Mohon tunggu...
Lio Marcelino alumnus Satulis
Lio Marcelino alumnus Satulis Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Saya adalah siswa sigma yang mengikuti tantangan dari guru saya yang define aura untuk menulis selama sebulan di akun blog Kompasiana looksmaxxing. Hobi saya adalah bermain permainan video games, yapping, mewing, rizz, dan membaca buku, namun topik pembahasan konten favorit saya ialah tentang sejarah atau politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pentingnya Menjaga Kesatuan dan Persatuan Indonesia di Era Globalisasi

1 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   21:18 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Shalom, Salam kebajikan, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, dan salam sejahtera bagi kita Semua.

Teman-teman yang saya hormati dan kasihi,

Pertama-tama, sebelum saya menyampaikan pidato saya, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat walafiat. 

Pada kesempatan kali ini, saya mohon izin untuk menyampaikan pendapat saya mengenai pentingnya sebagai seorang pelajar untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia di tengah arus globalisasi yang semakin kuat. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa sekarang adalah era globalisasi, di mana di era globalisasi itu perkembangan teknologi dan internet berkembang secara luas dan pesat, termasuk di Indonesia. 

Yang mana era globalisasi ini punya dampak negatif terhadap bangsa Indonesia khususnya pelajar, seperti suka berkata kasar saat bermain game, cyber bullying, rasisme, pencemaran nama baik orang lain di internet, penyebaran hoaks di media sosial, munculnya sikap westernisasi, dan lunturnya atau bahkan hilangnya nilai-nilai tradisi dalam masyarakat.

Tentu saja hal ini memiliki potensi untuk mengakibatkan disintegrasi sehingga menyebabkan perpecahan di Indonesia oleh karena itu, marilah kita sebagai pelajar mendorong sikap persatuan dan kesatuan demi menjaga nama dan nilai-nilai tradisional bangsa Indonesia, dengan cara bijak dalam menggunakan internet, misalnya menjaga sopan santun dan keramahan ketika bermain game ataupun bermedia sosial, mengakses informasi di internet yang sekiranya bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan, memilih tontonan di media sosial sebagaimana seorang pelajar, contohnya seperti tontonan yang mengedukasi dan sesuai dengan batas umur, menghindari kecanduan bermain gawai, memperbanyak komunikasi kontak fisik dibandingkan digital agar bisa lebih mudah membaur kepada masyarakat, dan yang terakhir melestarikan dan menjaga nilai-nilai yang mencerminkan jiwa bangsa Indonesia, seperti sopan santun dan ramah tamah dalam menjalankan segala aspek kegiatan berbangsa dan bernegara.

Teman-teman yang saya hormati, di sini yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa kita sebagai pelajar Indonesia harus mendorong sikap persatuan dan kesatuan dalam menjaga bangsa Indonesia dari kecenderungan-kecenderungan yang berefek negatif bagi nilai-nilai tradisional bangsa Indonesia di tengah-tengah arus globalisasi yang semakin kuat demi memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yang bisa kita bawa ke kancah internasional, seperti kekompakan atlit-atlit Indonesia di berbagai ajang games yang bergengsi, kayak olimpiade dan Asian Games. 

Dan juga yang terakhir adalah kita sebagai generasi muda pelajar Indonesia bisa merealisasikan generasi emas Indonesia di tahun 2045 dengan mulai mengupayakan menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam setiap lini masyarakat Indonesia. 

Demikian gagasan yang bisa saya sampaikan, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian teman-teman sekalian, mohon maaf apabila selama saya berpidato ada kesalahan kata. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Amin Shalom, Bersama miliki kebajikan yang Esa, Om Swastyastu, dan Namo Buddhaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun