Mohon tunggu...
Lintang Setiyasih
Lintang Setiyasih Mohon Tunggu... -

biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Hujan

1 April 2011   07:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gerimis kusembunyikan tangis,mengumpulkan serpihan hati yang berserakan saat kau pergi,rinai ini kuhaarap tak berhenti sampai kukumpulkan serpihan ini

Mentari tak nampak tertutup awan mendung kelam hitam,bagai hati ini yang sedang dihujani kesedihan,tak terasa awan menahan hujan yang kian deras seperti mata ini yang tak kuasa menahan tangis saat kau pergi,dalam dekapan dingin hujan kuberdo'a "Tuhan yakinkan hatinya q masih mencintainya"

Aku  menyukai hujan dia begitu menyejukan tetesannya meredam seribu dendam melarutkan segunung kerinduan sejuta kepenatan dan membasuh semua kepedihan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun