Mohon tunggu...
Lion Star
Lion Star Mohon Tunggu... Buruh - Undergrad student

Hidup adalah proses belajar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hati-hati, Jangan Tersesat di Underground City!

29 Juni 2015   09:51 Diperbarui: 29 Juni 2015   12:32 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 26 Juni 2015, cuaca sedang hujan rintik-rintik menuju lebat di Montreal. Penulis rencananya hanya mengambil uang di ATM untuk digunakan membayar student loan pada hari Senin. Namun, gerimis segera memaksa penulis berlari kecil menuju Metro McGill, stasiun kereta MRT dari kampus McGill University, yang tunnel-nya terhubung langsung ke pusat kota bawah tanah Montreal. Sambil menunggu titik-titik air mereda, penulis melihat denah yang terpasang di dinding lorong Metro, Di Jantung Bawah Tanah Montreal. Selama ini memang sudah diketahui bahwa Montreal underground city merupakan salah satu destinasi wisata unggulan turistik di Montreal, namun penulis belum pernah menjelajahi secara khusus tunnel kota bawah tanah ini. Kiranya hari ini merupakan petualangan tanpa rencana menjelajahi tunnel-tunnel di Montreal souterrain.

Denah jaringan kota bawah tanah Montreal.

Sejarah Singkat Montreal Underground City

Sebenarnya kota bawah tanah ini berawal pada tahun 1962, yakni awal dibangunnya jaringan kereta MRT bawah tanah. Ketika itu pekerjaan membuat jaringan MRT membuat banyak lorong buntu tempat pekerja menaruh peralatan. Kemudian pemerintah kota dan pengelola gedung bersepakat untuk memperpanjang tunnel tersebut agar terhubung ke Central Station dan Hotel Queen Elizabeth dengan pemikiran agar tidak terlihat adanya tunnel buntu yang kumuh, tidak terawat, dan mungkin menjadi sarang binatang liar. Tujuan lainnya juga untuk mengintegrasi penumpang MRT agar terhubung ke stasiun Central (bus antarkota dan kereta antar kota) dan ke hotel terdekat. Jadi semacam proyek integrasi yang saling menguntungkan bagi pemerintah kota, pengelola terminal pusat, pedagang di pusat perbelanjaan, dan juga pengunjung yang dipermudah akses transportasi dan akomodasinya.

Tahun 1966 sampai 1975 terdapat beberapa pembangunan commercial center dan gedung pencakar pusat bisnis baru, dan mereka meminta pemerintah kota menghubungkan tunnel baru ke pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran baru tersebut. Sejak itulah tunnel-tunnel itu berkembang terus setiap tahunnya, karena semakin banyak pengelola perkantoran yang meminta pemerintah kota melanjutkan lorong underground ke gedung mereka. Sampai hari ini, La Ville Souterrain Montreal memiliki tunnel sepanjang 32 km, dengan luas area sekitar 12 km2.

Kota bawah tanah Montreal ini diklaim sebagai jaringan bawah tanah kota terbesar di dunia. Untuk singkatnya underground city ini akan ditulis sebagai RÉSO, sebagai singkatan dari kata réseau atau network atau jaringan yang melambangkan jaringan dari berbagai pusat perbelanjaan, pusat niaga, gedung perkantoran, dan stasiun MRT. Symbol RESO ini akan banyak Anda jumpai di papan penunjuk di dalam bawah tanah,  sebagai tanda bahwa Anda masih di dalam underground area.

Réso,  tanda anda masih di underground city.

Jangan Jalan Tanpa Denah

Setelah mengamati denah besar di lorong McGill stasiun, penulis berencana menuju kawasan Chinatown. Terdapat dua tunnel di utara dan selatan daripada Stasiun McGill. Setelah menganalis, penulis memutuskan untuk ke utara, yaitu tunnel Centre Eaton.

Tunnel dari McGill menuju pusat perbelanjaan Centre Eaton.

Centre Eaton merupakan pusat perbelanjaan di Montreal. Terdapat banyak butik, toko perhiasan, dan restoran di sini. Tunnel yang terhubung ke metro adalah 2 tingkat di bawah tanah. Karena centre eaton ini memiliki beberapa tunnel terhubung ke gedung-gedung lainnya, dan saat itu penulis tidak memiliki peta, penulis langsung melanjutkan ke tunnel pertama yang ditemui, yang ternyata menuju Place Montreal Trust, pusat perbelanjaan lainnya.

Batas tunnel Centre Eaton menuju Place Montreal Trust.

Beruntung di sana penulis menemukan information kiosk turis berisikan peta dan informasi kegiatan turistik di Montreal. Berbekal peta di tangan, penulis menyadari semakin menjauhi kawasan pecinan, dan segera balik kanan menuju arah yang benar kembali.

Tunnel Montreal Trust menuju Centre Eaton.

Lorong Ramai dan Lorong Sepi

Berbekal denah di tangan, penulis tidak takut lagi tersesat. Sebagaimana penulis coret dengan panah merah menunjukkan trajektoire pergerakan di bawah tanah untuk menuju Quartier Chinois de Montreal. Kawasan di jantung kota souterrain merupakan kawasan mal perbelanjaan sehingga ramai oleh pengunjung dan terang-benderang. Suara musik terdengar dari toko-toko. Beberapa toko kue dan roti (boulangerie), memberikan makanan contoh yang dapat dicicipi oleh para pengunjung. 

Denah yang didapat dari kiosk turistique.

Dimulai dari Place Montreal Trust, terlihat penulis berada di lantai 2, atau 1 tingkat di bawah tanah. Kawasan yang sejajar dengan badan jalan berada di tingkat 3. Di Place Montreal Trust ini terdapat satu atraksi turis yang terkenal, yaitu air mancur bawah tanah tertinggi di Amerika. Karena sudah di tempat tersebut, sebelum menuju Pecinan, penulis segera menuju lantai paling bawah, yaitu lantai 1, atau 2 tingkat di bawah tanah. Jangan Anda pikir bawah tanah itu pasti gelap, apabila hanya melihat gambar, Anda tentu tidak menyangka bahwa air mancur setinggi 30 meter ini terdapat dua lantai di bawah tanah dari gedung Place Montreal Trust.

Di mal perbelanjaan,  denah tiap lantai cukup jelas.

Air mancur setinggi 30 m, air mancur indoor tertinggi di Amerika Utara.

Lorong menuju gedung Les Cours Mont-Royal

Selewat air mancur, terdapat tunnel penghubung ke Les Cours Mont-Royal. Dengan melihat peta, terlihat bahwa tunnel ini menuju ke timur, sedangkan Pecinan menuju ke Utara dan Barat. Dengan melihat denah, penulis menuju arah yang benar. Kawasan jantung kota bawah tanah Montreal ini dikelilingi oleh kawasan pusat perbelanjaan, kampus, gedung-gedung bisnis. Beruntungnya tanda-tanda penunjuk jalan sangat besar dan jelas dibaca sehingga pengunjung dapat membaca dengan jelas dari jauh.

Penunjuk jalan menuju tunnel berikutnya.

Tunnel di jantung kota ini sangat besar sehingga dapat dijadikan kios-kios penjualan di kiri-kanannya. Namun,  tunnel-tunnel yang agak jauh dari jantung kota souterrain tidak selalu besar dan tidak ramai oleh pengunjung sehingga terkesan sepi. 

Dari Centre Eaton ke tunnel Ville Marie.

Setelah melihat beberapa jaringan bawah tanah di pusat perbelanjaan yang terang-benderang, gegap gempita, dan wangi daripada semerbak makanan yang dijajakan, mulailah petualangan ke bagian tunnel yang sepi, redup, dan tidak berpenghuni. Namun, Anda jangan takut dulu. Di Montreal, tingkat kejahatan sangat kecil sehinggal tidak perlu takut. Di tunnel Place Ville Marie, pusat perbelanjaan berikutnya tidak banyak aktivitas perdagangan di sana sehingga jarang ada pengunjung di sana.

Tidak banyak orang di Place Ville Marie.

Dari sana tunnel terhubung ke menara RBC, gedung perkantoran Royal Bank Canada. Karena hari Minggu, tidak ada karyawan yang masuk kerja sehingga tunnel tampak sepi.

Tunnel terhubung ke gedung perkantoran. Sepi di hari Minggu.

Bagi pencinta arsitektur kuno, Anda dapat menikmati tekstur-tekstur dinding dan ruang yang merupakan hasil desain puluhan tahun lampau.  

 

Akhinya ketemu tunnel ke Stasiun Central.

Setelah sekitar 10 menit melalui lorong-lorong bisu, dan kadang tiada tanda-tanda kehidupan, akhirnya ketemu juga tunnel yang menuju stasiun Central. Walaupun terlihat masih sepi, karena penulis datang dari arah tunnel belakang, bukan dari jalan masuk utama. Tiba-tiba di ujung tangga tercium aroma wangi. Sempat waswas juga, aroma apakah ini. Tidak ada orang, tidak terdengar suara di lorong sepi ini, kok tercium aroma wangi, agak serem juga ya....

 Toko bunga segar di ujung lorong ke Gare Central.

Ternyata di balik tikungan lorong, terdapat  toko bunga segar. Bunga-bunganya tertata apik dan wanginya khas bunga segar tanpa parfum pengawet. Sempat kaget juga kok bisa ada toko bunga di tempat ini. Mungkin kalau hari biasa pasti ramai, buat menyambut teman istimewa atau tamu penting yang datang di Central Station. Video pertama dapat dilihat disini. 

 

Ruangan tunggu Stasiun Central

Tibalah akhirnya penulis di ruang tunggu Stasiun Central, di mana terdapat kios-kios loket penjualan tiket kereta api luar kota di kiri dan jadwal keberangkatan kereta di papan digital. Anda pencinta desain arsitektur dapat menikmati sedikit lebih lama arsitektur gedung stasiun ini, yang dipertahankan desain awalnya sejak awal dibangun tahun 1943. 

Papan jadwal kereta api luar kota


Mural di dinding stasiun central. 

Setelah beristirahat sejenak di bangku untuk menunggu keberangkatan kereta, penjelajahan dilanjutkan kembali dengan memasuki tunnel BonAventure. Dari tempat yang agak ramai di stasiun kembali ke lorong-lorong redup dan sepi.


Tunnel Place Bonaventure


Lorong sepi Bonaventure


Lorong sepi


Lorong sepi sampai gedung OACI

Setelah melalui beberapa tikungan bisu, beberapa trajek linear redup, akhirnya tibalah ujung tunnel ke gedung OACI. Ini merupakan gedung dari organisasi yang mengatur trafik udara dari maskapai-maskapai di dunia. Istilah yang mungkin lebih familiar buat Anda adalah International Civil Aviation Organization (ICAO), nama alias lain dari Organisation de l'Aviation Civile Internationale (OACI).


Tunnel OACI, sepi

Tunnel dari OACI ini terhubung ke tunnel Quartier International, di mana di pintu masuk terlihat prasasti yang ditempel di dinding kawasan international. Terlihat logo dan simbol dari seluruh stakeholder pengembang di kawasan ini seperti government Canada, Quebec, Kota Montreal, Hydro Quebec, dan berbagai BUMN serta BUMD.

 

Prasasti pengembangan kawasan international

 

Di kawasan international ini, lorong-lorongnya mendapat permainan warna yang cerah. Walaupun sepi, terlihat dunia lebih berwarna. Bahkan Anda dapat melihat bayangan dari objek foto yang jaraknya cukup jauh dari kamera.

 

Dinding tunnel yang memantulkan cahaya


Warna cahaya biru dominan

Masih di kawasan internasional ini, di satu lorong terdapat lukisan dinding tiga dimensi sehingga bila dilihat dari dekat dan jauh terlihat gambarnya hidup membesar atau mengecil. Saat penulis observasi lebih detail, terlihat di beberapa spot, digunakan kaca cembung sehingga bila pengunjung melihat secara dekat, dapat melihat gambar menjadi seolah bergerak.


Lukisan dinding tiga dimensi


Lukisan dinding tiga dimensi


Tunnel Quartier International


Tiba di tujuan Quartier International


Arsitektur ruang Quartier International

Tunnel di Quartier International menjadi satu dengan Palais de Congres de Montreal. Keluar dari pintu Palace ini, Anda akan langsung berhadapan dengan gerbang Pecinan Montreal. 


Denah Galeries du Palais

Lega karena perjalanan sekitar 30 menit akhirnya mencapai tujuan dengan selamat. Ketika keluar dari pintu Palais de Congres, penulis langsung melihat pagoda di atas atap Holiday Inn hotel, yang menandakan telah berada di Quartier Chinois de Montreal.   


Telah tiba di kawasan Pecinan

Ternyata setelah sampai di tujuan, Quartier Chinois, salah satu destinasi turistik di Montreal, hujan turun dengan deras. Demikianlah perjalanan tanpa rencana menyusuri lorong-lorong kota bawah tanah Montreal dari stasiun McGill ke Chinatown. Penulis menyarankan Anda mengambil peta denah bawah tanah supaya dapat bernavigasi dengan baik. Alternatif lainnya bisa juga mengambil Underground City Tour Guide, di mana Anda dapat diberi penjelasan tentang sejarah dari bangunan dan tunnel-tunnel yang dikunjungi. Alternatif terakhir adalah mengajak penulis untuk menjadi pemandu di sana secara gratis. 

Sekadar ide, bilamana ada pemda di Indonesia yang sedang merencanakan membangun tunnel MRT, hendaknya memikirkan dari sekarang rencana integrasi tunnel MRT dengan gedung-gedung di sekitarnya seperti kampus, pusat perbelanjaan, dan gedung-gedung bisnis. Belajar dari pengalaman pembangunan kota bawah tanah Montreal yang diawali dari pembangunan MRT di awal tahun 1960, di Indonesia pembangunan MRT terintegrasi bila direncanakan dengan baik, akan membawa manfaat ekonomi bagi pedagang-pedagang di Mal yang terkoneksi karena pengunjung kereta dapat direct access ke pusat perbelanjaan tanpa harus keluar dan menyeberang jalan. Demikian pula karyawan gedung-gedung perkantoran dapat menuju gedung masing-masing sehingga membuat masyarakat betah untuk menggunakan transportasi publik.

Video Montreal UnderGround - 1.

Video Montreal UnderGround - 2.

Video Montreal UnderGround - 3.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun