[caption caption="Pesawat Air France yang melayani rute Paris-Montreal (Sumber: JournalMetro)"]
Â
Bagaimana dengan pesawat di Indonesia?
               Penulis teringat pengalaman bertahun-tahun  lalu, menjelang tahun 2000, sewaktu menjadi penumpang pesawat domestik tujuan Jakarta-Pangkal Pinang, sudah lupa apakah itu Merpati atau Mandala, terlihat adanya kumis-kumis kecoak yang keluar dari lubang ventilasi udara di atas tempat duduk, tidak hanya satu, tapi terlihat dibeberapa tempat sepanjang koridor ventilasi udara tersebut. Tentunya terbang bersama parasit yang menampakkan diri membuat rishi, karena dapat dibayangkan bagaimana kebersihan daripada makanan yang akan disajikan kepada penumpang. Mungkin saja kecoak-kecoak tersebut sudah merubungi botol-botol minuman sebelum dibagikan ke penumpang. Mencari data dari Google, terlihat ada beberapa berita tentang ditemukannya kecoak di penerbangan domestik Nusantara, yang berarti beberapa tahun setelah penulis mengalami langsung terbang bersama kecoak, ternyata masih terjadi hal yang sama.Â
Â
               Berkaca dari kasus serangan kutu bangsat di pesawat Air France ini, seharusnya maskapai di tanah air juga dapat lebih waspada dan mencegah agar peristiwa seperti Air France ini tidak terjadi di Indonesia. Fumigasi yang bilamana hanya dilakukan sebulan sekali, hanya akan membunuh kutu dewasa saja, sedangkan telur-telurnya tidak akan terpengaruh. Sebagaimana diketahui, melakukan sterilisasi terhadap hama kepinding, atau hama lainnya yang telah terbukti menginvasi pesawat ataupun rumah setidaknya perlu dilakukan dua tahap.  Tahap kedua perlu dilakukan fumigasi sekali lagi dua minggu setelah fumigasi pertama, karena telur-telur itu akan mengalami penetasan dalam waktu seminggu hingga sepuluh hari. Bilamana sterilisasi dilakukan setiap 45 hari seperti pernyataan Air France, ataupun sebulan sekali seperti yang pernah dinyatakan oleh maskapai domestik di Indonesia, maka hewan parasit tersebut akan keburu dewasa dan menaruh telor kembali, sehingga siklus invasi kutu tidak akan pernah tuntas.
               Peristiwa seperti terekamnya serangan bedbugs yang terbukti seperti contoh di pesawat terbang Air France, ataupun foto banyaknya kecoak seperti yang terjadi beberapa tahun lalu  di beberapa maskapai Nusantara dapat merusak reputasi yang sudah dibangun puluhan tahun.   Terlebih lagi bila yang menemukan adalah traveler terkenal yang sering menuliskan petualangannya ke media blogger wisata dan banyak dijadikan referensi bagi majalah wisata.  Karena itu peran serta awak kabin pesawat untuk ikut memantau kebersihan dan kesterilan pesawat dari hewan parasit tersebut sangat diperlukan. Bilamana terlihat seekor saja, apalagi sampai beberapa ekor, sebaiknya segera diinformasikan ke manager yang bertanggungjawab, agar dapat dilakukan penjadwalan fumigasi dipercepat, dan harus diulang dua minggu kemudian untuk memutus siklus penetasan hewan tersebut secara tuntas.
Langkah pembersihan kutu bangsat
               Bilamana Kompasianer terlanjur berpergian dan menemukan adanya sarana transportasi yang terkontaminasi kutu bangsat, maka berikut anjuran yang diterima pasangan Quebecois diatas dari kru pesawat Air France untuk mensterilasi pakaian, dan barang bawaan anda.
- Bungkus pakaian dan koper anda dengan plastik untuk menghindari penyebaran kepinding ke dalam rumah anda.
- Segera setiba di rumah ganti pakaian dan cuci dengan air panas, termasuk semua pakaian di koper anda.
- Keringkan dengan pengering pakaian, setel ke setelan panas tertinggi.
- Semprot anti serangga ke koper atau barang bawaan anda, dan bungkus rapat dengan plastic untuk memastikan serangga tidak bisa kabur.
               Semoga berita reportase ini dapat membuat Kompasianer dan pihak maskapai penerbangan, ataupun transportasi publik di tanah air dapat menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan penumpang Nusantara dari hal-hal seperti kejadian diatas. Bilamana Kompasianer pernah melihat kecoak atau kutu parasit lainnya di dalam penerbangan atau transportasi publik, bolehlah kiranya sharing komentar bersama.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H