Para pemuda bangsa kita akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang akan terjadi pada tahun-tahun mendatang. Merekalah yang memiliki kekuatan besar untuk menentukan bagaimana masa depan suatu negara. Mereka adalah generasi yang akan mewarisi segala pencapaian dan kesulitan yang dihadapi bangsa ini di masa depan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa anak-anak kita dibekali dengan pendidikan yang baik, kemampuan, dan prinsip moral yang kuat. Dengan bimbingan yang tepat, generasi muda dapat menjadi generasi yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Pengembangan karakter dan kapasitas mereka akan berdampak langsung pada masa depan negara kita.
Meskipun demikian, fenomena yang terjadi baru-baru ini tidak sebanding dengan apa yang dapat kita bayangkan. Salah satu masalah besar yang dihadapi negara kita saat ini adalah peningkatan kenakalan remaja. Banyak remaja yang terlibat dalam perilaku menyimpang, seperti tawuran, penyalahangunaan narkoba, pergaulan bebas, dan bahkan tindakan kriminal lainnya. Menyimpang perilaku ini jelas bertentangan dengan keyakinan kita akan masa depan yang lebih baik. Kasus kenakalan remaja di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 6.325, menurut beberapa sumber. Ini tentunya menjadi pertanyaan besar serta tanggung jawab besar bagi kita untuk menghentikan fenomena menyimpang ini. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi peristiwa tersebut? Dan bagaimana kita menanganinya?
Tempat pertama dan terpenting di mana karakter seseorang mulai terbentuk adalah rumah mereka. Perkembangan moral dan karakter seorang remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua, dan interaksi setiap hari di rumah. Ketika remaja dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, disiplin yang baik, dan pendidikan moral yang kuat, mereka cenderung memiliki karakter yang baik dan berperilaku dengan cara yang sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
Namun, rumah juga dapat menjadi tempat pertama mereka terpapar pada perilaku menyimpang, terutama dalam situasi di mana orang tua tidak mengawasi atau tidak mengajarkan mereka, misalnya ketika mereka tidak mendapatkan perhatian yang cukup atau ketika mereka terpapar pada contoh perilaku menyimpang dalam keluarga mereka. Hal ini dapat mengakibatkan perilaku kenakalan remaja seperti pergaulan bebas, penggunaan narkoba, atau bahkan tindakan kriminal lainnya.
Selain itu, peran rumah sebagai gerbang utama terbentuknya karakter juga dapat tercermin dalam bagaimana seorang remaja menanggapi konflik atau masalah dalam kehidupan mereka. Jika mereka tidak diajari cara yang efektif untuk mengatasi masalah atau mereka tidak merasa didukung dan dipahami di rumah, mereka mungkin mengembangkan cara-cara yang tidak sehat untuk menghadapi tekanan tersebut. Hal ini bisa mengarah pada perilaku menyimpang sebagai bentuk pelampiasan dari ketidakmampuan mereka menangani situasi dengan cara yang lebih positif dan konstruktif.
Dr. Bakhrudin All Habsy, M.Pd. , menyatakan dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya bahwa sebagian besar remaja yang bermasalah adalah akibat dari masalah di rumah yang belum terselesaikan . Ia menyatakan bahwa konflik, ketegangan, atau kekurangan perhatian dalam keluarga seringkali menyebabkan ketidakstabilan emosional atau perilaku menyimpang pada remaja. Kami kemudian sampai pada kesimpulan bahwa remaja membutuhkan peran pendamping yang dapat mencegah dan bahkan mengatasi kenakalan remaja.
Peran Guru BK dalam Penanganan Kenakalan Remaja
Seorang remaja membutuhkan peran lain yang dapat menerima mereka ketika rumah bukan lagi tempat yang menyenangkan bagi mereka. Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangat penting untuk menghentikan dan menangani kenakalan remaja. Mereka sangat membantu dalam menemukan gejala awal kenakalan remaja, seperti perubahan perilaku, penurunan prestasi akademik, dan masalah sosial lainnya. Guru BK dapat membangun hubungan yang kuat dengan siswa mereka dengan menggunakan pendekatan eksklusif dan komunikasi yang terbuka. Hal ini memungkinkan mereka merasa nyaman untuk membahas masalah apa pun yang mereka hadapi.
Lebih jauh lagi, guru BK membantu peserta didik memahami efek negatif dari kenakalan remaja dan pentingnya membuat pilihan yang bijaksana. Mereka juga bertindak sebagai penghubung antara remaja, orang tua, dan pihak lain dalam upaya membantu memecahkan masalah yang terjadi. Dengan memberi siswa informasi yang relevan dan keterampilan pencegahan, guru BK dapat membantu mereka memahami konsekuensi tindakan mereka dan membuat keputusan yang lebih sehat. Secara keseluruhan, peran guru BK dalam mencegah dan menangani kenakalan remaja sangat penting untuk membuat lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja.
Dalam diskusi yang dilangsungkan secara daring ini, memfokuskan para mahasasiwa baru untuk terampil dan mengetahui dasar-dasar dari bimbingan dan konseling. Dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang kompeten dalam bidang tersebut diharapkah mahasiswa prodi bimbingan dan konseling mampu menjadi calon profesional yang mampu mencegah dan mengatai permasalahan lain yang mungkin akan timbul di masa depan. Pembekalan ini akan memperkuat kapasitas mereka dalam memberikan dukungan yang efektif dan berkontribusi pada penciptaan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan penuh empati.