Di suatu sore yang sejuk. Darren, Mulyono, dan George memutuskan untuk jalan-jalan bersama di taman terdekat. George dan Darren berencana untuk menjahili Mulyono. "Mulyono tali sepatu kamu lepas" seru Darren sambil tersenyum iseng. Tanpa curiga, Mulyono pun langsung menunduk untuk melihat. la menggeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum tipis, Mulyono menerima keusilan mereka dengan lapang dada, tawa George dan Darren menggelegar di seluruh isi taman itu yang sedang sunyi. Kenyataannya, tali sepatu Mulyono tidaklah lepas dan masih terikat dengan rapi.
Bertahun - tahun berlalu, kini Mulyono lebih serius bermain berdua bersama Darren. Pada suatu hari yang serupa, mereka berjalan di taman yang sama, mengenang masa lalu. Mulyono tak pernah melupakan kejadian dahulu. la tersenyum kecil dan memutuskan untuk membalaskan dendam. "Darren tali sepatu mu lepas." Ujarnya dengan santai. Darren yang heran pun spontan menunduk dan mencari talinya yang konon lepas itu.
Namun apa yang ia lihat adalah kakinya yang sudah buntung akibat kecelakaan yang menimpanya sebulan yang lalu. Tidak ada sepatu maupun talinya, tawa Mulyono terlanjur terbahak-bahak. Darren menggaruk kepalanya sembari mengatakan bahwa kakinya sudah buntung akibat kecelakaan yang dialaminya sebulan yang lalu. Sontak Lio pun terdiam dalam seribu bahasa dan tawanya yang penuh kepuasan, kini terasa hampa di dadanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H