Pagi ini saya tersentil dengan berita viral di Liputan6.com dengan tema berita "Viral Video Guru Presensi Murid dengan Cara Tak Biasa, Harus Jawab dengan Quote" peserta didik yang dipanggil namanya oleh sang guru harus menyebutkan namanya sendiri lalu mengatakan "hadir Bu" kemudian melanjutkan dengan quotes of the day, demikian sang guru menjelaskan prosedur presensi didalam kelas yang kemudian diunggah di Instagram @viral sekali.
Dari uraian berita yang saya baca, tidak semua peserta didik sukses memenuhi aturan baru sang guru, berbagai kondisi dikelas terjadi, ada yang cuma melewatkan namanya disebut tanpa menyetor quote of the day, ada yang juga baru mencari-cari quote yang akan disebutkan dan ada beberapa yang telah berhasil mengubah suasana kelas menjadi riuh oleh tepuk tangan karena quota yang disampaikan mengundang perhatian, kadang kocak  dan maknanya mudah dimengerti oleh seisi kelas.
Salah satu quote yang viral dikelas itu berbunyi "Hidup ini seperti kopi yang ada pahit dan manisnya, tapi pahitnya hilang karena manisnya senyummu kepadaku," ucap Hoerudin. Menurut saya, sesi awal sang guru untuk membuka proses belajar mengajar ini cukup unik dan bisa memancing kreatifitas siswa dalam berpikir kritis tetapi harus diingat bahwa waktu yang terbatas memungkinkan tujuan pembelajaran tidak maksimal karena waktu lebih banyak dihabiskan di sesi pertama tadi mungkin bisa disiasati dengan secara acak memanggil nama 3 siswa saja yang harus menyetor quote of the day sedangkan yang lainnya menunggu giliran dihari berikutnya.
Banyak komentar yang muncul dari para netizen baik positif maupun negatif tentang ide kreatif sang guru. Guru kreatif dituntut untuk tetap memperhatikan kelayakan sebuah ide sebelum dipraktekkan didalam kelas sebab bisa jadi ide sang guru bagus tapi tidak efisien dengan kondisi peserta didik di kelas yang mungkin berjumlah besar. Ada baiknya juga kita bertukar pendapat dengan teman sejawat soal ide mengajar yang akan diterapkan di kelas karena bisa jadi ada diantara rekan kita yang lebih dulu memiliki pengalaman dengan metode yang sama atau memberikan sekedar saran atau kritik atas ide yang kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H