Bagi para Potterhead, istilah yang diberikan bagi para penggemar Harry Potter, pasti tak asing dengan peran Hedwig, si burung hantu yang setia bekerja sebagai 'kurir' ala dunia sihir yang bisa mengirimkan barang dan melacak si pemilik di lokasi yang berbeda-beda. Adegan sinematik yang penuh khayalan ini memang tidak mungkin ada di dunia nyata, tetapi berkat imajinasi yang dituangkan oleh penulis andal seperti J.K Rowling, peran burung hantu ini cukup menjadi inspirasi bagi pihak-pihak yang bekerja di bidang logistik, bukan dari segi khayalannya, tetapi bagaimana mengemas strategi pemasaran yang mampu menarik para konsumen untuk menggunakan jasa pengiriman yang ditawarkan.
"Burung hantu" mungkin sempat menjadi ikon yang sering digunakan sebagai identitas brand oleh jasa kurir kala itu. Unik, loyal, memiliki indera penglihatan yang tajam, serta insting yang kuat bisa jadi merupakan filosofi yang melekat pada sosok burung hantu. Sayangnya, di era industri 4.0 ini, rasanya sudah tidak tepat untuk menggunakan burung hantu sebagai identitas, karena konsumen lebih menginginkan sesuatu yang cepat. Apalagi, sejak bisnis e-commerce mulai menjadi primadona baru para konsumen yang ingin segala sesuatunya praktis dan efisien.
Lain lagi ketika kita membahas film yang menceritakan tentang perjalanan seorang kurir demi misi kemanusiaan, "Premium Rush". Para kurir dengan integritas tinggi untuk mengirimkan paket dengan waktu yang cepat dan tepat tetapi tetap mengedepankan sisi kemanusiaan karena konsisten bersepeda membuat film ini cukup relevan dengan kondisi saat ini. Apalagi, dengan hadirnya potongan demi potongan film yang menampilkan para kurir yang saling terkoneksi via ponsel pintar yang tersemat di tubuh masing-masing dan memudahkan gerak ketika sedang berada di jalan. Misi ilegal untuk mengantarkan seorang anak imigran dari China agar berhasil masuk ke Amerika untuk bertemu dengan ibunya pun berhasil dijalankan dengan paripurna.
Identitas Brand yang Futuristik Tanpa Menghilangkan Sisi "Manusia"
Teknologi inilah yang kita butuhkan untuk membangun identitas brand jasa pengiriman agar menarik minat masyarakat. Fitur-fitur pelacakan barang atau live tracking sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan (trust) konsumen terhadap perusahaan logistik. Dengan software atau aplikasi manajemen transportasi, maka pengiriman barang bisa kita lacak secara transparan, juga tentu saja mampu memangkas beban pekerjaan para pegawai pengiriman barang yang dulu masih manual, bahkan hanya untuk mencocokkan kode barang yang akan dikirim dengan alamat yang tertera sudah cukup menyulitkan, sehingga memakan waktu yang sangat lama.
Fitur-fitur terbaru yang memungkinkan jasa pengiriman bergerak lebih cepat ini telah dimiliki oleh J&T Express. Dengan teknologi, maka komitmen untuk melayani pengiriman di area-area yang masih sulit terjangkau dapat diwujudkan dengan mudah. Tampilan website yang menarik dengan nuansa merah-putih yang cukup merepresentasikan Indonesia juga wujud komitmen J&T Express untuk tidak menghilangkan sisi kemanusiaan dalam proses kerjanya. "Menjangkau Seluruh indonesia", J&T Express melalui program-program kemanusiaannya mampu mewujudkan mimpi masyarakat di seluruh pelosok negara untuk mendapatkan barang-barang yang selama ini hanya ada di angan-angan, salah satunya adalah program mewujudkan kasih sayang di hari ibu ini.
Dengan teknologi yang dimiliki, seperti tariff check, hotline call, hingga live tracking yang seluruhnya dapat diakses via website, maka mimpi mewujudkan kecepatan pengiriman Logistik di Era Industri 4.0 akan lebih mudah dicapai. Sejalan dengan bisnis e-commerce yang tentu saja bergantung pada jasa pengiriman barang yang cepat, mudah, dan terjangkau, J&T Express bisa menjadi pilihan yang tepat untuk para pemilik bisnis yang ingin Express Your Online Business.
Sistem logistik yang terintegrasi dengan teknologi milik J&T Express yang digabungkan dengan sisi kemanusiaan yang terus dijaga sebagai komitmen untuk melayani konsumen dengan baik akan memberi inspirasi bagi para pelaku e-commerce yang berbisnis secara lokal untuk terus berkembang to the next level. Kurir J&T Express yang tak segan untuk menghubungi penerima paket dengan pelayanan yang ramah, bahasa yang baik, serta tak lupa memanfaatkan teknologi berupa media sosial yang ada seperti Whatsapp, membuat konsumen mau memberikan kepercayaan yang lebih untuk J&T Express. Sebagai negara berkembang yang juga ingin bersaing dan mendapat tempat di kancah internasional, J&T Express memberi insight baru, bahwa secanggih apapun teknologi yang diterapkan dalam sebuah sistem, peran manusia tetap penting sebagai makhluk sosial yang mementingkan moral di atas akal. Karena bagaimanapun, teknologi juga harus dilatih terlebih dahulu agar mampu berpikir layaknya otak manusia.
Suatu saat nanti, sistem pengiriman mungkin memang akan berkembang jauh, bukan tak mungkin drone akan menjadi pilihan yang tepat untuk mempercepat proses pengiriman yang selama ini masih mengutamakan jalur darat dan laut. Namun, tetap saja, tanpa campur tangan manusia, hal-hal tersebut tidak mungkin akan terwujud. Sinergi berkelanjutan antara manusia dan teknologi tetap harus dilakukan jika ingin mewujudkan sistem pengiriman logistik yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H