Mohon tunggu...
Linus Kelbulan
Linus Kelbulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng

Linus Kelbulan nama saya. Saya mahasiswa aktif semester I di Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng. hobi yang saya gemari membaca buku, dan olahraga sepak bola. bidang yang saya tekuni sekarang adalah menjadi konten kreator dengan spesifikasi memberikan renungan, motivasi, dan quotes - quotes yang membangkitkan semangat anak muda.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyadari Kehadiran Tuhan yang Riil dalam Kerangka Pemikiran Thomas Aquinas, dalam Mengembangkan Iman Umat Beriman di Zaman Sekarang

3 November 2024   23:25 Diperbarui: 3 November 2024   23:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Dalam pengalaman kita, menemukan bahwa ada hal-hal yang kita sebut kurang baik, kurang benar, kurang mulia; yang lain disebut lebih baik, lebih benar, lebih mulia. Akan tetapi, gaya pengungkapan seperti itu atau gaya perbandingan seperti ini hanya mungkin karna hal-hal itu dalam arti tertentu menunjuk kepada suatu keadaan maksimum. Gagasan di balik itu ialah setiap makhluk mempunya tujuan pada dirinya, atau bahwa segala sesuatu diarahkan secara teleogis pada tujuan tertentu. Dengan kata lain, ada pelbagai Tingkat kesempurnaan, sehingga pada setiap genus ada hal yang memenuhi keadaan paling maksimum.

  • Jalan Kelima; Bukti Berdasarkan Ketertiban Alam Semesta

          Kita mengalami bahwa segala sesuatu yang menjadi bagian dari alam atau bagian dari tubuh manusia, yang tidak memiliki inteligensi, ada dan beraktifitas sesuai dengan ketertiban tertentu untuk mencapai tujuan atau fungsi tertentu. Ini berarti, benda – benda bereksistensi tidak secara kebetulan, melainkan karena ketertiban yang direncanakan. Aquinas menyimpulksn bahwa mesti terdapat suatu eksisten inteligen yang olehnya segala sesuatu yang alamia diarahkan secara tertib menuju tujuannya. Eksisten yang dimaksut itu disebut “Tuhan”.

KESIMPULAN

          Melalui pernyataan yang disampaikan oleh Paus Benediktus XVI mengenai iman umat beriman terkhususnya kaum muda di zaman sekarang ini, yang mulai mengalami kesorotan atau kemunduran tentang eksistensi Tuhan. Dengan demikian, untuk mendorong, memotivasi, dan menumbuhkan iman umat tentang eksistensi Tuhan, Penulis bertolak dari kerangka pengalaman dan pemikiran dari Thomas Aquinas yang dengan segala keterbatasan manusiawinya Aquinas berusaha untuk menjelaskan eksistensi Tuhan yang riil. Agar supaya iman umat dapat ditumbuhkan dan kembali percaya bahwa eksistensi Tuhan itu benar – benar ada dan terjadi di dalam hidup sehari – hari.

  

DAFTAR PUSTAKA

Books, Tim Chivita. Ensiklopedi Orang Kudus Sepanjang Tahun. Yogyakarta: Chivita Books, 2016.

Budyapranata, Pr, Aloysius. Menyadari Kehadiran Tuhan Dalam Hidup. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara, 2011.

Ohoitimur, MSC, Dr. Johanes. Metafisika Sebagai Hermaneutika. Jakarta: Obor, 2006.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun