Mohon tunggu...
Lionell Clements Adiputra Ong
Lionell Clements Adiputra Ong Mohon Tunggu... Tutor - -

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

World War atau World Peace

9 November 2024   18:58 Diperbarui: 9 November 2024   20:34 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS untuk kedua kalinya, mulai muncul prihatin warga terkait akan adanya perang dunia ketiga atau justru munculnya perdamaian. Apakah dengan munculnya Donald Trump sebagai presiden menjadi keputusan baik atau justru keputusan yang buruk?

Selama kampanye, Donald Trump menyatakan aspirasinya dalam menghentikan perang antara Ukraina dan Rusia apabila ia terpilih sebagai presiden. Namun, apakah hal tersebut realistis? Menurut penulis, mungkin-mungkin saja. Setelah usai pemilihan presiden, Donald Trump secara langsung mendapat pesan hangat dari Putin akan keberhasilannya menjadi presiden-elect terbaru. Melalui kondisi Amerika saat ini, Trump dapat membuat sebuah kompromi dengan Rusia sebagai solusi untuk menghentikan perang yang terjadi.

Selain perang Ukraina dan Rusia, Trump juga menjanjikan usainya perang Israel dengan Hamas. Belakangan ini, berita terkait perang Israel dan Hamas sedang ramai diperbincangkan di internet. Apabila ucapan Donald Trump bukan merupakan omong kosong, keterlibatan AS secara aktif akan sangat memberi pengaruh terhadap pemberhentian perang tersebut. 

Tidak hanya itu, Xi Jinping juga memberi ucapan selamat kepada Donald Trump atas pemilihannya sebagai presiden AS terbaru. Hal ini menandakan adanya kemungkinan kerjasama antara AS dengan Cina.

Dari beberapa hal di atas, terbuka besar kemungkinan pemilihan Trump sebagai presiden menjadi langkah awal dunia menuju perdamaian yang sesungguhnya. Mulai tercipta dunia tanpa perang dan penuh dengan keharmonisan. Namun, apa yang terjadi di masa depan masih dapat berubah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun