Israel yang dimulai tanggal 7 Oktober tahun 2023.Â
Halo sobat Kompasianer yang tercinta, kembali lagi bersama saya Lio Marcelino. Kalian tahu tidak hari ini memperingati hari apa? Ya betul hari ini memperingati setahun setelah serangan Hamas keIsrael pun pada hari ini menggelar peringatan setahun serangan oleh militan-militan Hamas tersebut di jalur Gaza yang berbatasan dengan distrik selatan di wilayah Israel, tragedi tersebut  tercatat sebagai serangan paling mematikan dalam sejarah negara tersebut sejak tragedi holokaus yang terjadi saat rezim Adolf Hitler di Jerman yang membunuh kurang lebih 6 juta orang Yahudi.
Seperti dilansir AFP, Senin (7/10/2024), serangkaian acara memorial dan unjuk rasa direncanakan untuk digelar di berbagai wilayah Israel pada Senin (7/10) waktu setempat untuk memperingati serangan Hamas tersebut.
Sementara militer Israel mengatakan pasukannya menggempur target-target Hamas di wilayah Jalur Gaza.
Presiden Israel Isaac Herzog memulai hari Senin (7/10) dengan mengheningkan cipta pada pukul 06.29 waktu setempat, waktu yang menandai serangan Hamas dimulai setahun lalu di area Kibbutz Reim, lokasi festival musik Nova yang diserang oleh militan Hamas pada saat itu.
Setidaknya 370 orang tewas dalam serangan membabi-buta oleh Hamasdi area festival musik tersebut.
Keluarga para korban yang tewas turut menghadiri peringatan tersebut dengan banyak dari mereka yang tidak bisa menahan air mata ketika Herzog menemui mereka.
Mengapa tragedi tersebut bisa tercatat sebagai tragedi yang paling mematikan dalam sejarah negara Israel? Karena Pada 7 Oktober tahun lalu, militan-militan Hamas menerobos perbatasan Israel dari Jalur Gaza dalam serangan besar-besaran melalui darat, udara dan laut, yang tercatat sebagai serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. Serangan itu terjadi pada akhir hari raya Yahudi, Sukkot.
Jumlah korban yang tewas akibat serangan Hamas itu, menurut otoritas Israel, mencapai 1.205 orang, dengan sebagian besar merupakan warga sipil. Angka itu mencakup para sandera yang tewas dalam penahanan. Dan serangan ini juga memicu perang yang tak henti antara Hamas dengan Angkatan Pertahanan Israel (IDF).
Militan Hamas juga menculik sebanyak 251 sandera, dengan 97 orang di antaranya masih ditahan di jalur Gaza saat ini dan sekitar 33 sandera itu menurut militer Israel, sudah dalam kondisi tewas, namun jenazahnya masih ada di Jalur Gaza.
Beberapa jam setelah serangan Hamas pada saat itu, militer Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza yang terus berlanjut hingga kini. Serangan-serangan Israel itu telah menghancurkan sebagian besar wilayah daerah kantor Palestina hingga menjadi puing-puing.