Mohon tunggu...
Lion Star
Lion Star Mohon Tunggu... Buruh - Undergrad student

Hidup adalah proses belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar dari Kontroversi Taksi Uber di Canada

21 Juni 2015   10:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The headquarters of Uber in San Francisco in a Dec.16, 2014 file photo.
THE CANADIAN PRESS/ AP/Eric Risberg

Membaca berita beberapa hari terakhir tentang kontroversi taxi Uber di Jakarta, mulai dari ancaman terhadap dinas terkait yang kurang tegas terhadap Uber taksi, masalah pajak yang tidak jelas, fisik kantor yang ada di kota atau provinsi beroperasi, dan juga masalah keselamatan penumpang, maka penulis tertarik untuk membahas topik ini dengan melihat kontroversi taksi Uber di Montreal, Canada. Sama halnya seperti di Jakarta, service Uber dan UberX taksi di Montreal mengalami banyak dinamika yang sering menjadi berita di surat kabar dan juga televisi lokal. Penulis akan membahasnya dari fakta analisa dan kesimpulan yang terjadi di Montreal, sehingga dapat dijadikan referensi komparatif dengan penanganan Uber di Indonesia.

SIM Sopir Taxi

 

Taxi Driver Guide's Book Quebec

Di Quebec, untuk menjadi sopir taksi pemerintah menerbitkan SIM khusus sopir taksi yang diklasifikasikan kelas 4C. Untuk mendapatkan SIM Taxi ini, calon sopir harus memberikan surat keterangan catatan kriminal (SKCK) selama 5 tahun terakhir, karena pemerintah sangat concern terhadap keselamatan penumpang, sehingga sopir harus melalui security screening. Wajib pula melalui tes dasar medikal dan tes mata.  Terakhir, mereka harus melalui ujian SIM biasa dan juga satu sesi tentang peraturan regulasi Taxi di Quebec. Di sini sopir harus bisa menjawab online tentang rambu-rambu jalan untuk taksi, regulasi untuk keselamatan penumpang, dan hal terkait sopir taksi yang bisa dipelajari dari buku guide untuk sopir taksi Quebec.   

Sopir Uber di Montreal direkrut dari pengemudi pribadi, sehingga SIM tidak bergolongan sopir taksi. Dari segi regulasi, hal ini sudah jelas-jelas menyalahi peruntukan, karena Uber melayani service setara taksi. Disebut setara karena penumpang bisa pesan, dijemput, diantar ke tujuan, dan membayar layanan sama seperti taksi resmi. Lagi pula tidak ada kejelasan bila sopir Uber di Montreal memiliki pengetahuan tentang aturan regulasi taksi untuk sopir, dan bagaimana meng-handle keselamatan penumpang.

 

Bureau de Taxi de Montreal

 

Bureau de Taxi de Montreal (BTM)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun