Mohon tunggu...
Lintang Herawati
Lintang Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammaddiyah A.R Fachruddin

Saya Mahasiswa semester 1 Fakultas Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Pendekatan Antropologi Pada Sastra?

13 November 2024   17:54 Diperbarui: 13 November 2024   17:56 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendekatan antrapologis dalam satra membantu kita untuk memahami konflik sosial bisa dilihat dengan cara melihat karya dari cermnan budaya, niali-nilai sosial, dan struktur masyarakat, dari pendekatan ini bisa menganalisis individu atau kelommpok dalam cerita menghadapi perbedaan, ketegangan atau pertentangan yang dapat dicerminkan pada dinamika sosial dalam masyarakat. 

Ada beberapa cara untuk pendekatan antrapologis dalam sastra yaitu, pada analisis budaya dan nilai sosial, struktur sosial, dan peran individu, interaksi pada keloompok sosial, adanya perubahan sosial dan adaptasi dan pemahan konteks sosial, yang ada pada sejarah tertentu. 

Konflik sosial dalam karya sastra indonesia saya ambil dari novel "Saman" karya dari Aayu Utami, Pada novel Saman ini karya dar Ayu Utami, memiliki konflik sosial terkait dengan adat  dan budaya lokal sangat lekat, terutama yang ada pada tokoh utama, saman itu seorang aktivis, yang berhadapan pada norma agama dan adat yang kaku pada tengah - tengah masyarakat indonesia. disini juga saan menggugat tradisi patriakal, nilai agama yang konservatif dan kebijjakan pemerntah yang represif. 

Jika saya seorang ahli penulis yang ingin mengangkat suatu budaya lokal pada karya sastra, antrapologis yang akan saya gunakan untuk memastikan representasi pada budaya ini autentik akan melibatkan beberapa langkah, pertama yang saya akan lakukan, penelitian lapangan atau observasi yang mendalam artinya saya akan mengunjungi daerah atau komunitas yang kan menjadi inspirasi saya untuk memahami cara langsung kepercayaan, bahasa dan ritual disana, selain dari itu saya juga akan elakukan yang namanya menghindari steroitip dan pendekatan kritis, artinya saya akan berhati - hati untuk tidak adanya mengeratkan steroitip atau adanya pandangan negatif terhadap budaya ini, karena budaya lokal ini perlu diangkat dalam keadaan yang seimbang dan harus mennampilkan nilai positif. 

Pada konsep mimesis budaya yang ada pada antropologis sastra yang digunakan untuk meneliti pada konsep kolonialiskme terhadap identitas budaya menggambarkan nilai - nilai lokal dan pengaruh kolonial. melalui dari mimesis, kita juga dapat meliihat bagaimana cara si penulis merefleksikan analisis sosial dan budaya pada pergulatan identitas pada kolonialisme  dalma cerita. contoh karya  sastra yang saya  ambil ada pada novel "Bumi manusia" karya pramoedya ananta toer, pada novel ini memiliki pendektan pada budaya lokal vs kolonial. pada tokoh minke itu interaksinya dengan dunia kolonial belanda, kita ini bisa melihat konflik yang  ada pada tradisi jawa dan nilai - nilai barat yang dibawa pada kolonialisme. dan juga resistensi budaya pada kolonialisme, yang dimana karakter mulainya mempertanyakan dominasi kolonial dan menggali oada nilai - nilai lokal dan adanya melawan narasi orang asing. 

Seorang kritikus sastra yang menganalisis suatu novel pada sudut pandang antropoologis yang dapat menghadapi beberapa tantantan dapat memengaruhi objektivitas dan kedalaman analisisnya. salah satu aspek yang dapat menimbulkan bias yaitu, adanya keterbatasan pemahaman lokal, artinya kritikus mungkin tidak memiliki pemahaman secara mendalam tentang budaya atau konteks sosial pada masyarakat yang digambarkan pada novel tersebut. hal tersebut dapat menyebabkan kesalahpahaman terhadap pada adat, nilai dan juga simbol yang ada pada novel ini. selain itu ada pandangan kolonial dan orientalisme, artinya pendekatan secara tidak disengaja mempertahankan pandangan kolonial dan orientalisme yaitu memandang pada budaya lokal sebagai "eksostis" atau "priitif" dapat mempengaruhi interprestasi novel, yang terutaa berlatar pada periode klonial atau menonjolkan budaya tradisional 

Pendekatan antropologi sastra memperkaya pemahaman pada pembaca terhadap nilai budaya masyrakat berbeda, dengan cara menggali elemn - elemen budaya pada karya  sastra, seperti adat istiadat, bahasa, kepercyaan dari pola karakter. contoh karya sastra pada novel laskar pelangi memperkenalkan pembaca pada kehidupan masyarakat melayu dibelitung, pada umumnya kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan. disini anak - anak mengajarkan untuk belajar di tengah- tengah keterbatasan. dan memperkenalkan tradisi lokal seperti gotong royong, kepercayaan lokal dan kebiasaan sehari - hari. 

KESIMPULAN 

Pendekatan antrappologi pada analisis sastra diajarin secara mendalam untuk memahami budaya nilai, dan pandangan hidup berbeda. cara memperhatikan konteks sosial budaya yang melatar belakangi karakter dan peristiwa. pendekatan yang menghindari steroitip emungkinkan pembaca atau kritikus melihat budaya sastra autentik, memahami keragaan dan memahami dinamika masyarakt yang berbeda dari budayanya sendiri. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun