Mohon tunggu...
SGS 2000
SGS 2000 Mohon Tunggu... Editor - blog ini berisi tentang penelusuran sejarah napak tilas, serta informasi dan solusi

seorang mahasiswa yang berprofesi youtuber dan penjelajah napak tilas serta seni dan budaya nusantara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meningkatkan Imun dengan Iman

20 Agustus 2021   15:39 Diperbarui: 20 Agustus 2021   15:57 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
Wabah sedang melanda negeri Indonesia di seluruh sudut negara, dengan nama wabah Covid-19 sehingga menimbulkan masa pandemi, membuat keresahan banyak masyarakat dari segi perekonomian, kebudayaan serta kesehatan, dalam menangani permasalahan perekonomian dan kebudayaan sangat diperlukan kesehetan karena dengan raga kita sehat, maka kita bisa menjalankan aktivitas kita dalam perekonomian dan kebudayaan, sedangkan Covid-19 selain sebagi virus menyerang pernafasan seseorang, virus ini juga menyerang batin, karena banyak orang cemas dengan perekonomian, tertekan gangguan aktivitasnya serta, ketakutan adanya wabah ini, justru menurunkan imun tubuh sehingga mudah terserang virus tersebut.

Masyarakat membutuhkan suatu motivasi, agar mampu keluar dari tekanan batin, kecemasan, serta kekhawatiran, ketika ketenangan dirasakan maka suatu kebahagian akan timbul dengan sendirinya karena hati tenang terdapat seribu kebahagian, maka dari itu,seorang mahasiswa memiliki peran sangat penting bagi masyarakat ketika adanya kuliah kerja nyata, karena dengan kegiatan tersebut seorang mahasiswa bisa langsung bergerak ke- lapangan untuk memberikan solusi terbaik guna memperbaiki keadaan, keterpurukan masyarakat, sedangkang pokok permaslahannya adalah iman menurunnya iman mempengaruhi imun tubuh, kenapa bisa seperti itu ketika suatu keyakinan sudah mulai hilang suatu kecemasan akan selalu melanda, membuat hidup di hantui ketakutan.

Permasalahan ini dibutuhkan iman sedangkan iman adalah kepercayaan dan keyakinan sehingga perlunya iman guna untuk menambah keyakinan dengan mengikuti protocol kesehatan sebagai salah satu ikhtiar kepada Allah SWT, bukan untuk menuhankan protocol kesehatan, maka dilakukannya pembagian masker serta mengajak bersama masyarakat khususnya dukuh Kersan untuk menyediakan sabun cuci tangan di depan rumah dan hand sanitizer sebagai bentuk upaya ikhtiar secara jasmani, selain itu untuk mematuhi protocol kesehatan dari pemerintah, tidak lupa selalu berolahraga dengan tempat telah disediakan di kampung di gunakan se-efektif mungkin.

Covid-19 seakan membungkam kebudayaan silaturahmi ataupun silaturahim, dilarang berkerumun, ketika berkerumun tidak efektif juga kurang baik untuk kesehatan karena terlalu banyak membuang tenaga serta terlalu banyak pikiran kurang positif masuk dalam diri, sedangkan ketika suatu perkumpulan efektif membuat energi positif masuk dalam diri, mampu menghilangkan setres atau tekanan batin, karena adanya sesuatu yang lebih baik di terima, oleh karena itu di Dukuh kersan mensosialisasikan tetap berjalan suatu majelis ilmu sebagai bentuk memperkuat silaturahmi dan silaturahim sebagai upaya ikhtiar kerohanian.

Dengan adanya pendekatan sosial yang efektif dibalut kerohanian, maka sesorang akan memiliki rasa empati tinggi, sehingga mampu memperhatikan satu sama lain saling menjaga dan bahu- membahu untuk menghadapi pamdemi telah terjidi saat ini, hal tersebut mampu membuat masyarakat dukuh Kersan tetap bersemangat dalam menjalani aktivitasnya kesehariannya dari mencari penghasilan sebagai upaya mencukupi kebutuhan perekonomian, karena semangatlah yang mampu mengubah suatu keterpurukan menjadi suatu keindahan, sedangkan bila selalu murung, putus asa, khawatir sesorang tidak akan pernah berjalan untuk maju.

            Pandemi sampai kapan berakhirnya belum bisa diprediksi sehingga sangat dibutuhkan persiapan lebih lanjut dimana mempergunakan tokoh muda, dengan memperkuat kaum muda maka bangsa, tidak mudah hancur tertelan oleh peradaban, oleh karena itu selain perkumpulan karang taruna diadakannya majelis ilmu pemuda di dukuh Kersan yang lahir pada tanggal 13 Juli 2021 pada malam Selasa Kliwon, di rumah bapak Suwarno, dengan demikian dapat menambah memperkuat dukuh Kersan, suatu negara menjadi lebih baik pastinya dimulai dari bawah dengan adanya suatu perkumpulan yang positif diharapkan mampu mengubah negara lebih baik kedepannya.

Sukoharjo, 9 Agustus 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun