Tiga mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat UNNES yaitu Linuria Asra Laily, Annisa Novanda Maharani Utami, dan Chindy Hermania rampung mendesain buku agenda dengan penyisipan Promosi Kesehatan yang telah diproduksi oleh Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk menyukseskan Program Gerakan Nasional Aksi Bergizi.
Gerakan Nasional Aksi Bergizi (GNAB) ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), melakukan aktivitas fisik, olah raga, serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Program ini diinisiasi oleh Kementrian Kesehatan yang dilaksanakan dalam skala nasional.
Buku agenda yang telah diproduksi selanjutnya dibagikan kepada sasaran GNAB yakni pelajar sekolah menengah se-Jawa Tengah terkhusus remaja putri yang dinilai memiliki risiko tinggi terhadap kejadian anemia dan stunting. Dengan desain yang kekinian dan model penyampaian materi yang cukup lugas, buku ini mendapatkan apresiasi positif dari sasaran.
“Mereka sangat tertarik dengan Buku Agenda yang dibuat karena warnanya bagus, banyak gambar yang mem-visualisasikan pesan sehingga mudah dipahami, bahasnya menggunakan bahasa kekinian yang sangat menyapa pembaca sehingga mereka lebih tertarik untuk membacanya sehingga pesan-pesan yang ada di dalam Buku Agenda dapat dengan mudah diserap dan dipahami oleh sasaran remaja putri” Kata Ibu Siti Nurngaini, S.K.M., M.Kes. selaku salah satu staff Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai pelaksana Program Gerakan Nasional Aksi Bergizi (GNAB) pada Senin, 14 November 2022.
Adapun tema yang diusung dalam buku agenda yang telah dibuat antara lain tentang stunting, gizi seimbang, olah raga, konsumsi TTD, skrining penyakit, anti rokok, kepatuhan pengobatan TBC, imunisasi, serta sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Program ini merupakan salah satu indikator layanan intervensi gizi spesifik dalam percepatan penurunan stunting. Harapannya dengan terlaksananya GNAB serta diproduksinya buku agenda dengan substitusi promosi kesehatan, ramaja dapat mengetahui dan memahami akan pentingnya menjaga kesehatan mereka. Sebagai contoh, seperti yang telah kita ketahui, remaja putri dengan anemia yang tidak segera ditangani berpotensi melahirkan bayi stunting.
Oleh karena itu, upaya pencegahan lintas sektoral secara ekstensif dilakukan agar generasi penerus Indonesia tidak mengalami kekurangan tumbuh kembang anak akibat gizi buruk pada usia muda.
Adanya Kerjasama antara mahasiswa UNNES dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah ini dikarenakan adanya pelaksanaan program SKM Penggerak yang merupakan program MBKM di Prodi Kesehatan Masyarakat UNNES. Program ini dilakukan dalam bentuk kegiatan Praktik Kerja Lapangan mahasiswa dengan pendekatan institusi dan komunitas (desa/ kelurahan dan sekolah).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI