semakin marak, di mana merek-merek fashion, makanan, dan produk gaya hidup bekerja sama dengan komunitas atau influencer untuk menggalang dana. Brand memanfaatkan momentum sosial dengan merilis produk eksklusif yang hasil penjualannya disalurkan untuk tujuan amal.

Salah satu contoh yang sedang tren adalah kolaborasi antara merek streetwear dengan influencer Gen Z untuk mendukung berbagai isu seperti pendidikan dan lingkungan. Contoh lainnya adalah kampanye "Shoes for Change", di mana penjualan sepatu edisi terbatas disalurkan untuk program pendidikan di daerah terpencil.

4. Fenomena "Sustainable Giving"

Salah satu fenomena yang berkembang di kalangan Gen Z adalah meningkatnya kesadaran tentang keberlanjutan. Generasi ini sangat peduli pada dampak lingkungan dan sosial dari setiap tindakan, termasuk dalam hal beramal. Tren "sustainable giving" semakin banyak ditemui, di mana Gen Z lebih memilih untuk berdonasi kepada inisiatif yang berfokus pada kelestarian lingkungan atau ekonomi berkelanjutan.

Misalnya, kampanye "Donate to Plant Trees" di mana setiap donasi digunakan untuk menanam pohon di daerah yang terkena deforestasi. Hal ini bukan hanya soal memberikan uang, tetapi juga membuat perubahan nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

5. Partisipasi dalam Isu Sosial Lewat Fashion dan Musik

Selain dari sisi donasi langsung, Gen Z juga berpartisipasi dalam gerakan sosial melalui ekspresi kreatif seperti fashion dan musik. Merchandise amal menjadi tren yang terus berkembang, di mana kaos, hoodie, atau aksesori dengan pesan-pesan sosial dijual untuk mendukung isu-isu kemanusiaan. Kaos bertuliskan "Save Our Planet" atau "Equality for All" tak hanya menjadi tren fashion, tetapi juga bagian dari gerakan sosial yang lebih besar.

Di sisi lain, festival musik dan acara seni yang mendukung gerakan amal juga semakin banyak diminati. Misalnya, festival musik virtual yang menggabungkan hiburan dengan penggalangan dana untuk korban bencana alam atau mendukung inisiatif pendidikan di wilayah tertinggal.

Kolaborasi antara tren sosial dan aksi amal menunjukkan betapa fleksibelnya Gen Z dalam menyalurkan kebaikan. Dengan memanfaatkan teknologi, kreativitas, dan gaya hidup kekinian, Gen Z mampu mengubah donasi dan amal menjadi bagian dari tren sosial yang relevan dan menyenangkan. Bagi mereka, membantu sesama bukan lagi sekadar kewajiban, melainkan menjadi bagian dari identitas dan cara mereka terlibat dengan dunia di sekitar. Melalui wadah seperti Laznas Dewan Da'wah, Gen Z dapat dengan mudah berkontribusi dalam aksi sosial dan membuat perubahan positif di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun