Sistem Pengendalian Manajemen
Di dalam sebuah perusahaan tentunya memiliki pengandilan manajemen yang berfungsi untuk mengambil keputusan terkait suatu hal, memotivasi kepada karyawan, agar perilaku dan nilai dengan norma yang diterapkan sesuai dengan tujuan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Kegiatan pengendalian manajemen bersifat single feedback loop yang berupa upaya pengukuran kinerja, membandingkan kinerja aktual dengan standar, dan apabila diperlukan mengambil tindakan korektif.
Pengendalian manajemen juga lebih bersifat proaktif dibandingkan reaktif karena dirancang untuk mencegah masalah yang memberikan efek buruk bagi organisasi, oleh sebab itu pastinya perusahaan memiliki sistem pengendalian manajemen.
Menurut Anthony dan Reece (1989) sistem pengendalian manajemen memiliki fungsi pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas dalam suatu organisasi agar sesuai dengan strategi badan usaha untuk mencapai tujuannya.
Menurut Maciariello dan Kibry (1994) sistem pengendalian manajemen adalah seperangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memungkinkan pengolahan informasi untuk tujuan membantu para manajer dalam pengkoordinasian bagian-bagian dan pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan.
Perusahaan yang mengimplementasikan sistem manajemen memiliki kinerja di bidang keuangan maupun non-keuangan. Kinerja keuangan berfokus pada menghasilkan laba, sedangkan kinerja non-keuangan berfokus pada kualitas produk, kepuasan pelanggan, serta kualitas moral karyawan.
Tujuan dari sistem pengendalian adalah untuk menjamin terlaksananya proses kerja sesuai dengan rencana, menjamin keamanan aset perusahaan, menjamin keakuratan dan kebenaran dara akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi, dan meningkatkan keamanan aset perusahaan. Sistem pengendalian manajemen yang (reliable) memiliki unsur-unsur seperti keterampilan pegawai, pemisahan tugas, sistem pemberian wewenang, pengendalian terhadap penggunaan aser dan dokumen serta formulir penting, derta pemeriksaan fisik aset dengan catatan aset dan kewajiban.
Implementasi Sistem Pengendalian Manajemen pada PT Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportansi terkhusus di transportasi udara. Garuda pertama kali mengudara pada tanggal 26 Januari 1949 dengan nama Indonesian Airways, namun berganti nama menjadi Garuda Indonesian Airways pada 28 Desember di tahun yang sama. Setahun kemudian, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara.
Pada tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan.
Di era 90-an, maskapai ini terus mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000-an. Perusahaan ini terus berkembang hingga bisa masuk 30 besar maskapai di dunia. Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada tahun 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia mengevaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitas keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan dari Europan Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan yang paling penting menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia.
