Bencana merupakan kejadian luar biasa yang dapat menimbulkan kerugian jiwa maupun harta benda. Sebagai warga negara Indonesia kita pasti sudah tidak jarang mendengar kabar terjadinya bencana dari seluruh penjuru negeri. Hal itu dikarenakan Indonesia terletak di zona Ring of Fire dimana Indonesia dikelilingi oleh gunung-gunung api yang aktif.Â
Aspek geografis ini yang kemudian menyebabkan Indonesia rawan bencana gempa bumi serta tsunami. Selain itu, Indonesia juga dilewati oleh pertemuan tiga lempeng tektonik yang kemudian menambah potensi resiko kebencanaan.Â
Kabupaten Malang, merupakan salah satu daerah dengan potensi bencana gempa bumi yang tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Â menyebutkan bahwa bagian timur, selatan dan barat pada Kabupaten Malang merupakan lokasi rawan kebencanaan. Oleh karena itu, kesadaran akan kesiapsiagaan bencana penting dimiliki sedari dini.
Pada hari Jumt 28 Oktober 2022, Mahasiswa KKN MBKM Universitas Negeri Malang telah melakukan Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi kepada Siswa/i Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hasib Dusun Trajeng, Desa Pakisjajar Kabupaten Malang. Edukasi ini diberikan guna menumbuhkan kesadaran akan kesiapsiagaan bencana kepada siswa/i MI Al-Hasib.Â
Pemberian edukasi menggunakan metode ceramah dan memanfaatkan media power point sebagai pendukungnya. Sebelum memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana, siswa/i diminta untuk mengisi pre-test yang berguna sebagai bahan observasi mahasiswa terkait tingkat pemahaman serta pengetahuan siswa-siswi mengenai bencana dan kesiapsiagaan bencana.Â
Hal yang sama pun dilakukan setelah edukasi telah diberikan, siswa/i mengisi post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan pengetahuan terkait bencana dan kesiapsiagaan bencana pasca edukasi dari mahasiswa KKN MBKM Universitas Negeri Malang.
Siswa/i MI Al-Hasib diperkenalkan dengan pentingnya kesiapsiagaan bencana meliputi hal apa saja yang bisa dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana. Mahasiswa juga menghimbau siswa/i untuk mengenali potensi kebencanaan di daerah nya untuk mengurangi resiko kerugian akibat bencana. Antusiasme siswa/i sangat tinggi, dan pihak sekolah menyambut dengan baik kegiatan ini dikarenakan belum pernah ada edukasi serupa terkait kesiapsiagaan bencana.
Â