Mohon tunggu...
Lio Bijumes
Lio Bijumes Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Asal Kalimantan Utara

Lio Bijumes lahir di Ba’ Binuang, Krayan Tengah, dan besar di Long Bawan, Krayan. Ia mengisi hari-harinya dengan membaca, menulis, dan memotivasi. Ia aktif menulis di situs web seperti krayannews.com, ytparyeh.com, ributrukun.net, pepnews.com, dan detikborneo.com. Lio juga menjadi pembicara dan konsultan di bidang pengembangan SDM serta tertarik pada penelitian manajemen sumber daya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lio Bijumes; Berdiskusi, Membaca dan Menulis

11 November 2016   09:18 Diperbarui: 11 November 2016   09:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

” AKU TAK BISA MENGAJARIMU MENULIS. YANG DAPAT KULAKUKAN HANYALAH MEMBERIKAN BEBERAPA CONTOH PADAMU DAN MENDORONGMU UNTUK MENULIS, MENULIS, DAN MENULI … MENULIS ADALAH SEBUAH KETERAMPILAN DAN KETERAMPILAN DIKEMBANGKAN DENGAN DILATIH.” _J. Douglas Perry di Green Lake

Lio bijumes, bisa dipanggil lio. Lahir 01 Juni 1993 di Binuang, Krayan, Kalimantan Utara. Empat bersaudara, Herry Sugiarto, Pers Josua, Kilin Kezia dan ia Putra pertama dari bapak Frand dan Ibu Bhetlem. Lulus belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA “AAN”) di Yogyakarta, mengambil jurusan Administrasi Negara/ Publik.

Ia suka berdiskusi, membaca dan menulis. Saat berkumpul dengan teman dan komunitas ia banyak mendiskusikan hal-hal yang bermanfaat, utamanya bagi pengembangan diri dan arah kedepan. Kemudian membaca menjadi kebutuhan hari-harinya sebab dengan membaca ia dapat memperoleh beragam informasi, nilai-nilai hidup, dan berlajar dari tulisan penulis lain. Tidak hanya membaca, tetapi juga menulis. Menulis baginya adalah sebuah hobby yang tiap kali ia melakukanya merasakan bahagia. Dan bisa memetik pengalaman melalui menulis. Sebab apabila ia menulis ia menemukan suatu bentuk komunikasi dan pengekspresian diri yang besar.

Ia paling suka membaca Alkitab. Karena Alkitab menceritakan semuanya itu dan banyak hal lainya. Kemudian menyusul membaca buku-buku administrasi, pengembangan diri, dan novel. Menurutnya, ketika kita membaca Alkitab, kita  sedang membaca pesan Allah. Alkitab bukan hanya sekedar mengenal tentang Allah dan rahasia-rahasia alam semesta tetapi juga mengetahui bahwa Allah sangat mengasihi kita. Allah menciptakan kita dan seterusnya. Itu merupakan satu-satunya cara bagi kita menemukan dengan akurat rencana Allah secara terperinci yang berlaku atas kita semua. Untuk itu ia sangat yakin setiap manusia yang diciptakan oleh Allah memiliki potensi yang hebat namun karena keterbatasan keingintahuan menjadi terpendam dalam dirinya. Sayangnya tidak semua orang menyadari hal semacam itu.

Sadar akan kemampuan yang ia miliki dalam bidang kepenulisan, ia terus mengasah kemampuan menulisnya. Dengan terus belajar, kerena ia yakin proses belajar merupakan sesuatu yang terus-menerus dilakuakan bahkan secara berulang-ulang. Tak ada kata berhenti selama kita diperkenankan untuk belajar. Katanya

Dalam bidang kepenulisan ia sudah menulis beberapa karya dan dibukukan diantaranya, “ Aku dan Sebuah Karya”, “Writing is Menulis”, “ No Write No Mystery” dan beberapa karya yang masih belum di publikasihan seperti Bersama Allah tak ada yang Mustahil, Berhentilah Kuatir, Pengalaman-pengalaman Indah.

Selain itu, ia juga senang berpergian Traveling. Kemudian menyukai olahraga Renang, Badminton, Tenis Meja dan Volly adalah olahraga yang paling ia gemari. Waktu-waktu seperti ini ia manfaatkan untuk belajar dan menjaga kesehatan. Ia juga aktif menulis di blog peribadi salah satunya, Blog ini berisi berbagai macam tulisan: nilai-nilai hidup, motivasi dan kumpulan artikel. Ia merupakan penggagas Forum Literasi Dayak Lundayeh (FDL Lundayeh) sebagai wujud kepedulian terhadap generasi Dayak Lundayeh. Kita harus menulis dari dalam, jika bukan kita siapa yang akan kita harapkan?

Salam hebat! Selamat berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun