Mohon tunggu...
Lintang Prisca Andrianto
Lintang Prisca Andrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya merupakan seorang mahasiswi yang sedang menempuh S1 Biologi di Universitas Negeri Malang. Rutinitas saya yakni berkuliah juga mengkaji beserta menulis blog pendek yang membahas tentang suatu fenomena maupun kejadian yang sedang hype dibahas oleh khalaayk umum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UM Berhasil Ciptakan Spray Pereduksi Asap Rokok dari Cangkang Rajungan dan Ekstrak Lidah Mertua Bagi Perokok Pasif

28 Juni 2024   09:27 Diperbarui: 28 Juni 2024   13:39 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Tim Pencetus Inovasi ORSAN SPRAY (Dok. pribadi)

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, banyak di antaranya beracun dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan lainnya. Di tengah meningkatnya kesadaran akan bahaya asap rokok, terutama bagi perokok pasif, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang melalui Program Kreativitas Mahasiswa skim Kewirausahaan (PKM-K) yang diadakan dan didanai oleh Puspresnas berhasil menciptakan sebuah inovasi yang diharapkan dapat menjadi solusi efektif. Tim yang terdiri dari Fathurohman, Reza Fauziah, Lintang Prisca, Devi Shinta, dan Defi Hasna yang berasal dari 3 rumpun ilmu yang berbeda yakni Biologi, Akuntansi, dan DKV yang dibimbing oleh Ibu Hanjar Ikrima Nanda, S.Pd., M. Akun. Tim ini menciptakan sebuah produk spray dengan nama ORSAN SPRAY pereduksi asap rokok yang terbuat dari kombinasi ekstrak cangkang rajungan dan tanaman lidah mertua. Produk ini diharapkan dapat mengurangi dampak buruk asap rokok bagi perokok pasif dan menawarkan solusi praktis bagi masyarakat.

Fathurohman yang merupakan ketua Tim menjelaskan bahwa ide ini muncul dari keprihatinan mereka terhadap tingginya angka perokok di Indonesia dan dampaknya bagi kesehatan perokok pasif. Berdasarkan data, perokok pasif berisiko terkena berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. "Kami ingin menciptakan sesuatu yang dapat melindungi mereka yang tidak merokok namun harus terpapar asap rokok setiap hari," kata Fathur.

Proses penelitian dan pengembangan produk ini tidaklah mudah. Tim memulai dengan mencari bahan alami yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengurangi komponen berbahaya dalam asap rokok. Pilihan jatuh pada cangkang rajungan dan lidah mertua. Cangkang rajungan (Portunidae) kaya akan kitosan, sebuah polisakarida yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap berbagai zat beracun. Kitosan adalah bahan alami yang diekstrak dari kitin, yang ditemukan dalam cangkang rajungan dan beberapa hewan laut lainnya. Kitosan memiliki sifat adsorben yang kuat, yang berarti dapat mengikat dan menyerap molekul polutan yang ada dalam asap rokok. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan dari cangkang rajungan memiliki efektivitas mereduksi nikotin dan karbon monoksida sebesar 80,73%. Kitosan menunjukkan kemampuan untuk menyerap nikotin dan tar, dua komponen berbahaya utama dalam asap rokok. Selain itu, kitosan juga dapat mengikat formaldehida, benzena, dan amonia, yang semuanya berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan ekstrak lidah mertua digunakan  dalam spray mengandung senyawa active glycoside untuk menambah kemampuan penguraian polutan yang dimiliki oleh kitosan. Dengan menggabungkan kedua bahan ini, diharapkan dapat menciptakan produk yang lebih efektif dalam mengurangi dampak buruk asap rokok.

Setelah menemukan bahan yang tepat,selanjutnya dilakukan perancangan proses dan produksi spray pereduksi asap rokok ini. Tim ini juga mempertimbangkan aspek biaya produksi agar produk ini nantinya bisa dijual dengan harga yang terjangkau terutama masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan banyak perokok. Reza menjelaskan bahwa proses produksi spray pereduksi asap rokok ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari ekstraksi bahan aktif, formulasi larutan, hingga pengemasan produk akhir. Proses produksinya melibatkan beberapa tahap, termasuk demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi dengan hasil akhirnya adalah kitosan murni yang dapat digunakan dalam spray. Ekstrak lidah mertua digunakan dalam spray untuk menambah kemampuan penguraian polutan yang dimiliki oleh kitosan. Ekstrak lidah mertua juga diproses melalui beberapa tahap untuk memastikan efektivitasnya. Lintang menambahkan bahwa mereka menggunakan metode ekstraksi cair untuk mendapatkan komponen aktif dari tanaman lidah mertua. Kedua bahan ini kemudian dikombinasikan menggunakan teknologi nanopartikel untuk menghasilkan larutan yang siap digunakan sebagai pereduksi asap rokok. Dengan memanfaatkan teknologi nanopartikel, bahan-bahan tersebut diolah sehingga memiliki partikel yang sangat kecil dan efektif dalam menyerap dan menetralisir asap rokok. Teknologi nanopartikel memungkinkan peningkatan efektivitas penyerapan zat berbahaya dan meningkatkan kinerja produk dalam mengurangi polusi udara.  

Proses pembuatan dilakukan di laboratorium Biologi Universitas Negeri Malang untuk memastikan setiap tahap produksi berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Tim juga bekerja sama dengan beberapa dosen untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman dan efektif. Setelah berhasil memproduksi beberapa sampel, tim kemudian melakukan uji efektivitas. Hasilnya menunjukkan bahwa spray ini mampu mengurangi kadar komponen berbahaya dalam asap rokok lebih dari 70%. "Hasil ini sangat memuaskan dan menunjukkan bahwa inovasi kami bisa menjadi solusi yang efektif untuk melindungi perokok pasif," kata Fathur.

Produk spray ini bekerja dengan cara menyemprotkan larutan yang mengandung ekstrak kitosan dan lidah mertua ke perantara yakni masker lalu didiamkan beberapa menit kemudian dapat dikenakan di lingkungan yang berintensitas asap rokok. Ketika spray disemprotkan, partikel-partikel kecil dari larutan tersebar ke masker. Partikel ini akan segera mulai berinteraksi dengan molekul-molekul asap rokok di sekitarnya. Partikel kitosan yang ada dalam spray akan mengikat molekul-molekul berbahaya dalam asap rokok, seperti nikotin, tar, dan formaldehida. Proses ini dikenal sebagai absorpsi, di mana molekul-molekul polutan menempel pada permukaan partikel kitosan. Setelah molekul-molekul berbahaya terabsorpsi oleh kitosan, ekstrak lidah mertua dalam spray akan membantu menguraikan polutan tersebut menjadi zat yang lebih tidak berbahaya. 

ORSAN SPRAY tersedia di e-commerce Shopee dengan harga yang dijual cukup terjangkau yakni Rp. 35.000 untuk satu botol berisi 50 ml. Tentunya harga ini sangat terjangkau mengingat produk ini menjadi spray pereduksi asap rokok berformulasi kitosan,  dan active glycoside dengan teknologi nanopartikel pertama di Indonesia.  

   Gambar 2. Produk ORSAN SPRAY hasil inovasi mahasiswa UM (Dok. pribadi)
   Gambar 2. Produk ORSAN SPRAY hasil inovasi mahasiswa UM (Dok. pribadi)

Tim berharap bahwa inovasi mereka bisa segera diproduksi secara massal dan didistribusikan ke seluruh Indonesia. "Kami ingin inovasi ini bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang terpaksa menjadi perokok pasif," kata Fathur. "Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin produk ini bisa menjadi solusi yang efektif untuk melindungi kesehatan masyarakat," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun