Mohon tunggu...
Lintang Putri Irawan
Lintang Putri Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

Saya mempunyai hobi menggambar dan mengelola bisnis, oleh sebab itu saya mempunyai kepribadian yang ambisius saat bekerja dan menyukai seni dalam setiap proses yang saya jalani.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Teknologi Tepat Guna Untuk Mendukung Produktivitas UMKM Keripik Tradisional

19 Januari 2025   22:10 Diperbarui: 19 Januari 2025   22:05 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Bersama Mitra

Pembuatan alat mesin pemotong keripik berbasis motor oleh mahasiswa KKN kelompok TTG 2 Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya merupakan salah satu bentuk nyata penerapan ilmu pengetahuan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat. Program ini bertujuan untuk membantu Bapak Sulis, seorang pelaku UMKM pembuat keripik tradisional di Desa Candiwatu, Pacet, Mojokerto, dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas usahanya.  

Dari sudut pandang mahasiswa, program ini tidak hanya menjadi bagian dari tugas pengabdian masyarakat, tetapi juga peluang untuk menerapkan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan ke dalam praktik nyata. Dalam proses pengembangan alat, mahasiswa memadukan ilmu teknik mesin, desain, dan teknologi tepat guna agar menghasilkan alat yang sederhana, hemat energi, namun tetap fungsional dan mudah digunakan. Mesin pemotong ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik UMKM skala kecil seperti milik Bapak Sulis, dengan fokus pada efisiensi waktu, kualitas hasil irisan yang seragam, dan daya tahan alat yang tinggi.  

Proses ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa, terutama dalam hal identifikasi masalah, komunikasi dengan pelaku usaha lokal, hingga penyusunan solusi yang aplikatif. Mahasiswa menyadari pentingnya pendekatan yang inklusif, di mana desain alat harus mempertimbangkan kondisi dan kemampuan pengguna. Oleh karena itu, mesin yang dihasilkan memiliki sistem operasi sederhana agar dapat digunakan tanpa memerlukan pelatihan yang rumit.

Selain itu, program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam dinamika UMKM lokal, mulai dari tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan sumber daya, hingga potensi besar yang dapat dikembangkan melalui penerapan teknologi. Mahasiswa juga belajar membangun hubungan baik dengan masyarakat setempat, memperkuat kemampuan kerja tim, dan memahami pentingnya kontribusi mereka terhadap pembangunan desa.  

Dengan adanya alat mesin pemotong keripik ini, diharapkan UMKM milik Bapak Sulis mampu meningkatkan kapasitas produksi tanpa harus mengorbankan kualitas hasil. Program ini juga menjadi bukti nyata bagaimana inovasi mahasiswa dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat, sekaligus menjadi langkah awal untuk mendorong Desa Candiwatu menjadi pusat produksi keripik tradisional yang lebih maju. Inisiatif ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat lokal, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pengalaman bermakna yang akan berguna di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun